Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Staf dan perawat RS Marzoeki Mahdi Bogor demo, pasien telantar

Staf dan perawat RS Marzoeki Mahdi Bogor demo, pasien telantar Ilustrasi Demo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan pegawai yang terdiri dari staf dan perawat Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor berunjuk rasa mendesak seluruh direksinya mundur. Hal itu lantaran tak mampu memperbaiki kesejahteraan menaikkan upah dan mengangkat tenaga kerja honorer.

Aksi yang berlangsung di halaman parkir itu membuat sejumlah pelayanan, baik di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan beberapa poliklinik rawat jalan di rumah sakit yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kesehatan itu terganggu.

"Jelas terganggu mas, kita ke sini mau berobat. Tapi setelah mendaftar, beberapa pegawainya bilang belum buka, karena lagi pada demo," keluh Gunawan (34) warga Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor saat ditemui druang tunggu pasien RSMM, Senin (14/12).

Sama dirasakan Rita (25) warga Ciomas, Kabupaten Bogor. Ia menyayangkan, seharusnya tidak semua berunjuk rasa karena banyak pasien yang membutuhkan pelayanan secepatnya. Bahkan dia sempat mendatangi kerumunan demonstrasi, meminta agar pelayanan segera dilakukan.

"Saya kecewa, sudah datang pagi dan harus mendapat hasil cek laboratorium. Soalnya ini penting saya harus segera berobat," katanya.

Meski banyak keluhan dari para calon pasien dan pasien terkait dampak unjuk rasa tersebut, ratusan pegawai RSMM tersebut tetap menjalankan aksinya dengan membawa sejumlah poster, spanduk berisikan tuntutan seperti 'Angkat Kami Menjadi Pegawai BLU', 'Koruptor Rata-Rata Berkera’ dan simbol matinya jajaran direksi RSMM dengan membawa empat keranda mayat yang ditutupi kain hitam.

Aksi yang dilakukan para pegawai RSMM awalnya berlangsung damai. Namun saat salah satu pejabat Kementerian Kesehatan datang dan menegur para pengunjuk rasa, sempat terjadi kericuhan.

"Maksud bapak apa nunjuk-nunjuk kami, saya yang bertanggungjawab di sini," teriak salah satu perwakilan Kemenkes saat menghadapi para pengunjuk rasa.

Perwakilan dari Kemenkes ini menuding bahwa akibat dari aksi unjuk rasa ini, pelayanan di rumah sakit terhenti. Tak terima dengan perilaku arogan pihak Kemenkes tersebut, puluhan pegawai mencoba untuk menghampiri namun dihalangi beberapa petugas Kepolisian. Dalam aksinya ratusan pegawai RSMM yang terdiri dari staf dan perawat menuntut agar seluruh jajaran Direksi untuk turun dari jabatan.

Sebab, dampak dari menurunnya pendapatan, berimbas kepada upah yang diterima pegawai dari jasa pelayanan yang tadinya Rp 3 juta, turun menjadi Rp 2 juta. "Bukannya naik, penghasilan kami dari jasa pelayanan malah turun sejak direksi dipimpin orang-orang itu, Kami minta direktur utama dan ketiga direksi mundur dari jabatannya," kata Taufanudin, salah satu pegawai RSMM disela-sela aksinya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Tenaga Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi Mogok Kerja, Ini Tuntutannya
Ratusan Tenaga Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi Mogok Kerja, Ini Tuntutannya

Akibatnya, antrean pasien yang ingin mendaftar di bagian pelayanan menjadi tidak terhindarkan.

Baca Selengkapnya
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien

Puluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Pasien-Pasien Telantar di India Akibat Jutaan Tenaga Kesehatan Mogok Kerja Massal
FOTO: Kondisi Pasien-Pasien Telantar di India Akibat Jutaan Tenaga Kesehatan Mogok Kerja Massal

Aksi protes kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis seorang dokter di rumah sakit milik pemerintah India mengalami peningkatan di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya
Kata Kemenkes soal Dokter Mogok Layani Pasien Gara-Gara Insentif 6 Bulan Belum Dibayar
Kata Kemenkes soal Dokter Mogok Layani Pasien Gara-Gara Insentif 6 Bulan Belum Dibayar

Dokter di RSUD Soe menolak melayani pasien karena insentifnya selama enam bulan belum dibayar.

Baca Selengkapnya
Pegawai Indofarma Nangis Curhat ke DPR: Sepotong Kue Barang Mewah Buat Kami, Capek Kerja Tak Dikasih Makan
Pegawai Indofarma Nangis Curhat ke DPR: Sepotong Kue Barang Mewah Buat Kami, Capek Kerja Tak Dikasih Makan

Sambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.

Baca Selengkapnya
Didesak Naikkan Gaji Dosen, Mendiktisaintek Minta Bantuan Komisi X DPR Perjuangkan Anggaran
Didesak Naikkan Gaji Dosen, Mendiktisaintek Minta Bantuan Komisi X DPR Perjuangkan Anggaran

Serikat Pekerja Kampus meminta pemerintah mengupayakan dosen-dosen di Indonesia memperoleh upah yang layak, yakni minimal Rp10 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tangis Pegawai BUMN di DPR, Tak Bisa Beli Beras Akibat Indofarma Nunggak Gaji Rp95 Miliar
VIDEO: Tangis Pegawai BUMN di DPR, Tak Bisa Beli Beras Akibat Indofarma Nunggak Gaji Rp95 Miliar

Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI

Baca Selengkapnya
Curhat di DPR Sampai Nangis, Pegawai Indofarma: Kalau Tidak Ingat Tuhan, Kami Sudah Bunuh Keluarga Sendiri
Curhat di DPR Sampai Nangis, Pegawai Indofarma: Kalau Tidak Ingat Tuhan, Kami Sudah Bunuh Keluarga Sendiri

Meidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.

Baca Selengkapnya
Cerita Hakim di Palembang, Pimpin 46 Sidang Sehari Meski 12 Tahun Tak Naik Gaji
Cerita Hakim di Palembang, Pimpin 46 Sidang Sehari Meski 12 Tahun Tak Naik Gaji

Para hakim memasang pita merah putih di lengan sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah terkait gaji.

Baca Selengkapnya
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Disomasi Usai Meninggalnya Petugas Damkar
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Disomasi Usai Meninggalnya Petugas Damkar

Somasi dilayangkan terkait dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
TPP Dibayar Rendah, Puluhan Dokter Spesialis di Papua Geruduk Kantor Gubernur Papua
TPP Dibayar Rendah, Puluhan Dokter Spesialis di Papua Geruduk Kantor Gubernur Papua

Puluhan dokter spesialis berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/8). Mereka menuntut agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dinaikkan.

Baca Selengkapnya