Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teladan Aipda Umar Taufik, Polisi Barokah dari Garut

Teladan Aipda Umar Taufik, Polisi Barokah dari Garut Aipda Umar Taufik. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Aipda Umar Taufik, itulah nama dan pangkatnya. Dia adalah seorang polisi yang bertugas di Kepolisian Resor Garut. Jabatannya Kepala Unit Bintibmas pada Satuan Binmas. Oleh Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, dia disebut sebagai Polisi Barokah.

Sebutan tersebut tidak semata-mata keluar begitu saja, karena dalam acara-acara Polres Garut, Umar selalu menjadi spesialis pembaca doa. Ternyata, sebelum menjadi polisi dia pernah mondok di tiga pesantren saat duduk di bangku Madrasah Aliyah 1 Garut.

Bekal selama di pesantren Jamiatul Athfal Dangdeur, Miftahul Ulum Paledang Karangpawitan, dan Al-Ghoniyah Selaawi, menjadikan penampilan Umar cukup sederhana. Dia mudah dikenali karena saat bertugas kerap menggunakan songkok dan mengendarai kendaraan dinas minibus.

Saat ditemui, Umar bercerita bahwa dia sudah menjadi polisi selama 20 tahun, atau sejak tahun 2002. Sebelumnya, dia mengaku tidak pernah berpikir sedikitpun menjadi polisi karena ada kesan negatif yang didapatkan.

"Saya menjadi polisi setelah mendapat restu dari guru di pesantren. Saat itu beliau menyampaikan bahwa dakwah itu bukan profesi, tapi bagaimana menjadikan profesi itu sebagai media untuk berdakwah," kata Umar.

Dengan bekal restu dari guru, ia pun kemudian mendaftar menjadi polisi dengan tujuan utamanya berdakwah. Umar pun ditakdirkan lolos menjadi Bintara Polri di tahun 2002 lalu, menjalani pendidikan dan kemudian bertugas di Tasikmalaya.

Di Tasikmalaya, setidaknya ia bertugas selama sembilan tahun lalu kemudian pindah ke Polres Garut. "Sejak awal menjadi polisi, saya tidak pernah tugas di satuan lain selain di Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas). Pernah ditawarkan pindah ke Satuan Lalulintas, tapi saya tolak," ungkapnya.

Dengan pilihannya itu, sejak menjadi polisi ia pun tidak pernah lepas dari kegiatan pembinaan dan penyuluhan. Di Garut, Umar setiap hari berkeliling dari satu kecamatan ke kecamatan lain untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan ketertiban masyarakat.

"Kalau seluruh wilayah Garut mah kayaknya sudah terkelilingi semua dari Garut Kota, Utara, sampai Selatan. Tapi ya kalau namanya tugas, pasti ada pengulangan ke tempat-tempat yang mungkin sama, tapi kadang juga kita datang ke kampung yang belum pernah didatangi sebelumnya. Garut kan luas ya, ada 42 kecamatan, ratusan desa, bentang pantainya saja 80 kilometer," jelasnya.

Di balik kesibukannya sebagai polisi yang konsisten melakukan pembinaan dan penyuluhan, Umar ternyata saat ini juga memiliki tugas lain saat pulang ke rumahnya di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut sebagai guru ngaji. Tidak jarang, karena pulang petang, ia langsung 'ngawuruk' atau mengajar dengan pakaian tugas polisi lengkap agar tugasnya itu tidak ditinggalkan.

Tugasnya sebagai guru ngaji, diakui Umar tidak begitu saja terjadi. Dia tidak pernah membayangkan akan menjadi guru ngaji meski sebelumnya sempat mengenyam dunia pesantren. Yang terjadi, ia seakan dipaksa dengan keadaan di lingkungan rumahnya.

"Awalnya itu saat ada salah seorang warga di lingkungan rumah yang meninggal, keluarganya ingin ditahlilkan tapi tidak tahu siapa yang biasa. Kondisi warga di sana memang heterogen, semua ada, jadinya ga tau siapa yang bisa memimpin tahlilan," jelasnya.

Setelah itu, keluarga yang ditinggalkan mengetahui dirinya merupakan rohaniawan polres. Keluarga tersebut pun datang memohon kepadanya sehingga akhirnya kemudian membantu warga untuk memimpin tahlilan.

Diakuinya, selama bertetangga, dirinya tidak pernah berusaha menonjolkan diri di lingkungan masyarakat. "Saat itu, karena kebetulan saya bisa, keluarganya juga meminta, saya bismillah saja diniatkan ibadah, apalagi sesama muslim itu saudara, sebagai polisi juga harus menjadi pengayom masyarakat, saya pimpin tahlilan," katanya.

Setelah dirinya memimpin tahlilan, lanjut Umar, warga kemudian datang berbondong-bondong kepadanya memohon untuk mau mengajari anak-anak mengaji. Awalnya, ia sempat menolak karena khawatir tidak fokus karena memiliki tugas polisi.

