Ternyata Begini Cara Tiko dan Ibunya Bertahan Hidup di Rumah Mewah Tanpa Air-Listrik
Merdeka.com - Kisah Tiko (23) dan ibunya, Eny Sukaesih, tengah menjadi perbincangan di masyarakat. Sebab, dia merawat sang ibu yang dalam kondisi gangguan jiwa selama 12 tahun di rumah mewahnya yang tak terawat dan terbengkalai.
Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Noves Haristedja menceritakan, Tiko tinggal di kediamannya sejak 2002 ketika ia berusia dua tahun. Kala itu, ia tinggal bersama ayah, Herman Susanto, dan ibunya.
"Kalau dilihat rumahnya, pasti ya orang mampu. Apalagi kalau lihat penampilan Bapaknya waktu masih ada, memang berbeda dengan kita. Terlihat dari rumahnya juga paling bagus di sini dahulu," kata Noves kepada merdeka.com, Kamis (5/1).
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Bagaimana Suprawoto menjaga ibunya? Suprawoto mengatakan, saat ini ibunya masih dalam kondisi sehat. Padahal usianya sudah menginjak 86 tahun.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Kenapa Tiko melaporkan mantan istrinya? Tiko melaporkan mantan istrinya atas dugaan tindak pidana mengakses data elektronik milik orang lain tanpa izin sebagaimana diatur Pasal 32 Juncto 48 Undang-Undang 11 tahun 2008 tentang ITE.
-
Bagaimana Ibu Yayu mengatasi kesedihannya? Ibu Yayu yang tidak mengetahui apa yang menimpa suaminya, mengurung diri sampai jasad sang suami ditemukan. Hingga pada tanggal 3 Oktober 1965 akhirnya Ibu Yayu keluar dan mengaku telah mengikhlaskan dan mengaku didatangi oleh sang suami lewat mimpi yang berpesan untuk menjaga anak-anaknya.
Kemudian, di 2010, ayah Tiko pergi dari rumah. Menurut pernyataan Noves, Herman kembali ke kampung halamannya.
"Jadi tinggal Tiko dan ibunya. Entah itu bercerai, entah itu apa, saya kurang tahu pasti," tambah Noves.
Sejak tinggal berdua, ekonomi keluarga tersebut disebut mulai merosot. Namun, Eny dikabarkan sempat membuat kue dan gorengan. Tiko pun bertugas yang menjualnya ke para tetangga.
Tak lama kemudian, listrik di sana diputus. Otomatis, air pun sulit masuk ke rumahnya. Tidak hanya itu, Tiko harus putus sekolah saat kelas 1 SMP atau sekitar 2012.
Selain jualan kue dan gorengan, Tiko pun menjual barang-barang yang ada di rumahnya. Misalnya, piring, sendok, microwave, ikat pinggang, loyang kue, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Tiko berkeliling kepada tetangga untuk meminta bantuan.
"Banyak tuh warga yang nyumbang. Warga sebelah juga kasih air ke sini. Lilin juga ada dikasih," ujar Noves.
Di 2015, saat Noves menjabat, Noves mengajak Tiko untuk menjadi tugas pengamanan di kompleks tersebut. Namun, Tiko menolak karena ibunya tak memberi izin.
©2023 Merdeka.com/Lydia Fransisca"Sepanjang waktu, mungkin karena kebutuhan ekonomi, sekitar 2016 ibunya Tiko kirim surat ke saya. 'Pak Noves, saya pinjam uang. Jaminannya Tiko jadi keamanan' ya Alhamdullilah jadi keamanan sampai saat ini," kata Noves.
Lalu, saat Tiko berusia 17 tahun, Noves membantu dengan membuatkannya KTP. Eny pun dibuatkan e-KTP. Kemudian, dibuatkan juga SIM untuk Tiko.
"Saya tawarkan Tiko saat ada pembuatan SIM kolektif. Supaya dia aman ke mana-mana. Kalau mungkin ada pekerjaan di tempat lain jadi supir kan bisa," ujar Noves.
Setelah mendapatkan SIM, banyak warga yang meminta bantuan Tiko untuk mengantar mereka. Tidak berhenti di situ, Noves juga membantu Tiko melanjutkan pendidikannya. Dan kini, Noves sudah kelas 3 SMP.
"Ada penawaran sekolah paket C dari pemerintah ya. Alhamdulillah Tiko dan ada dua keamanan lain yang ikut sekolah," kata Noves.
Terkait kondisi Eny, Noves selaku ketua RT tak ingin menyebutnya dalam kondisi gangguan jiwa. Sebab, Eny masih berinteraksi dengan warga.
"Kalau dibilang gangguan jiwa, nggak seperti anggapan lainnya karena ibunya Tiko interaktif juga. Kadang sama saya juga kalau ketemu saya tegur dia nyapa juga. Dia juga masih suka keluar beli makanan, ambil air," kata Noves.
Di lain sisi, Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin mengatakan, Tiko dan ibunya selalu menjadi penerima bantuan. Namun, mereka kerap menolaknya.
"Kalau dikasih bantuan sosial enggak mau," ujar Slamet.
Kendati demikian, kata Slamet, pemerintah setempat maupun warga selalu memikirkan cara agar tetap menyalurkan bantuan itu.
©2023 Merdeka.com/Lydia Fransisca
"Tapi kita namanya lingkungan supaya bantuan bisa nyampe ke Ibu Eny gimana, yaitu si Tiko kan diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan," tambah Slamet.
Menurut Slamet, penolakan dari ibu Tiko karena ia masih merasa orang yang berkecukupan.
"Iya begitu (tidak menerima bansos). Karena kan dia itu kan awalnya orang berada. jadi enggak mau dibantu," tambah Slamet.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaYadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
Baca SelengkapnyaKisah yang ia bagikan di Tiktok viral dan bikin warganet ikut nostalgia,
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaKisah hidup Kuntoro alias Toro, anak PNS di lingkungan TNI AD yang kini hidup sebatang kara di rumah yang terbengkala.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 13 tahun, Adit harus merawat kedua orang tuanya yang menderita stroke.
Baca SelengkapnyaLama tak terdengar kabarnya, kondisi terbaru rumah Tiko anak Bu Eny yang dulu sempat terbengkalai kembali viral.
Baca SelengkapnyaMantan model majalah dewasa kini hidup sebatang kara, tinggal di rumah terbengkalai tanpa listrik dan air bersih.
Baca SelengkapnyaSudarto, anak kedua pasutri itu datang dari Bengkulu untuk menemui kedua orangtuanya setelah mengetahui video di media sosial.
Baca SelengkapnyaPotret Kemiskinan Putri Eks Model Majalah Dewasa, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Penuh Puing
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca Selengkapnya