Terima Keputusan KPU, Kiai se-Madura Tolak People Power
Merdeka.com - Sejumlah Lora, sapaan putra kiai di Madura, atau disapa Gus kalau di Jawa berkumpul di Surabaya, Senin (20/5) malam. Pertemuan bertema 'Merajut Kebersamaan, Menjaga NKRI' itu untuk membahas persoalan politik tanah air yang kian memanas pasca-pemilu.
Menurut Jubir Lora se-Madura, KH Hosnan A Nafi, memanasnya suhu politik ini dipicu oleh seruan people power pada 22 Mei di Jakarta atau yang saat ini diganti dengan istilah Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk menolak hasil Pemilu 2019.
"Aksi people power tak hanya inkonstitusional, tetapi juga memperkeruh suasana kondusif pasca-pemilu," ujar kiai muda yang akrab disapa Ra Hosnan tersebut.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Apa yang ditetapkan KPU? 'KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota telah menetapkan sebanyak 1.553 pasangan calon,' ujar Mellaz saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, Senin (23/9).
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa peran utama KPU dalam pemilu? KPU memiliki peran dan fungsi yang penting dalam mewujudkan pemilu yang demokratis, adil, dan berkualitas.
Karena alasan itulah, kata Ra Hosnan, pertemuan para Lora dari empat kabupaten di Madura ini digelar, sekaligus sebagai komitmen kebangsaan dan keberagamaan dalam menjaga NKRI. Hadir dalam pertemuan, dari Sumenep yaitu Ra Hosnan sendiri, lalu Ra Qusyairi Zaini, Ra In'am, Ra Ilyas, Ra Erfan Umar, Ra Robithul Umam, Ra Hamidi Amin, Ra Zainul Ubbad, Ust Quraisyi Muslim, Ra Insan Ghazali, dan Ra Rasidi Bahri.
Kemudian dari Pamekasan adalah Ra Mahrus Syafii, Ra Kholiq Ilyas, Ra Faruq, Ra Sufyan Tsauri, Ra Abd Hamid, dan Ra Zainul Hasan. Yang dari Sampang diwakili oleh Ra Syamsuddin Abd Muin, Ra Amin Syafi, Ra Fauzan Zaini, Ra Saifur Rohim Sahuri, Ra Suhaimi Al Baghdadi, dan Ra Ali Mahrus.
Artikel terkait KPU juga bisa dibaca di Liputan6.com
Sedangkan dari Bangkalan ada Ra Hasyim Zubair, Ra Kholid, Ra Ahmad Nawawi, Ra Umar, Ra Dzikrullah, Ra Anton Bastoni, Ra Anas, Ra Ahmad, dan Ra Utsman.Sejak awal, lanjut Ra Hosnan, mayoritas kiai se-Madura memang menolak keras seruan people power.
"Kami menolak dan sepakat menerima keputusan resmi KPU, karena kita bagian dari NKRI sebagai negara hukum," tegasnya lagi.
"Di luar (konstitusi) itu, bersifat makar atau dalam bahasa agama disebut bughat. Dan bila ada yang mengamini ajakan people power, itu hanya segelintir tokoh saja," sambungnya.
Karena itu, melalui pertemuan ini, Lora se-Madura mengimbau semua pihak agar tetap menjaga ukhuwah, serta tidak terprovokasi oleh berbagai hasutan untuk melawan hukum atau tindakan inkonstitusional seperti people power.
"Ukhuwah adalah modal utama dalam membangun suatu tatanan masyarakat yang aman, damai, adil, dan makmur," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengajak para Kiai, Nyai, para santri dan seluruh kader PKB se-Jawa Timur untuk bekerja keras memenangkan pasangan Luluk-Lukmanul di Pilkada Jatim
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca SelengkapnyaTerima Dukungan dari Kiai se-Mataram, Mahfud MD Singgung Tekanan Politik dari Aparat
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaSaid menegaskan, masyarakat harus bergerak turun ke jalan dan jangan kembali sebelum kedaulatan rakyat berhasil diambil kembali.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akhirnya mengungkapkan sosok capres pilihannya.
Baca Selengkapnya