Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Punya Handphone, Mahasiswa di Kupang Gagal Kuliah Online

Tak Punya Handphone, Mahasiswa di Kupang Gagal Kuliah Online Mahasiswa di Kupang Gagal Kuliah Online. ©2020 Merdeka.com/Ananias Petrus

Merdeka.com - Fortunatus Roland Lamanepa (20), mahasiswa semester III program studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, tidak bisa mengikuti kuliah online akibat tidak memiliki handphone.

Pihak kampus mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti program kuliah online, akibat mewabahnya Covid-19 di Nusa Tenggara Timur. Namun kebijakan kampus tersebut tidak berlaku bagi Fortunatus.

Semangat Fortunatus untuk mendapatkan nilai sangat tinggi. Terkadang, dia beranikan diri meminjam handphone tetangga atau teman-temannya, walau harus mengisi pulsa internet untuk mengikuti kuliah online.

Sejak pekan lalu, ia sudah beberapa kali tidak mengikuti kuliah online lantaran tidak memiliki uang untuk mengisi pulsa internet di handphone tetangga, atau teman-temannya. Dahulu Fortunatus memiliki handphone, namun rusak dan hingga kini belum diperbaiki akibat tidak memiliki uang.

Dia sempat berniat melakukan kredit handphone. Namun rencana itu ia urungkan karena kondisi ekonomi keluarga yang sangat memprihatinkan.

Fortunatus tinggal dengan ayahnya, Aloysius Lamanepa (58) di sebuah lahan kosong di RT 13, RW 08 desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap serta sudah dua tahun menderita sakit diabetes, yang menyebabkan kaki kanan sang ayah luka dan bengkak sehingga sulit disembuhkan. Mereka menempati rumah semi permanen yang dibuat berpetak-petak menjadi tiga kamar.

Sang ibu, Rofina Nage sudah meninggal dunia sejak tahun 2011 silam, saat masih aktif menjadi guru di SMPN 1 Kefa menang, Kabupaten Timor Tengah Utara.Fortunatus dan sang ayah kemudian hijrah dan menetap di Kota Kupang sejak tahun 2014.

Sehari-hari mereka mengandalkan uang pensiun sang ibu yang diterima setiap bulan. Uang pensiun sang ibu yang tak seberapa itu, dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang tak cukup, sehingga sering mendapat bantuan makanan dari para tetangga. Bahkan para tetangga juga membantu sang ayah berobat ke rumah sakit.

"Saya sudah kredit sepeda motor dan belum lunas. Sekarang saya mau kredit handphone untuk Fortunatus, tetapi uang tidak cukup. Saat ini kami mengandalkan jagung untuk kebutuhan sehari-hari, ujar Aloysius Lamanepa saat ditemui di kediamannya, Senin (11/5).

Ia kasihan dengan nasib anaknya namun tidak bisa berbuat banyak. Kondisi keluarga ini luas diceritakan oleh para tetangga, hingga sampai ke telinga orang lain seperti anggota polisi Aipda Muhammad Aris dan adiknya Bripka Abdul Asis.

Mendengar cerita tentang kehidupan Fortunatus dan ayahnya, kedua polisi ini iba. Bripka Abdul Asis kemudian mendatangi kediaman mereka, namun sayang Fortunatus tidak berada rumah lantaran, sedang meminjam handphone di tetangga.

Ia mendengar sendiri curhat dari Aloysius soal kehidupan mereka sehari-hari, pasca menderita penyakit diabetes dan ditinggal almarhum istri. Bripka Abdul kemudian menyodorkan sebuah handphone yang dititipkan sang kaka Aipda Muhammad Aris, kepada Aloysius.

Handphone itu dibelikan khusus untuk Fortunatus, agar lancar mengikuti kuliah online dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh para dosen. Selain itu, kedua polisi ini menyumbangkan sedikit gaji mereka, agar Fortunatus bisa mengisi paket internet, dan Aloysius bisa mengobati sakitnya.

Bripka Abdul Asis pun menitipkan handphone dari Aipda Muhammad Aris, yang tidak sempat datang karena sedang mengikuti pendidikan calon perwira secara online.

Ia sedang mengikuti pendidikan Setukpa Polri angkatan 49 tahun 2020."semoga ini membantu kelancaran kuliah Fortunatus dan handphone dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan kuliah," ujar Bripka Abdul Asis saat menyerahkan handphone dan uang, kepada Aloysius.

Aloysius Lamanepa terharu dengan bantuan tersebut. Ia tak kuasa menahan tangis saat menerima bantuan tersebut karena bisa memperlancar proses kuliah anaknya.

"Saya akan selalu ingatkan anak saya supaya menggunakan handphone sebaik mungkin, handphone ini untuk kegiatan kuliah," ujarnya sambil mengusap air matanya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Mahasiswa Tetap Berangkat Kuliah Walaupun Sakit DBD, Pakai Plester Demam ke Kampus
Viral Mahasiswa Tetap Berangkat Kuliah Walaupun Sakit DBD, Pakai Plester Demam ke Kampus

Sejak awal masuk ke kelas, perhatian teman sekelasnya sudah tertuju pada seorang mahasiwa yang masuk dengan jaket praktikum putih dan plester demam di dahinya.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Ramai-Ramai Tolak Kedatangan Ganjar untuk Beri Kuliah Umum di Uncen Papua
Mahasiswa Ramai-Ramai Tolak Kedatangan Ganjar untuk Beri Kuliah Umum di Uncen Papua

Ratusan mahasiswa menolak kehadiran Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla

Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.

Baca Selengkapnya
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan

Guru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap Kiriman Sumsel Selimuti Pekanbaru, Siswa Belajar dari Rumah
Kabut Asap Kiriman Sumsel Selimuti Pekanbaru, Siswa Belajar dari Rumah

Proses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.

Baca Selengkapnya
Kejar Deadline hingga Malam Hari, Para Mahasiswa Ini Panik saat Terkunci di Kampusnya
Kejar Deadline hingga Malam Hari, Para Mahasiswa Ini Panik saat Terkunci di Kampusnya

Mereka pun mencoba untuk memanggil satpam untuk membuka gerbang kampusnya.

Baca Selengkapnya
Besarnya Biaya UKT di Kampus Negeri Kubur Mimpi Pemuda di NTT untuk Kuliah
Besarnya Biaya UKT di Kampus Negeri Kubur Mimpi Pemuda di NTT untuk Kuliah

Julianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.

Baca Selengkapnya
Begini Pengakuan Mahasiswa UIN Surakarta Soal Instruksi Daftar Pinjol
Begini Pengakuan Mahasiswa UIN Surakarta Soal Instruksi Daftar Pinjol

Para mahasiswa baru diarahkan untuk mengunduh dan registrasi pada salah satu aplikasi pinjol oleh DEMA.

Baca Selengkapnya
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah

selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.

Baca Selengkapnya
Tolak Ganjar Sampaikan Kuliah Umum, Ini Alasan Mahasiswa Universitas Cendrawasih Papua
Tolak Ganjar Sampaikan Kuliah Umum, Ini Alasan Mahasiswa Universitas Cendrawasih Papua

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo batal menyampaikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih (Uncen) menyusul penolakan mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Mengulang Tahun Depan, Aksi Pria Ikut Kuliah saat Nikah Ini Viral
Tak Mau Mengulang Tahun Depan, Aksi Pria Ikut Kuliah saat Nikah Ini Viral

Pria ini ikut kuliah di tengah-tengah acara pernikahannya.

Baca Selengkapnya
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram

Mahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.

Baca Selengkapnya