Stok di Bulungan kosong, 225 kg wortel dipasok ilegal dari Malaysia

Merdeka.com - Polres Bulungan di Kalimantan Utara, mengamankan 225 kilogram wortel yang dimuat di dalam 25 kardus. Tanaman jenis sayur itu masuk secara ilegal karena tidak dilengkapi dengan dokumen pengiriman dari Malaysia.

Keterangan diperoleh, wortel itu disita Minggu (12/3) kemarin. Kasus ini terungkap saat seorang wanita melakukan pembongkaran muatan wortel dari speedboat yang bersandar di pelabuhan Kayan II Tanjung Selor Hilir, Bulungan.

"Jadi, petugas Polres sedang patroli di sungai. Melihat wanita, seorang ibu inisialnya WS sedang membongkar muatan wortel dari speedboat," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana, saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (13/3).

"Petugas Polres sempat menanyai WS. Pengakuan dia saat itu, sengaja mendatangkan wortel dari Malaysia ke Tanjung Selor, disebabkan stok wortel di pasaran sedang kosong ya," ujar Ade.

Ratusan kilogram wortel itu kemudian diserahkan ke Balai Karantina Pertanian (BKP) kelas II Tarakan Wilayah Kerja Tanjung Selor, di Kalimantan Utara.

Terpisah, Penanggungjawab BKP Kelas II Tarakan Wilayah Kerja Tanjung Selor, Rozalo Velly, mengaku sudah menerima pelimpahan 25 kardus berisi wortel asal Malaysia yang dikirim secara ilegal.

"Beratnya sekitar 225 kilogram ya," sebut Velly.

Menurut dia, kasus ini untuk kedua kalinya terjadi sebelumnya Februari lalu. "Jadi, wortel ini masuk secara ilegal, tidak disertai sertifikat kesehatan dari Tawau di Malaysia, sebelum dikirim ke Tanjung Selor. Padahal, setiap sayuran yang masuk ke Indonesia, wajib menyertakan sertifikat itu," jelas Velly.