Tidak Kunjung Pulang Sekolah, ABG Diajak Pengamen Badut ke Kontrakan dan Dicabuli
Merdeka.com - Karakter badut biasanya menjadi penghibur karena aksinya yang lucu, kini justru menjadi malapetaka bagi anak-anak. Seperti yang terjadi di Kota Pekanbaru.
Seorang badut di pinggir jalan berinisial YL (30) ditangkap usai menculik serta mencabuli anak di bawah umur. Korbannya berusia 15 tahun.
Kapolsek Tampan, Kompol Asep Rahmat mengatakan, pelaku sudah ditangkap. Saat ini pelaku sudah jadi tersangka dan ditahan untuk proses hukum.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Kenapa orang tua di desa mengirim anak mereka ke sekolah pencuri? Orang tua yang tinggal di desa tersebut mengirimkan anak mereka yang berusia rata-rata 12-13 tahun ke sekolah ini demi mendapatkan pelatihan geng kriminal.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Alasan apa anak tersebut tidak hadir di sekolah? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
"Pelaku YL seorang badut kita tangkap terkait dugaan kasus penculikan dan pencabulan anak di bawah umur. Korbannya SA (15). Penangkapan dilakukan orangtua korban dan membuat laporan polisi," kata Asep, Selasa (9/5).
Kronologi Pencabulan
Asep menjelaskan peristiwa itu berawal saat korban SA yang berstatus murid SD di Kecamatan Rumbai berangkat dari rumah menuju ke sekolah. Orangtua korban merasa curiga lantaran korban tidak kunjungan pulang.
"Awalnya korban dibelikan pakaian oleh pelaku, lalu dibawa ke rumah kontrakannya. Kemudian, ibu korban merasa kehilangan karena korban tidak kunjung pulang," ujar dia.
Ternyata handphone korban ketinggalan di rumah. Karena curiga, orangtua korban langsung memeriksa handphone korban dan ditemukan percakapan korban bersama pria lain yang merupakan badut di simpang lampu merah Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.
"Setelah mendapat informasi pria yang membawa anaknya, orangtua korban bersama warga meminta pertolongan untuk mencari korban dan pelaku," jelas Asep.
Selanjutnya, pelaku berhasil ditangkap keluarga korban dan warga yang ikut membantu. Pelaku tak berdaya saat dikepung warga.
"Saat ditanyai keberadaan anaknya, pelaku mengaku korban berada di rumah kontrakannya. Lalu korban berhasil ditemukan," jelas Asep.
Setelah diinterogasi polisi, pelaku mengakui sudah lima kali menyetubuhi korban. Saat ini, pelaku ditahan di Polsek Tampan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaViral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca Selengkapnya