Terpisah 37 Tahun Dikira Sudah Meninggal, Pertemuan Ibu dan Anak Mengundang Haru
Merdeka.com - Suminah (81) tidak pernah menyangka bisa kembali bertemu dengan putrinya, Hernik Martika alias Sudarmi (65). Mereka telah terpisah 37 tahun, sejak kepergian Sudarmi meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan.
Bahkan Suminah dan keluarga di Kota Malang menganggap anak perempuannya itu sudah meninggal dunia. Apalagi Sudarmi sejak meninggalkan rumah pada 1986 tanpa memberikan jejak dan kabar.
Pertemuan keduanya di Mapolresta Malang Kota begitu mengharukan dan penuh linangan air mata. Suminah yang tanpa ragu langsung memeluk erat dan menciumi sang anak.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Apa arti kata-kata untuk orang meninggal di SUMUT? Beberapa ucapan ini terdengar sederhana, namun dapat menunjukkan perhatian dan rasa empati dari orang-orang yang sedang berduka cita. Kata-kata ucapan untuk orang meninggal ini juga dapat memberikan dukung dan motivasi bagi keluarga yang ditinggalkan. Dengan pelipur, maka rasa sedih dan beban yang sedang mereka rasakan bisa sedikit berkurang.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Siapa saja yang tewas di keluarga Malang? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
"Nang endi ae nduk awakmu? (Ke mana saja kamu nak?)" ucap Sumina berlinang air mata, Rabu (15/3).
Saking gembiranya, Suminah yang didampingi keluarga dan relawan tidak dapat menahan kebahagiaannya. Ia nyaris pingsan merasakan 'kejutan' di depan matanya itu.
Sudarmi tiba di Malang didampingi oleh Aipda Catur Indra Irawan, seorang Bhabinkamtibmas di Kecamatan Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengaku menemukan Sudarmi di Kawasan Taman Soe sekitar dua pekan lalu.
"Kami menemukan ibu Sudarmi di Taman Soe dalam kondisi tidak stabil secara fisik maupun mental," tegas Aipda Catur.
Saat ditemukan kondisinya memprihatinkan tanpa tempat tinggal dan hanya dengan beberapa potong baju. Ia setiap hari tidur di depan pertokoan.
Sudarmi saat itu dievakuasi ke posko yang didirikan oleh komunitas warga Jawa di Kecamatan Soe dan mendapatkan pemulihan. Secara bersamaan dilakukan pendampingan hingga diperoleh data pribadi dan asal-usulnya.
"Kami butuh waktu untuk proses pemulihan hingga kami mendapat identitasnya yang ternyata warga Kota Malang," tambahnya.
Setelah didapatkan identitasnya bernama Sudarmi berikut asal-usulnya, Aipda Catur yang bertugas di Polres Timor Tengah Selatan bersama Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa menghubungi Bhabinkamtibmas Polsek Kedung Kandang, Polresta Malang Kota.
Seperti gayung bersambut, Bhabinkamtibmas Polsek Kedung Kandang melakukan pencarian hingga menemukan keluarga Sudarmi di Kota Malang. Bermodalkan sejumlah keterangan dari Sudarmi, akhirnya ditemukan petunjuk lokasi keluarganya yakni Jl. Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Selanjutnya atas kerjasama Polresta Malang Kota, Polres Timor Tengah Selatan, Kontak Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa ( K2S ), Komunitas Arema NTT berusaha memulangkan Sudarmi kepada keluarganya. Polresta Malang Kota memfasilitasi pemulangan Sudarmi ke Kota Malang.
"Ini kekuatan silaturahmi yang dapat menemukan seorang anak yang menghilang sejak usia 17 tahun dan tidak ada komunikasi sama sekali dengan keluarga," ungkap Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.
Kini Sudarmi dan keluarga telah berkumpul kembali bersama dengan keluarganya. Keluarga mengaku selama ini telah mencari ke sana-sini namun tidak pernah mendapatkan kabar.
"Kami merasa bersyukur bisa berkumpul kembali sejak tahun 1986 terpisahkan, yang dari tahun ke tahun tidak pernah berhasil menemukannya,' ucap adik Sudarmi.
Sudarmi mengadu nasib ke Malaysia, sebelum kemudian dinikahi pria asal NTT dan diboyong ke kampung halaman suaminya. Tetapi kemudian pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaDi momen pertemuan ini, sang ibu membawa jarik seolah akan menggendong anaknya yang saat itu hilang saat ia duduk di kelas 3 atau 4.
Baca SelengkapnyaKeduanya terlibat pertemuan haru hingga banjir air mata.
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaSang ibu pun langsung histeris dan memeluk anaknya yang sudah lima tahun tidak pulang.
Baca Selengkapnya12 tahun tak pulang ke Medan, wanita ini beri kejutan ibunya yang sakit dengan menyamar jadi dokter visit.
Baca SelengkapnyaBikin haru, begini momen pertemuan ibu dan anak yang terpisah 20 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaMomen ini seakan menjadi pengingat tentang pentingnya keluarga dan betapa berharga setiap momen yang kita miliki bersama orang-orang tercinta.
Baca Selengkapnya