Wali kota Batu ngaku lagi mandi saat ditangkap KPK
Merdeka.com - Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, keluar dari ruang penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. Dia telah selesai menjalani pemeriksaan awal yang dilakukan oleh KPK.
Saat keluar sekitar pukul 20.45 WIB, Politikus PDI Perjuangan tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari KPK dan Brimob. Sehingga sempat terjadi ketegangan antara para awak media yang sudah menunggu sejak sore hingga malam.
Hal ini terjadi lantaran Eddy yang ingin memberikan keterangan pada media, sebelum masuk ke dalam bus Polisi untuk menyampaikan mengenai penangkapannya. Dia mengaku dibawa petugas KPK saat sedang berada di rumah dinasnya di Batu, Jawa Timur.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Saya ada di dalam rumah. Saat itu mandi, ada yang gedor pintu, ternyata petugas KPK," katanya.
Saat ditangkap oleh petugas antirasuah, Eddy mengaku bingung. Terutama mengenai barang bukti yang diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan.
"Katanya OTT, nah uangnya saya enggak tahu. Nerima juga enggak tahu," ucapnya.
Selain Eddy Rumpoko, KPK juga membawa seorang rekanan salah satu pemilik hotel ternama di Batu, yakni Philip.
Keduanya dari Polda Jawa Timur langsung dibawa ke Bandara Internasional Juanda untuk diterbangkan ke Gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK belum bersedia membeberkan temuan yang didapat tim penyidik.
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaBupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (12/1) sekitar pukul 09.12 WIB. Dia dikawal ketat petugas KPK.
Baca SelengkapnyaM Lutfi merupakan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang jasa serta penerimaan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri tegas membantah bertemu mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kertanegara
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaDia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPKB menghormati penegakan hukum yang dilakukan KPK atas penggeledahan rumah Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK lainya yaitu Johanis Tanak menegaskan aparat berwajib harus berhati-hati.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini dilakukan di tengah ramainya penyidikan kasus dugaan pemerasaan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan rumah yang diduga sebagai 'safe house' Firli tersebut, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mempertanyakan hal tersebut.
Baca Selengkapnya