Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF Dijerat Pidana

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF  Dijerat Pidana

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF Dijerat Pidana

Tidak hanya diusut secara etik, tetapi juga harus dijerat pidana.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong agar kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) yang diduga tertembak sesama rekan anggota polisi. Tidak hanya diusut secara etik, tetapi juga harus dijerat pidana. "Kami mendorong adanya tindakan tegas bagi yang bersalah. Yaitu diproses pidana sekaligus etik, karena jatuhnya korban jiwa diduga merupakan tindak pidana serta merupakan pelanggaran kode etik," kata Komisioner Kompolnas (Kompolnas) Poengky Indarti saat dihubungi, Rabu (27/7).

Dengan proses penyidikan yang dilakukan secara profesional sesuai prosedur scientific crime investigation. Guna mengungkap kasus dan hasil secara transparan kepada keluarga korban dan publik. "Kami sangat menyesalkan adanya korban meninggal akibat penggunaan senjata api. Apalagi korban diduga merupakan yunior pelaku. Kami turut berduka cita kepada keluarga korban meninggal dunia," imbuhnya.

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF  Dijerat Pidana

Tak hanya itu, Poengky juga mendesak agar Polri kembali mengevaluasi terkait penggunaan senjata kepada para anggota. Sehingga kejadian seperti ini bisa dicegah dan diperbaiki.

"Pengawasan yang lebih ketat terkait penggunaan senjata api oleh anggota Polri agar tidak disalahgunakan. Kompolnas akan mengawasi penanganan kasus ini," tutur Komisioner Kompolnas (Kompolnas) Poengky.

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF  Dijerat Pidana

Sebelumnya. Mabes Polri telah membenarkan kabar kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) yang tewas diduga tertembak oleh rekannya. Hal itu mengkonfirmasi kabar viral di media sosial yang tengah dimakamkan di Melawi, Kalimantan Barat. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan kelalaian itu dilakukan oleh Bripda IMS dan Bripka IG. Keduanya telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka untuk proses hukum lebih lanjut.

"Tersangka yaitu Sdr. Bripda IMS dan Sdr. Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," kata Ramadhan dalam keterangannya, Rabu (26/7).

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF  Dijerat Pidana

Kronologi penembakan

Adapun kronologi tewasnya Bripda IDF terjadi pada 23 Juli 2023, sekitar pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor. Dimana telah terjadi peristiwa Tindak Pidana karena kelalaian mengakibatkan tewasnya Bripda IDF. Namun demikian, Polri belum mengkonfirmasi penyebab dan dengan tindakan apa sampai akhirnya membuat Bripda IDF tewas ditangan dua rekannya tersebut, termasuk tertembak.

Kompolnas Minta Anggota yang Tembak Bripda IDF  Dijerat Pidana

"Saat ini kasus tersebut ditangani oleh tim gabungan Propam dan Reskrim untuk mengetahui pelanggaran disiplin, kode etik maupun pidana yang dilakukan oleh pelaku," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

"Yang pasti Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yg melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku,"

tegas
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Polisi Terlibat Sindikat Penjualan Ginjal, Kompolnas: Tak Ada Ampun, Buah Busuk Dalam Keranjang Harus Dibuang!
Polisi Terlibat Sindikat Penjualan Ginjal, Kompolnas: Tak Ada Ampun, Buah Busuk Dalam Keranjang Harus Dibuang!

"Buah yang busuk dalam keranjang harus dibuang. Jika tetap dipertahankan, maka akan menularkan yang lain" kata Komisioner Kompolnas Poengky.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Anggota KKB di RSUD Nabire
Polisi Tangkap Anggota KKB di RSUD Nabire

Anggota KKB yang ditangkap polisi merupakan bagian dari kelompok Ndugama pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Salah Tangkap dan Penganiayaan di Sukabumi Jadi Atensi Kapolda Jabar, 4 Polisi Diperiksa Propam
Kasus Dugaan Salah Tangkap dan Penganiayaan di Sukabumi Jadi Atensi Kapolda Jabar, 4 Polisi Diperiksa Propam

Kasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa Pilkada 2024 Harus Dipercepat?
Mengapa Pilkada 2024 Harus Dipercepat?

Mantan Anggota Komisi II DPR, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda membocorkan, pemerintah bersama Komisi II DPR RI baru saja menyetujui percepatan jadwal Pilkada.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Tantang Aiman Buktikan Ada Komandan Perintah Anggota Dukung Prabowo-Gibran
Jenderal Polisi Tantang Aiman Buktikan Ada Komandan Perintah Anggota Dukung Prabowo-Gibran

Polisi akan memanggil Aiman untuk klarifikasi tuduhan komandan minta anggota pilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Komisi III Segera Bentuk Panja Netralitas Polri
Komisi III Segera Bentuk Panja Netralitas Polri

Panja ini akan berfokus pada penegakan tugas kepolisian agar sesuai peraturan perundang-undangan.

Baca Selengkapnya
KemenPPPA Dukung Rencana Kapolri Bentuk Direktorat Perlindungan Anak dan Perempuan
KemenPPPA Dukung Rencana Kapolri Bentuk Direktorat Perlindungan Anak dan Perempuan

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengaku, pihaknya hingga kini masih menunggu kehadiran Direktorat baru tersebut yang sudah direncanakan sejak 2021.

Baca Selengkapnya
Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Aceh, Wakil Rakyat Dorong LPSK dan Komnas HAM Lindungi Korban Lain
Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Aceh, Wakil Rakyat Dorong LPSK dan Komnas HAM Lindungi Korban Lain

Kasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan pemuda Aceh, Imam Masykur menjadi perhatian anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Fraksi PDIP Vita Ervina, Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo
Anggota DPR Fraksi PDIP Vita Ervina, Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo

KPK memanggil anggota DPR Komisi IV Fraksi PDIP Vita Ervina, terkait dugaan korupsI di Kementan

Baca Selengkapnya