Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer
Dulu bahu membahu mendirikan Orde Baru bersama Soeharto. Sang Jenderal pecah kongsi kemudian
Dulu bahu membahu mendirikan Orde Baru. Pecah kongsi kemudian
Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer
Kemal Idris adalah salah satu jenderal yang bahu membahu mendirikan Orde Baru bersama Soeharto.
Di tahun 1966, Kemal Idris menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad.
Dia punya andil besar dalam transisi Orde Lama ke Orde Baru.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Kenapa Tommy Soeharto jarang terlihat? Potret Terbaru Tommy Soeharto Ternyata, Pria Bergamis Putih di Sampingnya adalah Tommy Soeharto, yang Jarang Tersorot Media dalam Waktu yang Lama.
-
Mengapa Presiden Soeharto memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI.
-
Apa yang memicu lengsernya Soeharto? Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
Setelah Soeharto Berkuasa, Kemal Idris Terkejut Karena 'Didubeskan'
Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
Menjadi Dubes sama sekali bukan jabatan idaman para jenderal Angkatan Darat di tahun 1970an.
Kemal Idris pun mempertanyakan alasan Soeharto menjadikannya Duta Besar. Menurutnya lebih baik dirinya tetap bersama Soeharto di dalam negeri.
Apa Jawaban Soeharto?
"He, kamu masih militer tidak?' balas Soeharto.
"Iya, Pak." jawab Kemal.
"Kalau kamu masih militer ini perintah," kata Pak Harto.
Soeharto kemudian menjelaskan alasannya. Menurutnya posisi Dubes Yugoslavia untuk Kemal ini tepat untuk memperbaiki hubungan yang retak setelah G30S/PKI.
Selain itu ada alasan peremajaan di tubuh Angkatan Darat. Benarkah?
Kemal baru mengetahui alasan pencopotan dirinya sebagai Panglima Antar Daerah Wilayah Indonesia Timur beberapa tahun kemudian.
Laksamana Sudomo yang membocorkan hal itu pada Kemal.
Ada Laporan Intelijen yang Masuk ke Presiden Soeharto
Disebut kinerja Kemal sebagai Panglima dinilai bagus. Kemal berhasil mengajak rakyat Indonesia Timur ikut menyukseskan pembangunan.
Kemal juga berhasil mengambil hati kaum muda di Indonesia Timur.
"Dia terlalu populer di sana. Popularitas itu diperlukannya untuk memperoleh jabatan tertinggi.
Laporan itu konon ditulis oleh Ali Moertopo.
"Dulu dia berani melawan Bung Karno yang sedang dalam puncak kejayaannya. Tentu dia akan berani pula melawan Soeharto," tulis laporan itu.
Kepopuleran dan langkah berani Kemal dianggap berbahaya untuk Presiden Soeharto.
Laporan itu Dipercaya Soeharto
Kemal harus meninggalkan karir kemiliterannya.
Hubungan keduanya pun merenggang, Demikian ditulis Kemal dalam biografinya Bertarung Dalam Revolusi.
Saat Presiden Soeharto berkunjung ke Yugoslavia pun dia tidak meminta Kemal sebagai Dubes untuk menghadap.
Kemal yang akhirnya datang disambut dengan dingin.
"Saya datang seperti orang yang tak berharga di matanya," kata Kemal.
Soeharto Tidak Lagi Mengingat Kemal Idris Yang Dulu Pernah Berjanji Loyal Padanya
"Pak Harto, tidak usah takut pada saya. Saya akan loyal kepada pimpinan negara, terhadap Pak Harto. Saya akan loyal selama Pak Harto masih tetap pada cita-citanya, yang juga menjadi cita-cita saya," kata Kemal.
Namun tak boleh ada matahari kembar dari Angkatan Darat di era Orde Baru.