Serunya tradisi culik perempuan & perang pandan di desa tertua Bali
Merdeka.com - Warga dan turis asing membeludak, mendatangi desa tertua di Bali yang terletak di Kabupaten Karangasem. Di Desa Tenganan ini warga tumpah ruah merayakan kegembiraan dengan menggelar tradisi Perang Pandang.
Tak jarang sejumlah turis yang menyaksikan dari bibir arena terpaksa ditarik ke dalam gelanggang, untuk merasakan bagamana perih dan nyerinya terkena goresan duri-duri pandan yang digunakan dalam aksi duel.
Acara tradisi Perang Pandan ini digelar sore sampai menjelang malam, Senin (12/6). Desa Tenganan sendiri terletak dekat dengan perbatasan wilayah Kabupaten Klungkung pada bagian barat Kabupaten Karangasem.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi kawin tangkap? Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya.
-
Kapan tradisi Marandang dilakukan? Rendang yang dimasak menggunakan bahan utama daging sapi ini biasanya sudah tercium aromanya ketika memasuki h-1 atau h-2 Ramadan.
-
Dimana tradisi ini terjadi? Sebuah unggahan di media sosial mengguncang jagat maya dengan tradisi unik dari Madura yang meraih sorotan luas.
-
Apa tradisi unik di Bali? Di Bali, upacara “Magedong-gedongan“ dilakukan untuk menyucikan janin dan menghindari kesulitan saat persalinan. Nujuhbulanan di Bali disebut Magedong-gedongan.
-
Kenapa tradisi Paculan dilakukan? Paculan akan dimulai dengan memasangkan kalung uang kepada kedua mempelai oleh anggota keluarga mereka.
-
Di mana tradisi kawin tangkap dilakukan? Tradisi Kawin Tangkap Mengutip dari jurnal Kawin Tangkap (Studi Sosiologi tentang Makna dan Praktik Kawin Tangkap di Desa Mareda Kalada, Kec. Wewewa Timur, Kab. Sumba Barat Daya) yang dirilis oleh Elsiati Tanggu, dkk.
I Ketut Sudiastika, selaku tertua di desa ini dan salah satu Klian Adat di Tenganan Pegringsingan menjelaskan bahwa tradisi Perang Pandan digelar setiap tahun.
Acara ini merupakan puncak dari upacara besar di Desa Tenganan yang digelar sejak sebulan lalu. "Jadi ini rangkaian puncak dari upacara kami yang kita gelar sejak sebulan lalu," kata Sudiastika, Senin (12/6).
Sebelum digelarnya Perang Pandang, di desa adat Tenganan Pegringsingan, terlebih dahulu menggelar acara penyepian desa atau Nyepi. Hari Nyepi itu sudah dilakukan kemarin, Minggu (11/6).
Pelaksanaan Nyepi tidak jauh beda dengan pelaksanaan Nyepi pada umumnya di Bali. Di mana warga dilarang bepergian atau keluar desa maupun keluar rumah. Termasuk juga tidak melakukan kegiatan dan tanpa penerangan pada malam hari.
Pelaksanaan upacara yang digelar selama sebulan penuh ini, disebut Usabha Sembah yang merupakan satu-satunya upacara besar yang dimiliki Desa Tenganan Pegringsingan.
Upacara ini digelar berdasarkan perhitungan kalender yang dimiliki desa adat. Di mana 1 tahun dari kalender desa adat Tenganan ada 13 bulan.
"Tradisi Usaba Sembah ini merupakan tradisi yang wajib kita laksanakan setiap setahun sekali berdasarkan perhitungan kalender kami. Upacara ini merupakan tradisi ritual memuja Dewa Indra sebagai dewa perang, karenanya di puncak acara itulah kita gelar perang pandan ini," tuturnya.
Ada banyak keunikan dari tradisi Usaba Sembah ini. Salah satunya sebelum tradisi perang digelar, beberapa hari sebelumnya ada upacara maling-malingan.
Maling-malingan ini dilakukan oleh sejumlah pemuda yang disahkan sebagai pemuda dewasa. Malam itu juga diperbolehkan mencari pasangan, yang nantinya diperuntukkan untuk mendampingi saat dimulai hari Perang Pandan. Tidak jarang dari pasangan ini berlanjut sampai pelaminan.
Tidak hanya itu, usai acara maling-malingan atau Mulan Saat. Dilanjutkan dengan Tradisi Mayunan. Untuk diketahui di desa tua ini ada ayunan tua dan tinggi. Pada tradisi Mayunan ini, hanya wanita yang masih perawan saja yang boleh menaiki ayunan tersebut.
"Setelah upacara Perang Pandan ini, nantinya akan ada rangkaian tradisi megibung (makan bersama). Ini merupakan penyatuan rasa yang terjadi di arena sehingga nantinya tidak ada lagi dendam atau sakit hati setelah rangkaian upacara besar ini berakhir," tutup Sudiastika. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertarungan menggunakan daun pandan berduri ini bukanlah sekedar pertempuran biasa, melainkan tradisi yang kaya makna dan nilai budaya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaDalam konteks budaya, pantun Bali lucu memainkan peran dalam melestarikan bahasa Bali dan seni sastra lisan tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaSebuah pasar tradisional kedapatan memiliki pemandangan begitu cantik. Tak hanya itu, dagangan para penjualnya pun memikat hati.
Baca SelengkapnyaPantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPara peserta yang terlibat di acara tersebut akan berlomba untuk menyusun telur secara vertikal di atas sebuah bidang.
Baca SelengkapnyaTradisi ini masih dirawat oleh warga di Pandeglang lataran memiliki nilai kesakralan yang tinggi.
Baca Selengkapnya