Terkendala alat, bangkai Lion Air belum bisa ditarik ke darat

Merdeka.com - Hingga hari ini bangkai pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 960 yang tercebur laut gara-gara gagal landing di Bandara Ngurahrai, Kabupaten Badung, Bali belum bisa dievakuasi ke darat.

Penyebabnya, alat penarik pesawat belum tiba di lokasi. Apalagi badan pesawat juga belum dipotong."Rencananya hari ini pesawat akan dipotong, lalu ditarik ke tempat darat," kata Direktur Jenderal Kemenhub Hery Bhakti, Minggu (14/4).

Hery Bhakti hari ini berkunjung ke lokasi pesawat di perairan Pantai Segara, sekitar 10 meter dari ujung barat landasan pacu Bandara Ngurahrai. Selain Hery, sejumlah anggota Komisi V DPR juga berkunjung ke sana, namun belum ada pernyataan dari anggota komisi.

Pantauan merdeka.com di lokasi, sejak pagi tadi posisi pesawat masih tetap sama. Garis polisi di pasang di sekitar lokasi, dan dijaga oleh tentara dan polisi. Sebab, kata Hery, lokasi itu merupakan area berbahaya bagi warga.

Sementara itu tim penyelam dari SAR dan Polisi Air hingga kini juga masih mencari beberapa bagian kotak hitam (Black Box). Tim juga bersiap memotong bangkai pesawat.

"Beberapa bagian black box sudah bisa kami amankan, tetapi ada bagian lain yang belum kita ambil," kata dia.

Sebelumnya, pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 960 berangkat dari Bandung pukul 12.000 WIB. Dijadwalkan mendarat di Bali pukul 14.45 WITA. Namun, pesawat jenis Boeing dengan nomor registrasi PK LKS 737-800 NG, itu tercebur ke laut setelah gagal landing pukul 15.00 WIB.

"Iya benar mengalami kecelakaan di Denpasar," ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait kepada merdeka.com, Sabtu. (mdk/mtf)