Usai pembunuhan harimau, warga takut dengar auman dari atas bukit
Merdeka.com - Pembunuhan harimau sumatera (Phantera tigris sumatrae) di usun Kuala Indah, Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas, Labuhan Batu Utara (Labura) belum lama ini berbuntut panjang. Warga kini resah dengan kehadiran harimau lain di desa mereka.
"Awalnya ada warga yang mendengar suara harimau di KM 8. Tadi malam pun masih ada yang dengar, lebih kurang 300 meter gitulah," kata Zulkarnain Munthe, Kepala Dusun Kuala Indah, Rabu (31/5).
Warga sekitar mengaku was-was dengan adanya suara itu. Beberapa di antaranya bahkan takut untuk bekerja.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kenapa suara manusia menakutkan hewan? Sebab, menurut salah satu studi terbaru mengungkapkan bahwa mayoritas satwa liar merasa takut akan suara manusia.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
Seorang warga yang tinggal di KM 8, Wati, mengaku sangat ketakutan mendengar auman baru itu. "Karena suaranya dari atas bukit dekat sini," ucapnya.
Warga was-was kedatangan harimau itu merupakan buntut dari dibunuhnya seekor harimau jantan, Kamis (25/5). Si belang muda itu mati ditombak dan dibacok warga saat mengejar bebek. Bukan hanya dibunuh, kelamin, kumis, ujung ekor, dan kulit kening satwa dilindungi itu juga diambil.
Warga telah melaporkan adanya suara harimau itu kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut). Instansi ini pun mengirimkan timnya ke Aek Natas untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Meski belum menemukan harimau, tim yang dikirim menemukan bekas jejaknya. Diduga masih ada harimau lain selain yang telah dibunuh.
"Tim ini juga dikirim untuk mencegah pembunuhan harimau yang lain," kata Kepala Bidang KSDA Wilayah I BBKSDA Sumut, Mukhtar Amin Ahmadi. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaHeboh! Suara misterius terdengar dari dalam tanah hingga membuat warga di Kabupaten Sumenep, Madura panik. Bagaimana ulasan selengkapnya?
Baca SelengkapnyaPenelitian ini benar-benar mengejutkan banyak kalangan.
Baca SelengkapnyaKarena merasa kehilangan, rekan-rekan korban akhirnya mencari Yasonia di dalam perkebunan sawit.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca Selengkapnya