Wali Kota Serang Ungkap Penyebab Banjir Parah, Sungai Dangkal hingga Air Waduk Meluap
Merdeka.com - Ribuan rumah di Kota Serang, Provinsi Banten, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur ibu Kota Provinsi Banten tersebut kurang lebih hampir 12 jam.
Banjir merata terjadi di lima kecamatan, yakni Kasemen, Serang, Curug dan Cipocok. Banjir juga terjadi di lima desa. Sebanyak 2.203 rumah terendam, 700 pengungsi dan lima orang korban meninggal.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan wilayahnya belum pernah diterjang banjir besar seperti ini. Biasa ketinggian banjir hanya mencapai 60 sentimeter. Namun kali ini ketinggian banjir mencapai lima meter.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
"Penyebab dari terjadinya banjir ini di Kota serang, sebenarnya belum pernah seperti ini. Ternyata tahun ini bulan Maret ini terjadi banjir tidak biasanya seperti tahun tahun kemarin. Tahun tahun kemarin paling 60 cm, sekarang malah sampai ada yang lima meter. Penyebab dari banjir kali ini terutama curah hujan cukup tinggi, dari jam sepuluh malam itu sampai jam sepuluh siang masih hujan. Sehingga curah hujan cukup tinggi jadi air cukup banyak," kata Syafrudin kepada wartawan, Rabu (2/3).
Selain curah hujan tinggi, Syafrudin mengatakan Banjir juga disebabkan pendangkalan yang terjadi di Kali Ci Banten atau Cibanten. Dia mengaku sudah mengajukan beberapa kali untuk dilakukan normalisasi kali Ci Banten kepada Balai besar C3, namun hingga saat ini belum dilaksakan.
"Kemudian ada luapan air dari kali Ci Banten ini diakibatkan pendangkalan, Ini kali Ci Banten sebenarnya tanggung jawab balai besar C3, saya sudah beberapa kali mengusulkan untuk dinormalisasi, sampai sekarang ini belum. Ci Banten ini dari Lebak Pandeglang ujungnya di Kasemen Kota Serang. Oleh karena itu air dari mana-mana," ujarnya.
Penyebab selanjutnya adalah meluapnya air di Waduk Sindangheula yang baru saja diresmikan, karena tidak dapat menampung debit air.
"Juga ada kemungkinan waduk Sindangheula ini sudah tidak bisa menampung debit air karena terlalu tinggi ada kemungkinan jebol, karena tidak pernah terjadi Kota Serang banjir seperti ini," pungkasnya.
Hingga Rabu siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mencatat, wilayah yang masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.
Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu, dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan.
Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari, dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah yang berorientasi pada penyelamatan, evakuasi warga, dan pemenuhan kebutuhan dasar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca Selengkapnya