Tak indahkan panggilan karena awasi ujian, guru di Bengkulu dibogem kepala sekolah
Merdeka.com - Guru SMP Negeri 21 Kota Bengkulu, Yuli Setiawati, melaporkan kepala sekolahnya ke polisi. Pelaporan itu buntut pemukulan dialaminya pada Kamis (22/2).
"Mungkin kalau luka fisik dalam beberapa minggu bisa hilang, tapi trauma tidak bisa begitu saja. Ini sama saja dengan mempermalukan profesi guru, apalagi saat kejadian dilihat banyak siswa," kata Yuli di Bengkulu. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (23/2).
Kejadian pemukulan berawal dari panggilan kepala sekolah padanya. Namun pada saat yang bersamaan, Yuli sedang mengawasi ujian praktik siswa di laboratorium IPA.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa Aqila jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Bagaimana Aqila jualan di sekolah? Aqila terlihat menjual 'usaha' kecil-kecilannya, dan sang mama pun tidak melewatkan momen untuk mengabadikannya.
Dia memberi tahu rekan kerjanya bahwa akan menemui kepala sekolah usai ujian. Tapi tidak lama, ternyata kepala sekolah berinisial SP masuk ke ruangan tempat Yuli mengawasi lalu memarahinya karena tidak mengindahkan panggilan.
"Bahkan dia sampai bilang, 'setop ujian, kan saya panggil'," kata Yuli menirukan kepala sekolah.
Namun sang guru tetap berpendapat bahwa kepentingan siswa dalam ujian lebih utama. Apalagi ini juga bentuk persiapan bagi siswa yang akan menghadapi ujian akhir kelas IX.
"Dia menarik tangan saya di hadapan banyak siswa, saya tidak terima dan mencoba melepaskan diri," lanjutnya.
Kepala sekolah juga sempat menarik kerah baju korban yang membuat korban terjatuh. Sesaat setelah bangkit, SP memukul mata kiri Yuli sehingga lebam. Dia juga luka di siku dan memar di pinggang belakang yang diduga ditendang SP.
Yuli menduga tindakan kepala sekolahnya ini tidak lepas dari permasalahan di hari sebelumnya. Saat itu, dia meminta bendahara sekolah untuk dibelikan kertas lakmus dan indikator PH sebanyak empat set.
Namun yang dibelikan hanya dua set, sementara indikator PH dan kertas lakmus ini diperlukan untuk ujian praktik.
"Saya tanya ke bendahara, katanya habis di tokonya. Tapi saat ditanyakan ke tempat membeli ternyata stok terus tersedia," kata dia.
Agar tidak mengganggu proses ujian, Yuli membeli keperluan itu dengan uang pribadi. Namun saat dia ingin mengajukan penggantian, bendahara sekolah tidak bisa menggantinya dengan alasan pembelian tidak menggunakan kuitansi sekolah dan sekolah juga sedang tak memiliki uang kas.
"Dia (bendahara) berbohong lakmus itu habis, juga bohong soal harga yang ternyata lebih murah dari yang dikatakannya ke kepala sekolah," sebut Yuli.
Permasalahan dengan bendahara terkait penggantian uang pribadi Yuli untuk keperluan sekolah itu terjadi pada Kamis pagi sebelum ujian.
Saat ujian berlangsung kepala sekolah mendatangi laboratorium tempat korban mengawasi siswa praktik.
"Saya sudah menduga ini akibat kejadian pagi itu (permasalahan dengan bendahara), sebab sebelumnya saya tak pernah memiliki masalah atau cekcok dengan kepala sekolah," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan jual beli buku dan seragam di sekolah Situbondo menggegerkan masyarakat. Begini faktanya.
Baca SelengkapnyaSatu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen bocah SD diejek guru karena bawa bekal lauk ulat, padahal tinggi protein dan baik untuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaKepala SMP Negeri 15 Medan, Tiurmaida membantah tudingan intimidasi yang diadukan oleh delapan guru tersebut.
Baca SelengkapnyaSekretaris Disdikbud Kendal Sulardi mengakui ada aduan seragam sekolah yang masuk ke Ombudsman perwakilan Jateng.
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta telah mengingatkan sejak 2017, agar tak mengangkat guru honorer.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca Selengkapnya