Tolong siswa SMA tenggelam di bendungan, Asril malah hilang
Merdeka.com - Tiga warga Pauah, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, terseret arus aliran Bendungan Lubuak Rasam, Kamis (8/12), sekitar pukul 14.30 WIB. Wali Nagari Pauah, Reymon Andesta mengatakan, dua warga yang terseret arus telah ditemukan yakni Purnomo (16) warga Durian Tinggi Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping dan Agil (15) warga Durian Tinggi Lubuk Sikaping.
Purnomo ditemukan selamat, sementara Agil ditemukan meninggal dunia. Purnomo langsung dibawa ke RSUD Lubuk Sikaping. Saat ini korban sudah sadarkan diri dan masih mendapat perawatan.
"Tinggal satu orang lagi Asril (50) yang belum ditemukan. Ia merupakan pengawas proyek yang ada di lokasi pembangunan bendungan itu," katanya seperti dilansir Antara.
-
Dimana Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kenapa Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
Menurutnya, Asril mencoba menolong kedua anak yang tenggelam tersebut. Namun justru dia yang hingga kini belum ditemukan.
"Bendungannya baru dibangun pada tahun ini dan belum selesai. Sebelumnya, tidak ada yang mandi-mandi di lokasi itu. Airnya besar dan deras," ujarnya.
Ia mengatakan kedua korban Purnomo dan Agil ini merupakan murid kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Lubuk Sikaping.
Sementara itu, teman korban Arsya Fadrian (16) warga Durian Tinggi Lubuk Sikaping, mengatakan awalnya mereka pergi untuk bermain ke bendungan baru tersebut.
Ia mengatakan ia bersama kelima orang teman lainnya yakni Agil, Purnomo, Alfajri Adri, Alfat dan Fikri pergi bermain ke bendungan tersebut.
"Sesampai di bendungan hanya Agil dan Purnomo yang mandi-mandi. Kami tidak ikut mandi. Saat itulah tenggelam," ujarnya.
Ia menambahkan, ketika korban Agil tenggelam, Purnomo langsung melakukan pertolongan. Namun setelah lama keduanya belum juga keluar, Asril langsung menolong dengan menyelami sungai tersebut.
"Tapi Pak Asril ini belum juga ditemukan. Setelah itu kami langsung memanggil warga sekitar," ujarnya.
Hingga saat ini tim Badan Penanggulanagan Bencana Daerah, Polres dan dibantu masyarakat sekitar masih melakukan pencarian. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi bernama Bripka Ahmad Rifai dan Bripka Kur Anyelus Say, menjadi pahlawan setelah berhasil menyelamatkan seorang anak.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca Selengkapnya