Sisa-sisa 'konser' ISIS yang tertunda di jantung Jakarta
Merdeka.com - Jika rencana serangan teroris ISIS di malam Tahun Baru 2016 adalah 'konser' yang gagal, maka pemboman dan penembakan di kawasan Sarinah, Jakarta, kemarin adalah sisa-sisanya. Sebab, aksi teror kemarin bisa dibilang meleset dari target.
Alih-alih memakan korban jiwa yang masif, korban tewas terbanyak justru datang dari pelaku teror. Dari 7 korban tewas, 5 di antaranya pelaku dan 2 adalah warga.
Oleh karenanya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, teror di Sarinah tidak bisa disamakan dengan teror di Paris yang memakan lebih dari 150 korban tewas.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
"Kalian harus fair membandingkan apa yang terjadi di Amerika dan di Prancis, berapa hari mereka (pelaku) baru ditemukan, ini lima-limanya mati semua, itu adalah kecepatan aparat," ujar Sutiyoso di lokasi kejadian kemarin.
"Bertindak dan serangan itu juga sangat tidak imbang, kalau mereka lima mati, kita kehilangan 2, 1 orang asing 1 orang indonesia. Bandingkan dengan serangan di Prancis, mereka 7, yang mati ratusan. Di Amerika, serangan di Turki, berapa yang mati," imbuhnya.
Target teror ISIS yang meleset ini tak lepas dari aksi aparat kepolisian, khususnya Densus 88 Antiteror, yang sudah melecuti kekuatan kelompok teror itu pada Desember 2015 lalu. Satu per satu teroris ISIS, yang berencana membuat konser pergantian tahun, ditangkapi di sejumlah wilayah.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pada 18-20 Desember yang lalu, Densus menangkap 9 orang teroris.
"Mereka eks (mantan) Jemaah Islamiyah. Mereka sekarang berkaitan dan berkorelasi dengan ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12).
Badrodin memaparkan, teroris tersebut ditangkap di lima wilayah berbeda di Indonesia, yaitu, Pekanbaru (Provinsi Riau), Tasikmalaya (Jawa Barat), Mojokerto (Jawa Timur), Gresik (Jawa Timur), dan Cilacap (Jawa Tengah). Dari penangkapan tersebut, pihaknya menemukan sejumlah bahan peledak untuk aksi teror pada bulan Desember 2015.
"Inisialnya R, YS yang Pekanbaru, AR dan ZA di Tasikmalaya, MKA, TP, IM di Mojokerto, JA di Gersik, AK alias AJ Jawa Tengah di Cilacap. Kita lakukan penggeledahan ditemukan bahan-bahan peledak yang belum dirakit," ucap Badrodin.
Penangkapan teroris yang dilakukan Densus tersebut belum termasuk yang dilakukan di Bekasi pada 23 Desember 2015 silam dan di Bandung pada 12 Januari lalu.
Di Bekasi, Densus membekuk Abu Mushab. Sedangkan di Bandung, pasukan antiteror menangkap U alias Said. Pria berusia 21 tahun ini berstatus mahasiswa.
Tidak bisa dibayangkan, bagaimana jika tidak ada penangkapan pelaku teror menjelang Tahun Baru 2016. Tanpa ada penangkapan, bukan tidak mungkin 'konser' ISIS sukses dilakukan di malam pergantian Tahun 2016. Entah berapa banyak korban jiwa jika teror pada pesta malam itu terjadi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai bentuk duka cita atas tragedi penembakan di Crocus City Hall, Moskow, yang menewaskan 143 orang.
Baca SelengkapnyaSebulan yang lalu di Dusseldorf, sebuah serangan yang direncanakan kelompok teroris telah terjadi di kota-kota Jerman selama Kejuaraan Sepak Bola Eropa.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnyagedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca Selengkapnya