Tsunami hempas KM Sabuk Nusantara 39 ke darat, 50 warga Pelabuhan Wani masih hilang
Merdeka.com - Puluhan orang dikabarkan belum ditemukan di kawasan pelabuhan Wani, pascagempa dan tsunami melanda Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) lalu. Tim SAR gabungan menyisir reruntuhan, dibantu alat berat.
Di lokasi, terlihat bangkai KM Sabuk Nusantara 39 di Pelabuhan Wani, Donggala, yang sebelumnya terseret arus dan gelombang tsunami, hingga ke daratan pelabuhan.
Tim 5 dari 7 tim Basarnas gabungan, yang terdiri dari Basarnas Balikpapan, Basarnas Palu, dan potensi unsur SAR lainnya, saat ini tengah menyisir di area pelabuhan.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
"Di daerah Wani, diprediksikan menurut laporan ada sekitar 50 korban yang belum ditemukan," kata Dansru Basarnas Balikpapan, Abbas, di sela upaya pencarian, Minggu (7/10) siang.
Tim 5, lanjut Abbas, di dalamnya juga ikut serta potensi SAR lainnya, selain dari Basarnas Balikpapan, dan juga Basarnas Palu. "Ada 40 orang yang tergabung di tim 5 ini, melakukan penyisiran, pencarian di lokasi," tambahnya.
Namun demikian, sama halnya dengan pencarian operasi SAR sebelumnya, di lokasi saat ini, juga turut dibantu operasi alat berat, untuk menyisihkan reruntuhan puing-puing bangunan. "Ya, operasi hari ini, juga menggunakan peralatan alat berat," tutup Abbas.
Diketahui, data dari posko gabungan Basarnas di kota Palu, hingga hari ke-9 pada Sabtu (6/10), hingga pukul 18.45 WITA, telah mengevakuasi 785 korban, dimana 699 orang meninggal dunia, 86 lainnya selamat. Satu lagi jasad laki-laki di temukan dan dievakuasi Basarnas, sekira pukul 02.30 WITA dini hari tadi, di kawasan dermaga markas komando Lanal di Watusampu, Palu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya