Tergiur harga mahal, Rudi nekat embat cabai di ladang Hermanto
Merdeka.com - Rudi Masfudz (31), tergiur dengan harga cabai menyentuh hingga Rp 120 ribu per kilogram (Kg). Karena itu timbul niatnya memanen cabai milik Hermanto (28), meski sadar dirinya tidak pernah andil menanam maupun merawatnya.
Warga Dusun Borogragal, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang itu semakin tergiur saat menyaksikan cabai-cabai sudah waktunya panen. Tanaman di ladang Dusun Genting, Desa Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itupun langsung dipanennya.
Rudi menggasak ratusan pohon cabai dengan menggunakan sarana mobil Suzuki Carry biru miliknya, bernomor polisi N 1880 DJ. Agar aksinya bisa berjalan cepat, pelaku saat itu mencabut sekaligus batang-batang cabai. Pria satu anak itu memasukkan batang cabai ke dalam kantong.
-
Kenapa Heru milih tanam cabai? Heru mengaku memilih jadi petani cabai karena kelebihan yang dimiliki tanaman tersebut. Jika padi dan jagung sekali tanam sekali panen, tidak demikian dengan cabai. Sementara cabai, dalam sekali tanam bisa dipanen antara 50-60 kali.
-
Kenapa Sherwin nekat jadi petani cabai? 'Dibilang tidak usah bertani, tetapi saya membantah dan bertekad mengubah pertanian menjadi lebih keren dan lebih kreatif,' katanya.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Gimana Heru sukses tanam cabai? Kunci Keberhasilan Menurut Heru, bertani cabai butuh ketelatenan. Petani harus rutin mengecek kondisi tanaman cabai untuk memastikannya bebas dari serangan hama. Saat harga murah, para petani biasanya kapok menanam cabai. Tidak demikian dengan Heru. Ia konsisten menanam cabai baik saat harganya murah maupun melambung tinggi. Dia juga memastikan kualitas cabainya selalu bagus.
-
Kenapa petani bawang merah Brebes rugi? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
"Tersangka memotong batang pohon cabai pada malam hari. Selama sekitar 1 sampai 1,5 jam memanen dan memasukkan ke glangsing. Empat glangsing berhasil dipenui dan dimasukkan ke mobil yang sudah disiapkan," kisah Kapolsek Lowokwaru, Kompol Bindriyo, Selasa (17/1).
Nahas bagi pelaku, karena saat hendak membawa kabur barang curiannya, warga memergoki aksinya. Spontan, Rudi lari meninggalkan ladang milik warga Jalan Tirtojoyo, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu.
"Saat akan kabur, lebih dulu kepergok warga. Akhirnya tersangka lari dan meninggalkan cabai curian beserta mobilnya," katanya.
Petugas mengamankan cabai beserta mobil, yang ternyata di dalamnya ditemukan dompet dan ada KTP milik pelaku. Polisi tidak kesulitan meringkus pelaku di rumahnya dengan berbekal alamat di KTP.
Kepada petugas, tersangka mengaku telah 4 kali melakukan aksinya, mencuri cabai. Aksinya pertamanya dilakukan di Pujon, Songsong (Singosari), Ngantang dan Genting (Lowokwaru).
Aksinya di Genting, Lowokwaru, pelaku menggasak sekitar 200 pohon cabai dengan berat cabainya sekitar 70 kilogram. Cabai hasil curian rencananya akan dijual Pasar Pujon.
Pelaku juga mengaku pernah mencuri ketela pohon di daerah Songsong Singosari pada 2015. Setiap beraksi, Rudi mengaku mensurvey calon sasaran terlebih dahulu.
Atas perbuatannya pelaku harus merasakan pedasnya hidup di teralis besi. Ia diancam pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman 5 tahun penjara.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran kaget saat tahu harga cabai mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaHeru mengelola lahan sebesar 1 hektar. Lahan tersebut dibelikan orang tua Heru untuk dikeloanya.
Baca SelengkapnyaDengan luas tanah yang dia miliki 1,5 hektare, Ujang mampu mendapat keuntungan mencapai Rp300 juta sekali panen.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaHeru Winoto jatuh cinta dengan dunia pertanian karena orang tuanya petani. Kini ia punya satu hektare lahan cabai. Dari modal Rp15 juta kini untung Rp125 juta.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca Selengkapnya