Sepeda Pink & Permen Lolipop, Saksi Bisu Kematian Tragis Bocah 7 Tahun di Banyuwangi yang Diduga Diperkosa
Bocah CNA tewas mengenaskan pada Rabu, 13 November 2024.
Kematian tragis bocah CNA (7) asal Banyuwangi masih menjadi misteri. Siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah ditemukan tak bernyawa pada Rabu, (13/11).
CNA diduga dibunuh dan diperkosa. Setelah sempat diduga menghilang, jasadnya diketahui setelah sepeda milik korban ditemukan.
Kepala sekolah CNA menemukan sepeda itu saat ikut mencari, karena muridnya itu tak kunjung pulang ke rumah meski jam belajar di sekolah sudah selesai
"C memang sehari-harinya naik sepeda. Kalau berangkat bareng kakaknya yang kelas 4, kalau pulang sendiri," ungkap kakek korban, Sutrisno.
CNA hari itu pulang sendiri karena jadwal kepulangan dengan kakaknya yang duduk di kelas 4 berbeda. Kakaknya pukul 12.00 WIB, sedangkan CNA belajar pada pukul 10.00 WIB.
Kakek korban menjelaskan CNA sebenarnya telah bersepeda dan pulang sendiri melewati lokasi kejadian di perkebunan sejak tiga bulan terakhir. Dia terpaksa membawa sepeda karena ibunya hamil tua, sehingga tidak memungkinkan untuk mengantar jemput anak-anaknya.
Kini, sepeda yang biasa digunakan CNA untuk pergi ke sekolah telah diamankan oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti. Selain sepeda, polisi juga mengumpulkan barang bukti lainnya, seperti pakaian, perhiasan, sepatu, dan permen lolipop yang ditemukan di lokasi kejadian, dan semua barang tersebut telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diperiksa lebih lanjut.
Ditemukan Permen Lolipop di Lokasi Kejadian
Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan beberapa barang milik korban, seperti pakaian, sepeda, sepatu, dan juga permen lolipop.
"Di TKP, kami menemukan barang-barang korban, di antaranya pakaian, sepeda, sepatu, dan kami juga menemukan permen lolipop," ujar Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra.
Hasil penyelidikan ilmiah terkait olah tempat kejadian perkara (TKP) dan barang bukti yang ada telah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) untuk analisis lebih lanjut.
Kapolresta menambahkan bahwa barang-barang tersebut tidak ditemukan di area yang sama dengan lokasi penemuan tubuh korban.
"Terus terang, pada saat olah TKP, karena posisinya sudah dilakukan pertolongan, jadi kami menemukan beberapa tidak di satu tempat," jelasnya.
Sementara itu, mengenai isu perhiasan korban yang diduga hilang, pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap aksesori yang ada.
"Kita identifikasi memang masih ada melekat cincin, di lokasi kami menemukan liontin. Yang jelas kami sudah perhatikan betul barang yang melekat dan hilang," tegasnya.