Wanita tewas di Masjid di Bekasi diduga usai minum obat gugurkan kandungan
Merdeka.com - Teka-teki penyebab seorang perempuan tewas usai melahirkan di sebuah masjid di Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, pada Senin (26/3) siang mulai terkuak. Diduga, perempuan bernama Astri Kristanti Putri (28) sengaja ingin menggugurkan kandungannya dengan cara menenggak sebuah obat.
Seorang petugas medis di Puskesmas Arenjaya, Uci mengatakan, ketika petugas datang ke masjid Nurul Hidayah, kondisi perempuan warga Rawalumbu, Kota Bekasi itu sangat lemah, dari mulutnya mengeluarkan busa warna kuning.
"Bau obat sangat menyengat, tidak tahu jenis obat yang diminum," kata Uci ketika berbincang dengan wartawan di Puskesmas Arenjaya, Kamis (27/3).
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Siapa yang melahirkan bayi perempuan? Pada hari, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri melahirkan bayi perempuan kedua di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Menurut dia, kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya tewas di masjid tersebut. Petugas bersama dengan warga juga terkejut mendapati sebuah kantung plastik berisi bayi laki-laki baru lahir dengan berat badan 1,4 kilogram.
"Kami langsung berusaha menyelamatkan bayi itu, karena masih hidup, perkiraan lahir dalam usia kandungan 6 sampai 7 bulan," ucapnya.
Astri datang ke masjid sekitar pukul 10.00 WIB bersama dengan seorang pria, Dodi. Kepada marbot, Minda (40), Astri meminta izin untuk beristirahat di lantai dua masjid tersebut. Sejam kemudian, Astri ditemukan tergeletak usai melahirkan.
Seorang pria yang mengantar Astri, Dodi kepada warga mengaku hanya mengantarkan. Dodi disuruh oleh pacar Astri. Dodi tak menjelaskan detail ketika diinterogasi, karena langsung dibawa polisi untuk diperiksa.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca SelengkapnyaAparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKini mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya
Baca SelengkapnyaKorban diketahui mahasiswi Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik. Dia merupakan pendatang yang berasal dari Padang Utara, Padang, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaPelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
Baca SelengkapnyaSaat ini jenazah bayi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku pembunuhan RN, wanita hamil yang ditemukan tewas di ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara merantau ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehabisan darah karena adanya luka sayatan di leher dan tusukan di lengan.
Baca SelengkapnyaPada jasad perempuan tersebut hanya ditemukan luka di bagian dahi seperti bekas benturan.
Baca SelengkapnyaKorban ternyata sudah dua kali mengalami kehamilan. Kehamilan pertama, juga dilakukan aborsi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca Selengkapnya