Soroti Kasus Bripda GAP, Kompolnas Minta Polisi Tak Gaya-gayaan Ketika Bertugas
Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta anggota Polri tak bertingkah ketika menjalankan tugas. Permintaan itu menyusul ulah anggota Unit 1 Subditgasum Direktorat Samapta Polda Metro Jaya Bripda GAP, mengokang senjata laras panjang saat bertugas dan menuai kecaman setelah beredar luas di media sosial.
"Dengan adanya kasus yang viral ini, seluruh anggota perlu untuk terus mengingat bahwa ketika sudah menggunakan atribut lembaga (dalam hal ini Polri), tidak boleh digunakan untuk iseng, main-main, gaya-gayaan, dan pamer," kata anggota Kompolnas Poengky Indarty saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/5).
Kompolnas menyayangkan aksi Bripda GAP, kendati yang bersangkutan mengaku perbuatannya hanya untuk konsumsi pribadi. Kompolnas pun mengapresiasi langkah Propam Polda Metro Jaya yang langsung mengusut kasus tersebut dengan mengklarifikasi Bripda GAP.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
-
Siapa yang apresiasi Polres Metro Jakbar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
-
Kenapa DPR RI apresiasi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang memuji keputusan Polri? Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Mengapa DPR memuji Polda Metro Jaya? Langkah ini ini dilakukan sebagai kerja sama Polda Metro Jaya bersama unsur masyarakat dalam pengamanan Pemilu 2024. Polda Metro Jaya bakal menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) hingga satpam untuk ikut serta dalam pengamanan Pemilu 2024.
Poengky pun melihat kasus Bripda GAP menunjukkan masih pentingnya Reformasi Kultural Polri dipahami dan dilaksanakan pimpinan dan seluruh anggota Polri. Hal ini penting dilakukan agar menghilangkan arogansi, pamer, kekerasan berlebihan demi menunjukkan Polri yang profesional dan humanis.
"Karena masih muda dan baru di Kepolisian, yang bersangkutan perlu dibina dan diarahkan untuk harus berhati-hati menggunakan atribut-atribut Kepolisian dalam penggunaan pribadi di WA atau media sosial lainnya. Meski dimaksudkan untuk konsumsi pribadi, tetapi pada masa kini di mana kemajuan teknologi demikian pesat, kita terkadang tidak mampu mengontrol media sosial kita sendiri," ujar dia.
Propam Polda Metro Periksa Polisi Viral Kokang Laras Panjang
Sebuah video berdurasi beberapa detik memperlihatkan seorang anggota polisi sedang mengokang senjata mendadak viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Twitter @kapansarjana, memperlihatkan anggota yang diketahui Bripda GAP, membawa senjata jenis laras panjang dengan mengucapkan kata-kata bernada sindiran.
"Pacar kamu ganteng, kaya? Bisa gini nggak?" kata polisi tersebut.
Menanggapi hal itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, kalau yang bersangkutan telah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya
"Sudah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya untuk klarifikasi," katanya, Kamis (14/5).
Ahmad menjelaskan, hasil BAP di Propam Polda Metro Jaya, kalau video tersebut direkam oleh rekannya yakni Bripda RI. Di mana video itu diambil saat keduanya tengah melakukan tugas pengawalan terhadap perusahaan pengisian uang di ATM.
"Sebelum melakukan pengawalan Bripda GAP berinisiatif membuat video itu direkam oleh Bripda RI," kata Ahmad.
Ahmad menyampaikan, berdasarkan pemeriksaan kalau video dibuat pada 20 April 2020 dan langsung diupload oleh Bripda GAP dalam status WhatsApp nya dengan maksud hanya untuk bercanda tanpa mengirimkan ke siapapun. Namun, tak menduga video itu viral di dunia maya.
Saat ini, lanjutnya, Bripda GAP telah melaporkan akun tersebut, sekaligus menjelaskan kalau Bripda GAP merupakan anggota Unit 1 Subditgasum Direktorat Samapta Polda Metro Jaya
"Bukan taruna Akpol seperti yang diberitakan media," kata Ahmad.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaPelibatan Provos tersebut setelah viral anggota kepolisian terlibat pungli Rp500 ribu di Samsat Bekasi, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya" Diproses pidana sekaligus etik," kata Komisioner Kompolnas (Kompolnas) Poengky Indarti.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengingatkan seluruh anggota memahami bekerja dan bertugas sebagai satu kesatuan Korps Bhayangkara guna mencegah timbulnya ego sektoral.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaPengawasan melekat dilakukan secara terus-menerus ke semua anggota.
Baca SelengkapnyaKaryoto menekankan pentingnya untuk memeriksa kembali kondisi pribadi.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi peraih Adhi Makayasa berikan arahan kepada ratusan anggota reserse.
Baca SelengkapnyaHampir di semua bidang layanan kepolisian banyak dikomplain oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar memberhentikan secara tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 28 personel Polri karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap sejumlah saksi hingga korban.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca Selengkapnya