Teganya EO pesta bikini cari keuntungan dengan korbankan remaja
Merdeka.com - Pesta bikini perayaan usai ujian nasional (UN) yang sempat ramai dibicarakan beberapa hari lalu dianggap cuma mencari keuntungan dengan mengorbankan remaja. Hal tersebut diungkapkan oleh psikolog, Sani Bidiantini.
"Sebenarnya itu dimotori EO yang menggunakan remaja sebagai alat untuk menguntungkan mereka. Ditambah dengan merosotnya moral di kalangan remaja yang memang merasa perlu diakui dan perlu eksistensi," papar Sani saat ditemui di SMAN 8 Jakarta, Minggu (26/4).
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut serupa dengan fenomena gunung es. Di mana pesta bikini tersebut hanyalah sebagian kecil yang terungkap.
-
Dimana fenomena ini terjadi? Masing-masing galaksi kerdil tersebut memiliki dua lubang hitam supermasif di intinya, dengan satu pasang berada di galaksi yang berjarak 760 juta tahun cahaya dan pasangan lainnya pada jarak 3,2 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
"Padahal di luar ini, banyak kegiatan good bye UN lainnya yang mungkin tidak positif juga, cuma nggak kelihatan saja," lanjut Sani.
Sani menambahkan bahwa hal tersebut didorong oleh kebebasan individu yang memang mengikuti budaya barat yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia.
"Hal seperti ini pastilah merebak, makanya semua berpatokan dengan kesadaran diri sendiri dan bagaimana siswa bisa membentengi diri untuk tidak ikut. Remaja kan memang tidak bisa dilarang," katanya.
Maka dari hal itu, perlunya peran orang tua yang juga dibantu dengan sekolah untuk memberikan pengertian dan kebebasan yang berpegang pada batasan bagi anak-anak tersebut. "Ya, caranya lebih membangun pada kegiatan-kegiatan positif saja," tutup Sani.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca SelengkapnyaHeboh video sekelompak pelajar di Bali menamai dirinya 'Bajing Kids' sedang pesta alkohol.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolda Bali melakukan penggerebekan pada Rabu (11/9) lalu sekitar pukul 21.10 WITA.
Baca SelengkapnyaKompolnas mendukung penuh pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaViral Bule Promosikan Situs Porno di Bali, Menparekraf Sandiaga Siapkan Tindakan Tegas
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap sebelum temuan 7 mayat, polisi sempat menyisir lokasi untuk berpatroli siber.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaLewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca Selengkapnya