Sudah lama, proyek pedestrian Rp 33 M di Bogor tak kunjung selesai
Merdeka.com - Belum berlanjutnya proyek pedestrian (sarana pejalan kaki) yang satu paket dengan lawang sembilan dan gerbang Suryakancana di Kawasan Tugu Kujang, Jalan Pajajaran-Ottista hingga Suryakancana, Bogor Tengah, Kota Bogor senilai Rp 33 miliar, dipertanyakan masyarakat.
Sebab sudah lebih dari tiga bulan tepatnya sejak akhir 2015, proyek pedestrian yang dikemas dengan penataan kawasan pecinan dan warisan kolonial (Gerbang Suryakancana dan Lawang Sembilan) senilai Rp 11 miliar dengan sumber dana dari pemerintah pusat atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), hingga saat ini belum selesai dan banyak dipertanyakan.
Suganda (45), warga Kelurahan Gudang, Bogor Tengah, Kota Bogor, yang sudah puluhan tahun berjualan jajanan di kawasan Suryakancana mengaku dari segi penataan memang Gerbang dan Pedestrian di kawasan Suryakancana cukup indah.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Kenapa jalan tol di Indonesia terus dibangun? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terus gencar membangun infrastruktur jalan tol untuk menekan biaya logistik.
"Tapi untuk mengatasi masalah kemacetan dan kesemrawutan pedagang dan pejalan kaki di depan Plaza Bogor atau Pasar Bogor bukan solusi. Sebaiknya pemerintah memikirkan bagaimana kemacetan di Jalan Suryakancana lancar," ujarnya, Minggu (6/3).
Ketua Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor, Dewi Djukari mempertanyakan proyek yang terkesan hanya sebatas menyerap anggaran itu tak jelas manfaat dan latar belakangnya.
"Hingga saat ini sampai proyek tersebut tak berlanjut (mangkrak), masih belum jelas konsep dan landasan berpikirnya mengambil dari mana, hingga ada replika Makam Lady Raffles di sana, legalnya apa," katanya kemarin.
Seharusnya, lanjut dia, proyek dibangun secara bertahap dan akan dilanjutkan April tahun ini dibiarkan keberadaannya di dalam Istana Bogor, tidak perlu dibawa keluar.
"Seharusnya yang diusung konsep kota pusaka itu adalah mengedepankan kearifan lokal. Masa sih land mark Makam Lady Rafles. Kenapa enggak wayang golek disimpan di sana," tuturnya.
Berdasarkan pantauan, proyek tahap pertama pembangunan kawasan kota pusaka itu yang sudah terlihat rapi hanya Gerbang Suryakancana depan Pasar Bogor, dan manfaatnya sudah dirasakan saat perayaan Cap Go Meh Februari 2016.
Sedangkan pedestrian yang dihiasi dengan lawang sembilan, tepatnya di kawasan Tugu Kujang baru berdiri dua lawang saja dan fasilitas pejalan kakinya baru sampai seberang RS PMI Bogor. Diduga kontraktor tak mampu menyelesaikan proyek tersebut karena terkendala batas waktu pelaksanaan proyek.
Sementara itu, Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, Catrini Pratihari saat konsep pusaka itu dirancang pertengahan 2015 lalu, memaparkan istilah pusaka itu terbagi tiga yaitu, pusaka alam (Natural Heritage), pusaka budaya (Cultural Heritage) dan Saujana Heritaga (Cultural Landscape).
Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah bagaimana cara menjaganya, untuk pusaka budaya dan pusaka alamnya sudah mendapat pengakuan dunia serta Guiness Book Record.
"Akan tetapi nantinya kalau ada yang belum diakui akan didaftarkan. Gerakan pelestarian lahir pada tahun 1990 an yang diusung. Dibentuklah Jaringan Pelestarian Indonesia," tandasnya.
Catrini mengungkapkan, ada jaringan pelestarian pusaka di Indonesia, di semua tempat ada yang mengkoordinir dan melestarikan budaya. Lalu pada tahun 2004 pembentukan BPPI, melakukan pemahaman tentang pusaka.
"Dalam pembentukan awal Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), ada 9 Pimpinan daerah Kota/ Kabupaten yang hadir. Diusung oleh Wali Kota Surakarta saat itu Pak Jokowi. Jadi memang hanya sedikit, tapi saat ini ada 50 Kota Kabupaten se-Indonesia yang menjadi anggota termasuk Kota Bogor," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan alasan pihaknya mempercepat proyek kawasan pecinan dengan dibangun gerbang Suryakancana, karena jalan ini merupakan salah satu jalan tertua di Kota Bogor.
"Kawasan ini juga selama ini sudah menjadi bagian dari pusat kuliner tradisional, tempat pertemuan berbagai bahasa, budaya," ujarnya.
Terkait pilar sembilan atau Lawang Salapan (Sembilan) yang berada di sekitar Tugu Kujang itu sudah memenuhi unsur-unsur Kota Sejarah.
"Kan kolonial itu juga bagian dari sejarah. Titik pusatnya juga dibagi berdasarkan karakteristik wilayah masing-masing," ujarnya.
Dia menjelaskan, misalnya untuk titik pecinan ada di Jalan Suryakancana, kemudian Kampung Arab di Empang. "Kemudian ada kolonial, dan ada Sunda juga," tandasnya.
Menurutnya, justru dengan membuat banguanan bergaya kolonial di sana, Kota Bogor akan semakin kental nilai sejarahnya. Pihaknya dalam menyusun konsep hingga perencanaan pembangunannya ini, sempat melibatkan beberapa budayawan dan sejarawan.
"Budayawan dan sejarawan itu selalu kami libatkan dalam setiap pembangunan kok," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Naufal Isnaeni menambahkan, daerah Suryakancana selain sebagai Kota Pusaka juga akan diperuntukkan bagi kawasan yang memiliki nilai ekonomi.
"Sudah ada ciri khasnya yakni pecinan, tinggal penataan kawasan saja. Penataan dilakukan mulai dengan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) yang kemudian dilanjut dengan pedestrian di sepanjang Suryakancana," jelaskan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca Selengkapnyapembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Baca SelengkapnyaSebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMacet parah terjadi di jalan pantura Pati-Rembang hingga mencapai 20 jam.
Baca SelengkapnyaJokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.
Baca SelengkapnyaPadahal, kehadiran jalan bebas hambatan tersebut penting untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan wisata Puncak.
Baca SelengkapnyaUntuk optimalisasi pemanfaatan Rest Area Gunung Mas, Pemkab Bogor mengusulkan perluasan lahan parkir.
Baca SelengkapnyaHampir semua proyek itu menggunakan anggaran pemerintah pusat, hibah asing, BUMN, dan swasta.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.
Baca Selengkapnya