Sultan HB X Soal Meja Bersejarah di Keraton Yogyakarta Rusak: Kita Perbaiki
Merdeka.com - Sebuah meja peninggalan Sultan HB VIII yang dipajang di Museum Keraton Yogyakarta rusak karena ulah wisatawan, Senin (16/12). Meja tersebut disenggol oleh seorang wisatawan yang sedang berswafoto.
Menanggapi rusaknya salah satu barang koleksi milik Keraton Yogyakarta, Raja Keraton Yogyakarta, Sultan HB X pun angkat bicara. Sultan HB X menyebut jika kerusakan meja dalam skala kecil dan sudah dalam proses perbaikan.
"(Kerusakannya) Kecil, Enggak apa-apa. Kita perbaiki saja. Baru proses perbaikan itu," ujar Sultan HB X di Kantor Gubernur DIY, Selasa (17/12).
-
Kenapa Sri Sultan HB X nyoblos? Sri Sultan HB X pun menjadi pemilih pertama di TPS itu.
-
Sri Sultan HB X nyoblos apa? Sri Sultan HB X pun menjadi pemilih pertama di TPS itu.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Mengapa Sultan Hamid kurang setuju dengan ibukota sementara di Yogyakarta? Dengan jabatan sebagai Ketua BFO, Belanda memanfaatkannya untuk dibenturkan soal pemahaman. Posisinya yang berada di KNIL juga memperlihatkan hubungan erat dengan Belanda. Oleh karena itu, ia kurang setuju jika ibukota sementara dipindahkan ke Yogyakarta.
-
Sri Sultan HB X kapan nyoblos? Baru pagi-pagi hari, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah hadir di TPS 12 Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Ia hadir bersama sejumlah anggota keluarga pukul 07.10 pagi.
-
Dari mana Sri Sultan HB I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
Sementara itu, permaisuri Sultan HB X, GKR Hemas menilai rusaknya meja peninggalan Sultan HB VIII karena perilaku wisatawan yang terlalu antusias. GKR Hemas pun menyebut jika kerusakan yang ditimbulkan karena ulah wisatawan itu akan diperbaiki.
"Berarti kalau sampai dia merusak meja ki antusias banget sakjane. Sesuk dandani wae (Besok kerusakan meja diperbaiki saja)," ucap GKR Hemas.
GKR Hemas menerangkan sebenarnya di Museum Keraton Yogyakarta sudah ada larangan bagi wisatawan untuk tak naik ke mimbar tempat memajang koleksi maupun menyentuh barang koleksi. Hanya saja larangan ini kerap tak diindahkan oleh wisatawan.
"Sekarang di Indonesia itu wes (sudah) dilarang ya isih (masih) tetap melompat meja, melompat pagar. Lha piye (bagaimana)? Jadi kalau aturan itu (melarang wisatawan menyentuh barang koleksi museum) harus diterapkan, sebetulnya enggak masalah sih," urai anggota DPD RI ini.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaHadi mengaku kerap melakukan silaturahmi dengan HB X saat menjabat sebagai Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengkubuwono X meminta masalah Ade Armando tidak diperbesar karena telah selesai.
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaBangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
Baca SelengkapnyaDimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh
Baca SelengkapnyaSultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaHadi berharap situasi kondusif terus terjaga hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru.
Baca SelengkapnyaPertemuan berlangsung di Keraton Yogyakarta pada Minggu, 28 Januari kemarin
Baca SelengkapnyaPabrik gula Madukismo adalah pabrik yang sudah berdiri puluhan tahun, sempat mengalami kerugian besar dan dibangkitkan kembali oleh Soeharto.
Baca Selengkapnya