Tersangka Penembak Kontraktor di Majalengka Bertambah Jadi Tiga Orang
Merdeka.com - Polisi masih terus mengembangkan kasus penembakan yang dilakukan anak Bupati Majalengka yakni Irfan Nur Alam terhadap seorang kontraktor. Hasilnya, jumlah tersangka bertambah dua orang.
"Iya tambah dua jadi tiga orang," tutur Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudho saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/11).
Trunoyudho menuturkan, kedua tersangka baru ini berinisial US dan SS. Mereka diduga turut serta melakukan pengeroyokan terhadap korban sebelum anak Bupati Majalengka melepaskan timah panas.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
"Setelah itu, baru terjadi perbuatan itu (penembakan)," jelas dia.
Para tersangka kini diproses di Polres Majalengka. Termasuk bermalam di balik jeruji besi.
"Ditahan iya (semua)," tegas Trunoyudho.
Trunoyudho menyampaikan, dua US dan SS ditetapkan sebagai tersangka karena perannya dalam penganiayaan terhadap korban.
"US ini menarik korban dari mobil itu," tutur Trunoyudho.
Saat cekcok, korban meronta dan membuat rekan US, yakni SS ikut membantu. Keduanya kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Maka si SS ini bantu, dipinting kepalanya korban. Dipegangi bantu memukul," jelas dia.
Lepas dari situ, Irfan datang membawa senjata api. Dia melepas tembakan dan mengenai telapak tangan korban.
Kronologi Penembakan
Sebelumnya, seorang kontraktor mengalami luka tembak yang diduga dilakukan oleh pejabat Pemkab Majalengka yang juga anak dari Bupati Majalengka. Korban diketahui bernama Panji Pamungkasandi. Luka tembak terjadi pada tangan sebelah kirinya. Sementara pelaku penembakan diduga Kabag Ekonomi dan Pembangunan Majalengka, Irfan Nur Alam.
Kejadian dipicu saat Panji Pamungkasandi menanyakan pembayaran proyek yang sudah selesai pengerjaannya pada bulan April 2019 kepada temannya. Kemudian, teman Panji menjelaskan bahwa pembayaran dari investor sudah diterima Irfan dan akan diserahkan pada hari itu (Minggu, 10/11). Setelah dibayarkan, kemudian terjadi insiden penembakan dan penganiayaan di sana.
Bupati Majalengka Pasrah
Bupati Majalengka Karna Sobahi angkat bicara, mengenai kasus penggunaan senjata api yang diduga melibatkan anak keduanya Irgan. Politisi PDIP itu mengaku menyerahkan semua proses hukum kepada pihak kepolisian.
Dia membenarkan bahwa Irfan adalah anaknya yang menjabat sebagai Kabag Ekonomi dan Pembangunan di Pemkab Majalengka. Sebagai pejabat publik, dia tidak akan melakukan intervensi mengenai kasus hukum yang diduga melibatkan anaknya.
"Sebagai keluarga (ayah), saya akan menghormati dan mengikuti proses hukum. Sebagai warga negara yang taat asas, akan selalu siap mengikuti dan menghargai proses hukum," kata Karna melalui pesan singkat, Selasa (12/11).
Meski begitu, ia memastikan bahwa tim kuasa hukum dari anaknya pun sedang mengupayakan pengumpulan informasi dan kronologis mengenai penembakan yang terjadi pada Minggu (10/11) lalu.
"Saat ini tim penasihat hukum Irfan sedang mengumpulkan informasi yang objektif tentang prolog kejadian yang sebenarnya dari awal serta faktor terjadinya peristiwa tersebut. Supaya masyarakat bisa memahami bagaimana kejadian yang sebenarnya," kata dia.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaPenanganan kasus ini pernah terjaring OTT KPK. Kajari Bondowoso saat itu Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus Alexander Silaen ditangkap karena diduga menerima suap.
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor telah membentuk tim gabungan dengan Polsek Klapanunggal untuk melakukan pengembangan kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaPengadilan Militer II-08 Jakarta melanjutkan persidangan perkara pembunuhan Imam Masykur hari ini.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca Selengkapnya