Selain Paspampres, Ini Peran 3 Warga Sipil Tersangka Penculikan-Pembunuhan Imam Masykur
Total tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Salah satu warga sipil merupakan kakak ipar anggota Paspampres.
Selain Paspampres, Ini Peran 3 Warga Sipil Tersangka Penculikan-Pembunuhan Imam Masykur
Kasus penculikan dan pembunuhan Imam Masykur pemuda asal Aceh memasuki babak baru. Jumlah tersangka bertambah, dari tiga menjadi enam orang.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut ketiga tersangka baru yang merupakan warga sipil terbagi dalam dua kategori. Pertama dua tersangka, inisial AM dan Heri merupakan penadah dari hasil kejahatan.
"Telah menahan dua orang penadah hasil kejahatan dari kelompok ini atas nama AM dan Heri," kata Hengki saat dikonfirmasi, Selasa (29/8).
Selain itu, ungkap Hengki, ada juga tersangka bernama Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
"Terkait kasus penculikan, Polda Metro Jaya telah menangkap dan menahan tersangka sipil atas nama Zulhadi Satria Saputra (kakak ipar tersangka Praka Riswandi)"
kata Hengki.
merdeka.com
Tersangka MS diduga turut terlibat dalam kasus penculikan dan penganiayaan terhadap Imam. Ia berperan sebagai sopir kendaraan saat menculik korban di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Yang bersangkutan berperan sebagai driver kendaraan pada saat perbuatan pidana terjadi," jelasnya.
Sementara tiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka terlebih dahulu berasal dari TNI Angkatan Darat (AD). Di antaranya, Praka HS dari satuan Direktorat Topofrafi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.
"Total 3 orang sipil ditahan PMJ terkait kasus ini. Team Polda Metro Jaya berkolaborasi bersama Pomdam Jaya," kata Hengki.
Ada Korban Baru
Sebelumnya, Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap ada satu korban lain inisial H yang diculik bersama dengan Imam Maksyur. Keduanya merupakan pedagang obat-obatan di lokasi Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Sebenarnya yang diculik itu dua orang tapi yang satu dilepas di sekitar tol Cikeas," kata Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat jumpa pers, Selasa (29/8).
"Itu dilepas karena mendapati korban kondisinya sudah agak nafas juga susah karena ketakutannya korban kita lepas nah itu kita periksa sebagai saksi," katanya.
Irsyad juga mengatakan kronologi singkat berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi. Diketahui kalau dua korban H dan Imam diculik saat mereka sedang berada di toko obatnya, Kawasan Rempoa, Ciputat, Tanggerang Selatan.
"Saat kejadian pertama menolong korban untuk supaya tidak diculik jadi mereka ini datang kemudian berusaha mengambil korban. Tapi sebelumnya warga sekitar toko mencoba memberikan perlawanan," ucapnya.
"Ada 3 orang yang kita periksa, keluarganya kemudian saksi-saksi lain yang dalam proses penculikan dan pemerasan ini jadi korban," tambahnya.