Takmir masjid di Malang diajak waspadai pengaruh radikalisme dan terorisme
Merdeka.com - Ratusan takmir masjid di Kota Malang dan sekitarnya diminta mewaspadai pengaruh radikalisme dan terorisme. Para takmir juga diajak terlibat memerangi perkembangan dan pengaruh faham-faham radikalisme dan terorisme.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli ME, mengatakan takmir masjid memiliki peran strategis dalam mencegah dan menangkal faham-faham tersebut. Caranya, menjaga manajemen pengelolaan masjid secara profesional.
"Mereka bisa memberikan informasi kepada masyarakat, memberikan pengajian-pengajian yang sifatnya positif. Meluruskan paham-paham yang keliru, yakni pemikiran kaum radikal," kata Hamli di Hotel Atria Gajayana Kota Malang, Kamis (30/11).
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa tujuan dari program deradikalisasi? Program deradikalisasi adalah pembinaan bagi narapidana kasus terorisme (napiter) untuk menghilangkan pemahaman radikal terorisme nya.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang memberikan wejangan? Video seorang ibu yang memberikan wejangan kepada putrinya agar hidup hanya dengan suaminya dalam satu rumah mendadak viral di media sosial.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
Hamli menambahkan, para takmir berperan menjaga masjidnya dan menunggui dengan baik. Sehingga tidak ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab menginfiltrasi, dan mengajarkan faham radikal.
"Mereka misalkan dalam penunjukan khatibnya dan memberikan pengajian, tentu takmir yang menentukan. Masjid yang tidak dijaga itu potensial, harus dijaga," tegasnya.
Sejauh ini, Kota Malang dalam kondisi aman, kendati beberapa pelaku terorisme berhasil diringkus dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun sejumlah masjid juga sempat diindikasikan menjadi tempat aktivitas berbau radikalisme.
"Kami hanya mengingatkan pada takmir ini menjaga masjidnya dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Kalau misalnya khatib yang mulai melenceng-melenceng ya silakan diingatkan," terangnya.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menyelenggarakan Dialog Pelibatan Takmir Masjid dalam Pencegahan Terorisme. Kegiatan mengambil tagline Jaga Masjid Kita dari Pengaruh Radikalisme dan Terorisme.
Selain Direktur Pencegahan BNPT, hadir sebagai narasumber Kurnia Widodo (mantan anggota jaringan terorisme), Dr Soubar Isman (Ketua FKPT Jatim), dan H A Taufiq Kusuma (Ketua FKUB Malang).
Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang dan Batu) menjadi prioritas bagi BNPT untuk menggelar acara tersebut. "Prioritas 6 Kota, termasuk Malang. Masuk prioritas ini Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalsel yang masjidnya dipakai (merakit bom)," katanya .
Imam Subaweh, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang mengatakan, bahwa sejak awal pihaknya telah mengeluarkan surat edaran intinya bahwa masjid tidak boleh untuk kegiatan radikalisme dan teroris.
"Kami Kabupaten Malang memiliki 2.325 masjid dan lebih ari 13.000 mushola. Sejak 2013 setelah terjadi acara baiat ISIS di Masjid Biru, Dau kami sampaikan, bahwa masjid tidak boleh digunakan untuk gerakan radikalisme dan teroris," terangnya.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan guna memberi pemahaman bahwa Pancasila dan NKRI sudah final.
"Karena organisasi-organisasi jelas menolak (radikalisme). Masjid punya kewenangan untuk mengatur. Ini sangat manfaat dan sejalan bagi masjid," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca Selengkapnya