Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekaten Solo, Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari Mulai Ditabuh

Sekaten Solo, Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari Mulai Ditabuh Perayaan Sekaten di Solo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menandai perayaan Sekaten sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini Selasa (13/11), dengan menabuh sepasang gamelan pusaka, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Dua gamelan yang sering disebut sekati atau sekaten tersebut dibunyikan secara bergantian dari halaman Masjid Agung Keraton seusai salat Zuhur.

Sebelum ditabuh, puluhan abdi dalem membawa sepasang gamelan tersebut dari tempat penyimpan Langen Katong ke halaman Masjid Agung, yang berjarak sekitar 500 meter. Seperangkat gamelan Kiai Guntur Sari kemudian diletakkan di bangsal selatan bernama Pradonggo, sedangkan Kiai Guntur Madu bangsal utara atau disebut bangsal Pragonggo.

"Ditabuhnya dua gamelan ini sebagai pertanda puncak perayaan Sekaten dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau Grebeg Maulud. Sebelum ditabuh dilakukan upacara pembukaan dan doa bersama," ujar Pengageng Parental Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo, (KGPH) Dipokusumo.

Usai salat Zuhur, para penabuh gemalan mengikuti prosesi pembacaan ayat suci Alquran yang dipimpin oleh ulama keraton. Salah satu kerabat yang diutus raja, kemudian membacakan sejarah singkat sekaten atau Maulid Nabi Muhammad SAW.

Setelah prosesi itu selesai, para penabuh gamelan menuju kedua bangsal. Sekitar pukul 14.00 WIB, prosesi tabuh gamelan pun dimulai. Kiai Guntur Madu mendapatkan giliran pertama ditabuh, kemudian dilanjutkan gemelan Kiai Guntur Sari.

Di saat bersamaan, ratusan warga saling berebut janur yang terpasang menghiasi bangsal itu. Saat itu juga puluhan warga secara bersamaan mengunyah sirih (nginang) yang telah mereka bawa. Sebagian warga mempercayai dengan mengunyah sirih, bisa bikin awet muda.

"Ini tadi nginang biar awet muda. Tadi juga dapat janur nanti saya bawa pulang untuk ditanam di sawah biar subur," kata Sundari (47), warga Grobogan, Purwodadi.

Gusti Dipo, sapaan akrab KGPH Dipokusumo menjelaskan, prosesi tabuh gamelan sekaten diawali beberapa persiapan. Di antaranya jamasan gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Kedua gamelan akan ditabuh hingga Rabu pekan depan. Selama itu, kedua gamelan bakal selalu ditabuh, dari setelah salat Zuhur hingga Magrib tiba. Puncak perayaan Sekaten akan ditandai dengan diaraknya gunungan atau Grebeg Mulud, Senin pekan depan di halaman masjid. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekaten adalah tradisi Jawa dalam menyambut Maulid Nabi. Yuk, kenali sejarah, makna, dan ritual unik di balik perayaan penuh spiritualitas ini!

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Sekaten, Media Penyebaran Islam Sejak Zaman Majapahit
Mengenal Tradisi Sekaten, Media Penyebaran Islam Sejak Zaman Majapahit

Melalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten

Kali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.

Baca Selengkapnya
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Warga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.

Baca Selengkapnya
Intip Keunikan Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga di Cirebon, Hanya Dibunyikan saat Musim Kemarau
Intip Keunikan Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga di Cirebon, Hanya Dibunyikan saat Musim Kemarau

Biasanya, Sunan Kalijaga membunyikan ini saat masuk musim kemarau yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Seseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.

Baca Selengkapnya
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat

Acara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Lestarikan Budaya Leluhur, Masjid Tua di Banyumas Ini Ternyata Punya Tradisi Unik saat Ramadan
Lestarikan Budaya Leluhur, Masjid Tua di Banyumas Ini Ternyata Punya Tradisi Unik saat Ramadan

Saat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk

Baca Selengkapnya
Mengenal Musik Tradisional Ghazal, Orkestra Melayu Unik di Kepulauan Riau
Mengenal Musik Tradisional Ghazal, Orkestra Melayu Unik di Kepulauan Riau

Musik tradisional Ghazal punya keunikan tersendiri.

Baca Selengkapnya
⁠Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati
⁠Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati

Sebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.

Baca Selengkapnya