Tragis, Pekerja Tambang di Morowali Tewas Terjatuh Usai Terseret Mesin Conveyor
Perusahaan bersama dinas terkait sedang melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja tersebut.
Seorang pekerja PT Walsin Nickel Industrial Indonesia (WNII) Morowali, Andri tewas setelah terseret mesin conveyor. PT WNII adalah salah satu perusahaan pertambangan di kawasan milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan membenarkan adanya karyawan PT WNII yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Dedy mengungkapkan korban meninggal bertugas di area Conveyor.
"Sebab korban terjatuh belum bisa dipastikan. Korban bertugas di area conveyor berlantai rata dan tertutup dinding seng di kiri kanannya," ujar Dedy melalui keterangan tertulisnya, Senin (30/9).
Dedy mengatakan perusahaan bersama dinas terkait sedang melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja tersebut. Dedy mengaku menyesalkan adanya karyawan yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan kejadian tersebut. Jenazah korban sudah diantar dan diserahkan kepada keluarganya di Ampana hari ini," kata Dedy.
Dedy menegaskan PT IMIP selalu mengingatkan perusahaan yang memiliki stand di area untuk mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dedy mengaku korban akan mendapatkan santunan dari BPJS.
"Kami tidak pernah abai terhadap persoalan K3. Justru itu menjadi perhatian kami dalam semua operasional pabrik," tutur Dedy.
Santunan untuk Korban
"Selain dari BPJS, sesuai aturan perusahaan, manajemen juga akan memberikan tali asih dengan jumlah yang layak sebagai bentuk empati perusahaan terhadap keluarga korban," ucap Dedy.
Sementara Kepala Kepolisian Resor Morowali Ajun Komisaris Besar Suprianto mengatakan telah terjadi insiden yang dialami karyawan PT WNII hingga meninggal dunia. Andri diduga terjatuh dan akhirnya terseret mesin conveyor.
"Korban meninggal dunia dalam kondisi kepala pecah dan kaki kiri patah. Kejadiannya pada pukul 06.40 Wita, Sabtu (28/9)," tutur Suprianto.
Supriyanto menjelaskan kronologi berawal saat korban hendak membersihkan mesin conveyor. Tetapi saat berada di samping pagar, korban tertarik karet conveyor dan terjatuh dari ketinggian 10-15 meter.
"Korban sempat dievakuasi ke klinik PT IMIP menggunakan pikap. Tapi, sayangnya saat tiba di klinik korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ucap Suprianto.