Tekan Stunting, Wapres Ma'ruf Dorong Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong upaya ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi ibu hamil, bayi dan balita. Langkah itu dilakukan sebagai upaya penurunan stunting di Indonesia.
"Perlu menjadi evaluasi kita bersama, tren kenaikan cakupan layanan keduanya nyatanya masih perlu didorong secara intensif," kata Ma'ruf saat memberikan arahan dalam acara rapat kerja nasional III/2022, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dalam saluran virtual, Sabtu (26/3).
Dia menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, cakupan air minum layak hanya naik sebesar 1,5 persen. Kemudian, sanitasi layak hanya naik 2,9 persen.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan sanitasi dan air bersih? Meningkatkan akses dan kualitas sanitasi serta air bersih agar masyarakat tidak hanya mendapatkan air minum yang aman, tetapi juga memiliki lingkungan yang mendukung kesehatan.
-
Kenapa suplai air PAM berkurang? Akibatnya, kuantitas air PAM yang sampai ke masyarakat menjadi berkurang.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
"Saat ini, rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,7 persen, dan akses terhadap sanitasi layak sekitar 80,2 persen," ungkapnya.
Pemerintah menyebut peningkatan akses air minum dan sanitasi layak menjadi prioritas dalam upaya mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menargetkan akses rumah tangga terhadap air minum layak tercapai 100 persen, sedangkan akses rumah tangga terhadap sanitasi layak tercapai 90 persen pada 2024.
“Upaya ini diwujudkan melalui sinergi berbagai pihak, baik di pusat, daerah, dan desa, termasuk pelibatan para Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI),” ucap Wapres.
Ma'ruf menuturkan kinerja penurunan stunting harus segera kita tingkatkan. Hal ini lantaran target penurunan stunting hanya memiliki sisa waktu dua tahun untuk mencapai target tahun 2024. Pemerintah menargetkan stunting turun hingga 14 persen pada hingga 2024.
Dia berharap rapat kerja ini menghasilkan rumusan dan rekomendasi kebijakan yang bermkna. Selain menjadi platform untuk mensinergikan program dan meningkatkan kapasitas HAKLI dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
"Saya optimis, dengan kerja sama dan gotong royong di antara multiaktor, termasuk kalangan tokoh agama, insya Allah kita dapat menurunkan angka prevalensi stunting sesuai dengan target. Dengan demikian, kita bisa mewujudkan SDM Indonesia yang sehat dan unggul pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia," imbuhnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air minum layak di Indonesia telah mencapai 92,96 persen, namun akses air minum aman baru sekitar 11,8 persen.
Baca SelengkapnyaPersetujuan ini disampaikan saat Jokowi memimpin rapat bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaSurvei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional rata rata masih 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua pihak harus bekerja keras agar target penurunan angka stunting di Indonesia bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyoroti capaian pemerintah dalam memberantas stunting.
Baca SelengkapnyaSebelum mencapai target air keran layak minum, Endra bahkan menyebut belum seluruh jaringan air bebas dari sebaran bakteri penyebab diare E.Coli.
Baca SelengkapnyaDia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan, pentingnya perbaikan sanitasi.
Baca Selengkapnya