Soekarno belum resmi Pahlawan Nasional?
Merdeka.com - Tidak banyak yang tahu bahwa selama hidupnya, Soekarno tidak pernah mendapat gelar Pahlawan Nasional secara langsung dari pemerintah. Bersama Mohammad Hatta, Soekarno hanya pernah mendapat gelar Pahlawan Proklamator dari pemerintahan Soeharto pada 1986.
Gelar Pahlawan Nasional secara tidak langsung baru diterima Soekarno pada 2009 atau 64 tahun setelah Indonesia merdeka, yakni saat UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan disahkan.
Dalam penjelasan pasal 4 ayat 1, disebutkan yang dimaksud dengan 'Pahlawan Nasional' adalah Gelar yang diberikan oleh negara yang mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi, dan Pahlawan Ampera.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Kapan Soekarno dilahirkan? Srimben pernah berkata kepada Soekarno kecil, kelak dirinya akan jadi pemimpin besar karena ia lahir saat fajar menyingsing.
-
Apa yang dilakukan Soekarno saat proklamasi? Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama. “Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar.“ “Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!“ tegas Bung Karno.
-
Bagaimana Soekarno memproklamasikan kemerdekaan? Bendera itulah yang dikibarkan pertama setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno? Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
"Soekarno otomatis menjadi Pahlawan Nasional. Jadi Pahlawan Nasional diberikan bukan atas penilaian prestasi dirinya, seperti pahlawan nasional yang lain," kata pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (4/6).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan, Pahlawan Proklamator yang pernah diberikan kepada Soekarno dan Hatta adalah konsepsi nilai kepahlawanan keduanya sebagai dwi tunggal dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945. Bukan nilai kepahlawanan dari 'pribadi Soekarno' dan 'pribadi Hatta'.
"Makanya dampaknya sekarang tidak ada jalan Soekarno, yang ada hanya jalan Soekarno-Hatta dan Bandara Soekarno-Hatta," kata Jimly.
Dia mengatakan, nilai kepahlawanan dari sosok Soekarno memang tidak perlu diragukan lagi. Namun, agar catatan sejarah bangsa ini lengkap, maka pemerintah harus mengukuhkan kembali gelar kepahlawanan bagi Bung Karno.
"Harus dikukuhkan lewat sebuah keppres (keputusan presiden)," ujar guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia ini.
Keppres, kata Jimly, nantinya tidak hanya berisi soal pengukuhan kembali Soekarno sebagai Pahlawan Nasional, namun juga soal rehabilitasi nama sang proklamator. Seperti diketahui, nama Soekarno pernah tercemar karena dituduh terlibat dalam pemberontakan 30 September 1965.
Hal itu tertulis dalam pertimbangan TAP XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.
"Bahwa ada petunjuk-petunjuk, yang Presiden Sukarno telah melakukan kebijaksanaan yang secara tidak langsung menguntungkan G-30-S/PKI dan melindungi tokoh-tokoh G-30-S/PKI," demikian bunyi ketetapan yang dikeluarkan 12 Maret 1967.
Tidak hanya itu, TAP XXXIII/MPRS/1967 juga turut menyeret-nyeret pendiri Partai Nasional Indonesia itu ke persoalan hukum. Dalam BAB II ketetapan tertulis, "Menetapkan penyelesaian persoalan hukum selanjutnya yang menyangkut Dr. Ir. Sukarno, dilakukan menurut ketentuan-ketentuan hukum dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan, dan menyerahkan pelaksanaannya kepada Pejabat Presiden."
Setelah memerintah, Soeharto memang tidak melakukan tindakan hukum terhadap Soekarno. TAP MPR RI Nomor I/MPR/2003, yang meninjau TAP MPR dari 1960 sampai 2002, juga sudah menyatakan TAP XXXIII/MPRS/1967 tidak memerlukan tindakan hukum apapun.
"Namun, meski proses hukum terhadap Bung Karno memang dianggap sudah selesai, tapi dampak politik TAP XXXIII/MPRS/1967 belum selesai, masih perlu tindakan rehabilitasi sesuai UUD 45," tegas Jimly.
Jimly mengakui saat ini bangsa Indonesia memang sudah menghargai Soekarno dengan tinggi. Sebagian besar masyarakat juga sudah mengakui bahwa Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan gagasan Pancasila. Namun, keppres tetap diperlukan untuk melengkapi catatan sejarah bangsa ini.
"Tidak perlu diteliti lagi soal kepahlawanan Soekarno. Tinggal dikukuhkan lagi lewat sebuah keppres," ujarnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri silaturahmi kebangsaan dan penyerahan surat Pimpinan MPR kepada keluarga Bung Karno.
Baca SelengkapnyaSurat itu diterima langsung oleh anak Soekarno, antara lain Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaMohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, ketiga bekas presiden itu layak mendapatkan penghargaan sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Soedharmono saat menghadiri Upacara HUT RI ke-46 mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaPotret keluarga tujuh Presiden Indonesia yang pernah menjabat.
Baca SelengkapnyaPenghapusan nama Soeharto itu dinilai sebagai langkah mundur perjalanan reformasi.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaSukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kenapa Soeharto baru mengetahuinya dua hari kemudian?
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya