Detik-Detik Lengsernya Rezim Soeharto
Detik-Detik Lengsernya Soeharto
Detik-Detik Lengsernya Soeharto
Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun. Namun, sebelum Soeharto meninggalkan kursi kekuasaannya, berbagai peristiwa peting terjadi. Berikut rangkumannya:
Diawali Krisis Moneter
Krisis moneter yang melanda seluruh dunia pada pertengahan 1997 turut berimbas kepada Indonesia. Saat itu harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat berkurang, nilai tukar Rupiah juga terus melemah. Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
-
Siapa pemimpin Orde Baru? Orde Baru merujuk kepada masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
-
Kapan Soeharto mau diracuni? Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Kapan Orde Baru dimulai? Dan sejak saat itulah dimulainya masa Orde Baru oleh kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia.
-
Mengapa internet penting saat Soeharto lengser? Ruang virtual inilah yang menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia. Sebab, saat itu arus informasi dikontrol penuh oleh rezim mulai dari media cetak hingga televisi.
-
Kapan Soeharto berangkat kerja? Pak Harto Terbiasa Berangkat ke Kantor Jam 09.00 Atau Jam 10.00 WIB Pagi harinya dia akan bekerja di Jl Cendana, seperti memanggil menteri atau memeriksa laporan dari para pejabat.
Demo Mahasiswa
Aksi unjuk rasa mahasiswa semakin membesar pada Mei 1998. Tragedi Trisakti yang menewaskan sedikitnya empat mahasiswa membuat amarah massa tak terbendung.
Kerusuhan dan Penjarahan
Situasi politik di Indonesia semakin memanas. Amarah warga yang tak terbendung akibat tewasnya mahasiswa Universitas Trisakti berujung pada aksi penjarahan. Sasarannya adalah toko-toko milik etnis Tionghoa.
Senin, 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR setelah berhasil menjebol pertahanan aparat yang berjaga. Mereka terus bersorak agar Presiden Soehato secepatnya lengser dari kekuasaan.
Di bawah tekanan mahasiswa, Ketua DPR Harmoko mendesak Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Harmoko menyatakan bahwa demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.
Soeharto Bentuk Kabinet Reformasi
Meski terus mendapat desakan agar meninggalkan kekuasaannya, Soeharto tetap bersikukuh bisa mengatasi keadaan. Salah satu upaya Soeharto pada saat itu adalah segera mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi.
14 Menteri Mundur Massal
Di tengah upaya reshufle kabinet, kabar mengejutkan datang dari 14 menteri di Kabinet Pembangunan ke-VII. Mereka menyatakan untuk mengundurkan diri secara bersama-sama dari jabatan mereka.
Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa. Soeharto mengumumkan mundur dari jabatan presiden di Istana Merdeka, Kamis, 21 Mei 1998 tepat pukul 09.WIB. Dia kemudian digantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
Pengunduran diri Soeharto tersebut disambut suka cita oleh para mahasiswa. Aksi pendudukan Gedung DPR/MPR berubah menjadi pesta rakyat.
Di Bandung, para pengunjuk rasa berkonvoi merayakan berakhirnya rezim Orde Baru setelah mendengarkan keputusan pengunduran diri Presiden Soeharto.