Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sukmawati soal Setnov tersangka: Kalau jantan lebih baik mundur

Sukmawati soal Setnov tersangka: Kalau jantan lebih baik mundur Sukmawati Soekarno putri. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Putri Presiden pertama Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri menilai Partai Golkar tidak tegas dalam mengambil sikap usai Ketum Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka dugaan korupsi e-KTP. Menurutnya, Golkar harusnya melakukan revolusi mental.

"Itu sangat menyedihkan ya kok begitu Indonesia perlu sekali revolusi mental supaya lebih baik," kata Sukmawati, di Gedung Konvensi TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (24/7).

Sukmawati menilai Novanto jantan, seharusnya harus berani mundur dari jabatan ketum Golkar dan ketua DPR. "Kalau secara jantan saya kira sebaiknya begitu (mundur) tetapi saya tidak tahu kenapa Golkar tidak tegas dalam internalnya mereka," tuturnya.

Namun, Sukmawati menyerahkan semua kepada prosedur dan aturan-aturan yang ada terkait hal itu. Apalagi ketika Novanto masih tetap memimpin beberapa agenda DPR seperti mengesahkan UU Pemilu.

"Bagaimana prosedur dan kewenangannya itu, saya kira dari internal Golkar dan peraturan tertera bagaimana kalau tersangkut," pungkasnya.

Diketahui, KPK menetapkan Setya Novanto (SN) sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan e-KTP tahun anggaran 2011-2012. Peran Setya Novanto terlacak mulai dari proses perencanaan hingga pembahasan anggaran di DPR hingga pengadaan barang dan jasa.

"SN melalui AA (Andi Agustinus) diduga telah mengondisikan peserta dan pemenang pengadaan barang dan jasa KTP-e," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam keterangan kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Senin (17/7).

Setya Novanto diduga menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena kedudukannya atau jabatannya, sehingga diduga mengakibatkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari nilai paket pengadaan sekitar Rp 5,9 triliun.

Dia disangkakan melanggar pasal 3 atau pasal 2 ayat 1 UU No 31 tahun 1999, sebagaimana diubah UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Dalam kasus ini, sebelumnya KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman saat ini kasusnya sudah dalam proses persidangan. Kemudian Pejabat Pembuat Komitmen Dirjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto juga telah melalui proses persidangan.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Politikus PDIP Effendi Simbolon Tegaskan Jokowi Ikut Menjaga Hasto
Mantan Politikus PDIP Effendi Simbolon Tegaskan Jokowi Ikut Menjaga Hasto

Effendi Simbolon mengkritik partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut yang menyerang Jokowi.

Baca Selengkapnya
Todung Mulya Lubis Curiga Kasus Hasto Kristiyanto untuk Serang PDIP dan Megawati
Todung Mulya Lubis Curiga Kasus Hasto Kristiyanto untuk Serang PDIP dan Megawati

Ketua Tim Penasihat Hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Todung Mulya Lubis menilai yang diserang dari kasus Hasto adalah Megawati dan PDIP.

Baca Selengkapnya
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto

Pernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Effendi Simbolon Pernah Dialog dengan Hasto PDIP: Setahu Saya Pak Jokowi Jaga Anda Loh
VIDEO: Effendi Simbolon Pernah Dialog dengan Hasto PDIP: Setahu Saya Pak Jokowi Jaga Anda Loh

Effendi pernah mengingatkan Hasto, bahwa selama ini Jokowi turut membantu menjaga dari KPK periode lalu

Baca Selengkapnya
Singgung Buku Bung Karno, Hasto: Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan Cita-cita
Singgung Buku Bung Karno, Hasto: Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan Cita-cita

Hasto menyebut berbagai intimidasi diterima PDIP usai memecat Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Ngamuk Kader PDIP Ditarget, Ini Deretan Pernyataan Keras Megawati ke KPK Sebelum Hasto jadi Tersangka
Ngamuk Kader PDIP Ditarget, Ini Deretan Pernyataan Keras Megawati ke KPK Sebelum Hasto jadi Tersangka

Megawati menyampaikan sentilan keras kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap menarget kader-kader banteng.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tanggapi Pengakuan Agus Rahardjo soal Kasus e-KTP Setnov: Untuk Apa Diramaikan Itu?
Jokowi Tanggapi Pengakuan Agus Rahardjo soal Kasus e-KTP Setnov: Untuk Apa Diramaikan Itu?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur, PDIP: Semoga Tidak Semurah Itu jadi Corong Jokowi!
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur, PDIP: Semoga Tidak Semurah Itu jadi Corong Jokowi!

PDIP mengingatkan Effendi Simbolon tidak menjadi corong Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menohok PDIP Jawab Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur
VIDEO: Menohok PDIP Jawab Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur "Hanya Jadi Corong Jokowi!

Mantan kader PDI Perjuangan, Effendi Simbolon menilai Megawati Soekarnoputri harus mundur sebagai ketua umum partai.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kode Senyum, Jokowi Bereaksi Dengar Effendi Mencak-Mencak Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP
VIDEO: Kode Senyum, Jokowi Bereaksi Dengar Effendi Mencak-Mencak Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP

Mantan kader PDI Perjuangan, Effendi Simbolon prihatin dengan kasus yang menyeret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Tegas Sikapi Kabar Jokowi  Minta Setop Kasus e-KTP Libatkan Setya Novanto
DPR Diminta Tegas Sikapi Kabar Jokowi Minta Setop Kasus e-KTP Libatkan Setya Novanto

Hamdan mengatakan, DPR seharusnya gunakan hak konstitusional menanyakan ini kepada Presiden atau gunakan hak angket.

Baca Selengkapnya