Susah air akibat kemarau, warga Bandung ini mandi di kantor
Merdeka.com - Kemarau panjang membuat pasokan air bersih warga Kota Bandung terganggu. Di antaranya di Kelurahan Ciseureuh Kecamatan Regol Kota Bandung. Di kelurahan tersebut, air sumur bor sedalam 20 meter hanya mampu mengeluarkan air sebesar lidi.
"Ya seukuran lidi-lah, kalau seukuran jari mah terlalu besar," kata Ade Suherman, 46 tahun, kepada Merdeka Bandung, Minggu (25/10).
Dia menambahkan, sumur bornya sedalam 20 meter, namun meskipun volume airnya kecil, kualitas airnya masih jernih dan layak pakai.
-
Kenapa sumur di Lebak kering? “Biasanya pakai jet pump, cuma karena sekarang kering, kebanyakan warga sini dan kampung sebelah ngambil air di sumur ini,“ kata salah satu warga, Dopi.
-
Mengapa sumur tersebut kering? 'Sumur air dia yang model timbaan pakai katrol, kurang lebih 25 meter dalamnya,' katanya.
-
Gimana cara atasi air sumur keruh? Menggunakan filter air sumur dapat membantu menjernihkan air yang keruh. Filter ini dapat menangkap partikel-partikel kecil yang menyebabkan kekeruhan air sumur.
-
Kenapa sumur air jadi keruh? Penyebab air sumur menjadi keruh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti galian sumur yang kurang dalam, kondisi geologis atau struktur tanah yang kurang baik, hujan deras atau terus-menerus yang membuat tanah di sekitar sumur menjadi lunak atau berlumpur, dan kebocoran pipa yang menyebabkan kerusakan pada sumur.
-
Bagaimana sumur digunakan? Sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
-
Apa itu sumur Barhut? Sumur Barhut atau sumur neraka adalah sebuah lubang raksasa yang terletak di Hadramaut, Yaman.
Ade yang ditemui di sela salat istisqa yang digelar di Alun-alun Masjid Agung Bandung, menjelaskan di daerahnya PDAM belum masuk. Warga rata-rata mengandalkan sumur bor sebagai sumber air sehari-hari.
Ia menyebutkan, pada hari normal atau tidak kemarau, persediaan air warga cukup aman. Air yang keluar bisa sebesar keran seperempat inci. Kini, sejak kemarau empat bulan lalu, jumlah air makin susut.
Dia sekeluarga berusaha menghemat dengan cara menampung air yang hanya sebesar lidi itu.
Cara lain, kata dia, ia biasa mandi di kantor. Sehingga berangkat kerja, ia tidak mandi di rumah. "Menyiasatinya saya mandi di kantor, lumayan kan," ujarnya.
Bapak tiga anak ini menambahkan, di kelurahannya tidak ada jamban umum sebagaimana yang mudah di temui di pedesaan. Selain itu, tidak ada program pembagian air bersih.
Karena itulah, sambung dia, ia mengikuti salat istisqa. Ia berharap musim hujan segera tiba, merata di seluruh Indonesia. "Kalau doanya sih standar, minta segera turun hujan. Mudah-mudahan segera terkabul," tukasnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.
Baca SelengkapnyaAir Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca Selengkapnya