Pada akhirnya, dengan mempertimbangkan banyak hal, ia menerima amanah sebagai guru ngaji itu. "Pertimbangan yang paling berat untuk menolak, karena lingkungan kampung ini adalah pabrik sehingga harus ada pendidikan agama kepada anak-anak. Kalau dibiarkan khawatir liar karena mental spiritualnya tidak ada," ceritanya.

Sejak saat itu, Umar pun mengajari anak-anak di kampungnya di depan rumahnya. Saat ini, jumlah anak yang belajar ngaji kepadanya berjumlah 40-an orang usia pelajar sekolah dasar, menengah pertama, hingga atas.

kegiatan mengajari anak-anak mengaji, diakuinya terus dilakukan setiap hari dan selalu diupayakan meski saat tengah bertugas.

"Karena jadwalnya dari setelah Magrib sampai Isya, kalau lagi tugas pulang dulu untuk ngawuruk lalu kembali tugas lagi. Jadi polisi dan ngawuruk adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Pangkat Lebih Tinggi, Komjen Fadil Sampai Dua Kali Hormat ke Aipda Erwin
VIDEO: Pangkat Lebih Tinggi, Komjen Fadil Sampai Dua Kali Hormat ke Aipda Erwin

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen M Fadil Imran melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Mapolres Takalar Polda Sulawesi Selatan (Sulsel)

Baca Selengkapnya
Potret Ganteng dan Gagah AKBP Rio Wahyu Anggoro Pindah Tugas Jadi Kapolres Bogor
Potret Ganteng dan Gagah AKBP Rio Wahyu Anggoro Pindah Tugas Jadi Kapolres Bogor

Begini potret gagah dan tampan eks Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro pindah tugas menjadi Kapolres Bogor.

Baca Selengkapnya
Momen Haru saat Seluruh Personel Mengantarkan Brigjen Sabilul Alif Meninggalkan Polda Banten
Momen Haru saat Seluruh Personel Mengantarkan Brigjen Sabilul Alif Meninggalkan Polda Banten

Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten.

Baca Selengkapnya
Sosok Bintara ini Bukan Polisi Sembarangan, Lulusan S3 Gelar Doktor juga Jadi Dosen & Penceramah di Masjid
Sosok Bintara ini Bukan Polisi Sembarangan, Lulusan S3 Gelar Doktor juga Jadi Dosen & Penceramah di Masjid

Seorang Bhabinkamtibmas dari Polda Sulsel lulusan S3 dan menjadi dosen di perguruan tinggi, ia juga kerap berceramah dan membangun masjid dengan dana pribadi.

Baca Selengkapnya
Rambut Gondrong dan Berbadan Gempal, Potret Gagah Aiptu Tito Pakai Seragam Polisi dan Baret Merah
Rambut Gondrong dan Berbadan Gempal, Potret Gagah Aiptu Tito Pakai Seragam Polisi dan Baret Merah

Dengan rambut gondrong dan berbadan gempal, sosoknya ternyata punya posisi penting.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Junior saat Masih Bintara, Polisi ini Kini Jadi Komandan Seniornya Usai Jadi Perwira
Dulu Jadi Junior saat Masih Bintara, Polisi ini Kini Jadi Komandan Seniornya Usai Jadi Perwira

Polisi ini pernah memiliki senior yang mendoakannya tak jadi Kapolsek Lubuk Batu Jaya saat masih sama-sama Bintara. Namun kini yang terjadi justru sebaliknya.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Hadiahi Anggota Berbaju Lusuh: Jangan-jangan Pangkatnya Bintang 3 Lagi
Jenderal Polisi Hadiahi Anggota Berbaju Lusuh: Jangan-jangan Pangkatnya Bintang 3 Lagi

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Fadil Imran berikan hadiah baju untuk anggotanya.

Baca Selengkapnya
Namanya Sama dengan Komjen Fadil Imran, Taruna Akpol ini Ternyata juga Anak Jenderal Polisi
Namanya Sama dengan Komjen Fadil Imran, Taruna Akpol ini Ternyata juga Anak Jenderal Polisi

Siapa sangka, taruna Akpol satu ini merupakan putra bukan sembarang orang.

Baca Selengkapnya
Gagah Turun dari Heli Berpakaian Adat, Momen Kapolri Datang ke Dayak Disambut Panglima Jilah
Gagah Turun dari Heli Berpakaian Adat, Momen Kapolri Datang ke Dayak Disambut Panglima Jilah

Kedatangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dianugerahi gelar Patih Bakula oleh Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR).

Baca Selengkapnya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Momen Bintang 1 Dikunjungi Para Senior Komjen Polri, Ada Sosok Jenderal 'Gajah'
Momen Bintang 1 Dikunjungi Para Senior Komjen Polri, Ada Sosok Jenderal 'Gajah'

Momen tiga perwira tinggi Polri berkumpul bersama, ada jenderal bintang satu hingga tiga.

Baca Selengkapnya