Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak lelah-lelahnya debat soal pantas tidaknya Soeharto jadi pahlawan

Tak lelah-lelahnya debat soal pantas tidaknya Soeharto jadi pahlawan soeharto. Life via thegossip-celebrity.blogspot.com

Merdeka.com - Debat soal pantas atau tidaknya Soeharto menjadi Pahlawan Nasional muncul lagi. Kali ini pemicunya adalah keputusan Munaslub Golkar yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 16 Mei lalu.

"Menginstruksikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional," demikian keputusan yang dibacakan Sekretaris Munaslub Golkar, Siti Aisyah.

Seperti diduga, setelah keputusan itu dibacakan, polemik soal pantas tidaknya Soeharto menjadi Pahlawan Nasional merebak lagi ke tengah-tengah publik.

Orang lain juga bertanya?

Jika melihat ke belakang, polemik ini bukan hal baru. Polemik serupa pernah terjadi pada 2008 silam. Pemicunya, iklan PKS menyambut Hari Pahlawan 10 November 2008 yang menyebut Soeharto, satu dari 10 tokoh yang fotonya dimunculkan, sebagai pahlawan dan guru bangsa.

"Terimakasih Guru Bangsa! Terimakasih Pahlawan! Kami akan melanjutkan langkah bersama PKS untuk Indonesia sejahtera!"

Iklan tersebut sanggup membelah publik antara yang mendukung dan menolak Soeharto disebut sebagai pahlawan dan guru bangsa.

Mereka yang menolak rata-rata adalah aktivis prodemokrasi dan aktivis partai yang menerima represi selagi di zaman Soeharto. Sedangkan mereka yang mendukung adalah yang berada pada posisi ‘aman’ ketika penguasa Orde Baru itu sedang beringas-beringasnya di atas tahkta.

Dari partai politik, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah yang paling menentang rencana mempahlawankan Soeharto ini, mengingat tindakan otoriter si 'smiling general' kepada sejumlah petinggi partai nasionalis, seperti Megawati Soekarnoputri, dulu.

Sementara, Golkar, sebagai partai bentukan Soeharto sendiri, adalah yang paling terdepan dalam upaya mempahlawankan presiden ke-2 tersebut.

Dalam Pilpres 2014, salah satu kampanye partai beringin adalah mengembalikan sejumlah program Soeharto. Bahkan, Titik Soeharto, putri penguasa Orde Baru itu ikut mengampanyekan bapaknya saat kampanye Golkar.

"Yo'opo kabare arek Suroboyo? Enak jamanku tho?" kata Titik di atas panggung kampanye Golkar di Jawa Timur Expo Surabaya, 5 April 2014.

Fakta membuktikan, kampanye menjual Soeharto itu gagal, jika melihat suara Golkar yang merosot. Namun, barangkali karena demi mengenang jasa pendirinya, Partai Golkar tak kapok untuk mengangkat kembali Soeharto dengan segala risiko.

Golkar dan segenap pendukungnya seakan tak lelah-lelahnya memunculkan wacana yang selalu membuat gaduh publik ini.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Geram kepada Soeharto: Bung Karno Dituduh Kerja Sama dengan PKI
Megawati Geram kepada Soeharto: Bung Karno Dituduh Kerja Sama dengan PKI

Megawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.

Baca Selengkapnya
Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak
Tangis Soeharto Pecah Lihat Rakyat Antre Beli Minyak

Meski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.

Baca Selengkapnya
Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya
Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

Bamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Wiranto Heran Tiap Pemilu Prabowo Diisukan Pelanggar HAM | Hasto PDIP Vs Budiman Sudjatmiko
TOP NEWS: Wiranto Heran Tiap Pemilu Prabowo Diisukan Pelanggar HAM | Hasto PDIP Vs Budiman Sudjatmiko

Isu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Soeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.

Baca Selengkapnya
Petisi 50 Simbol Perlawanan Intelektual pada Gaya Otoriter Soeharto
Petisi 50 Simbol Perlawanan Intelektual pada Gaya Otoriter Soeharto

Petisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.

Baca Selengkapnya
MPR Hapus Nama Soeharto dari TAP MPR soal KKN, Amnesty International: Jelas Khianati Reformasi 1998
MPR Hapus Nama Soeharto dari TAP MPR soal KKN, Amnesty International: Jelas Khianati Reformasi 1998

Penghapusan nama Soeharto itu dinilai sebagai langkah mundur perjalanan reformasi.

Baca Selengkapnya
Hashim Gerindra: Masalah HAM Prabowo Sudah 10.000 Kali Dibahas, Tak Ada Bukti
Hashim Gerindra: Masalah HAM Prabowo Sudah 10.000 Kali Dibahas, Tak Ada Bukti

Megawati Soekarnoputri telah mengetahui hal itu sehingga ia berani menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya.

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh

Megawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.

Baca Selengkapnya
Kebencian Soeharto Dibawa Sampai Mati
Kebencian Soeharto Dibawa Sampai Mati

Meski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
TAP MPR Dicabut, Soeharto dan Gus Dur Dianggap Layak Dapat Gelar Pahlawan
TAP MPR Dicabut, Soeharto dan Gus Dur Dianggap Layak Dapat Gelar Pahlawan

Soeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya