Warga Merapi: "Biasanya yang suka gaduh yang jauh"
Merdeka.com - Pada hari Jumat (11/5/2018) pagi, aktivitas di desa-desa yang terletak di kaki Gunung Merapi berjalan normal. masyarakat yang mayoritasnya menjalani profesi sebagai petani, menjalani aktivitasnya tanpa keanehan sedikit pun.
Rutinitas itu mendadak terhenti. Gemuruh dari puncak Gunung Merapi mengharuskan mereka berpaling sejenak.
"Asap cukup tinggi. Bergulung berwarna putih. Tapi itu bukan wedus gembel menurut saya," kata Sakri, warga Dukun Kabupaten Magelang.
-
Bagaimana cara warga Kampung Stabelan memanfaatkan lahan di sekitar Merapi? Pak Suwandi, salah seorang warga Desa Stabelan, menerangkan kalau aktivitas sehari-hari warga adalah pertanian. Terlihat di sepanjang jalan warga bersiap menuju ke ladang.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Bagaimana warga Desa Muara Enggelam beraktivitas? Di sini, kendaraan roda dua apalagi empat menjadi hal yang langka. Sehari-hari, warga melakukan mobilitas untuk sekolah, bekerja dan beribadah menggunakan perahu kayu bermesin kecil.
-
Bagaimana cara warga lereng Merbabu menyambut panen raya kopi? Tradisi ini dilakukan sebagai perasaan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa,'
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
Puncak Gunung Merapi boleh jadi sedang sibuk. Namun, warga meyakini aktivitas Merapi tak meningkat dalam derajat yang berbahaya.
"Tadi kami juga langsung dapat siaran dari BPBD Kabupaten Magelang melalui grup Whatsapp dan BBM. Intinya memang terjadi letusan freatik," kata Robertus, warga lain.
Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pernah menjelaskan bahwa letusan freatik terjadi akibat adanya uap air bertekanan tinggi. Uap ini terbentuk karena ada pemanasan air di bawah yang kontak langsung dengan magma.
"Letusan freatik disertai dengan asap, abu, dan material di dalam kawah. Sulit diprediksi," kata Sutopo Purwo Nugroho kepada Liputan6.com, 2017 lalu.
Lalu, apa yang terjadi di puncak Gunung Merapi hari ini?
Berdasarkan pantauan CCTV Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Jumat (11/5/2018) jam 06.59 WIB yang dipublikasikan BPPTKG terlihat bahwa ada asap tebal berwarna putih yang keluar dari kawah Gunung Merapi. Dijelaskan bahwa asap tersebut bertekanan lemah dan bukan berarti Gunung Merapi Meletus.
"Status aktivitas : Normal," tulis BPPTKG dalam akun Twitternya.
Hujan abu tipis
Sementara itu, di sejumlah daerah dilaporkan terjadi hujan abu tipis. Di daerah Kecamatan Muntilan, hujan abu tipis terjadi di wilayah Kwilet dan Kelurahan Gondosuli. Meskipun tipis dan dinyatakan normal, warga masih khawatir ada letusan besar.
Penjelasan lain, asap tersebut terjadi akibat material kubah lava di pinggir kawah ambrol dan masuk ke Kawah Merapi.
"Jadi bukan meletus. Mohon warga tenang dan tidak panik. Nanti ada perkembangan kami infokan kesempatan pertama," kata Heri, salah satu aktivis relawan Guruh Merapi.
Benedicta Novin menyampaikan kekhawatirannya. Ia menyebut ketika terjadi letusan besar tahun 2010, ia sangat menderita hidup di pengungsian.
"Rumah saya cukup jauh. Tapi justru karena jauh itu ada kekhawatiran," kata Novin.
Di wilayah objek wisata Kaliurang Yogyakarta, hujan abu juga terjadi. Fransiska Suharmi Pertiwi menyebutkan bahwa dari rumahnya memang tak terasa ada getaran atau suara gemuruh. Namun, ia sedang melintas di kawasan Kaliurang.
"Gelap. Meski enggak segelap yang lalu. Tapi bikin kaget juga. Kami, sih, tenang saja," kata Fransiska.
Sikap warga di sekitar kaki Gunung Merapi memang sangat tenang. Setiap hari pergaulan mereka dengan gunung api paling aktif di dunia ini mengharuskan mereka mengenal karakter dan tanda-tanda jika bahaya sudah mengancam.
"Biasanya yang suka gaduh yang jauh. Kami maklum karena mereka hanya melihat dari media dan tak pernah bergaul dengan Merapi," kata Sumarjono, warga Desa Tutup Duwur, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, yang hanya berjarak 1,5 kilometer dari kawah Merapi.
Jadi, warga sekitar tak pernah khawatir soal apakah Gunung Merapi ini berbahaya atau tidak. Bagi warga sekitar, Merapi tak pernah ingkar janji kepada warganya. Janji itu berupa tanda jika 'ia' akan beraktivitas yang membahayakan masyarakat.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaDusun Tempel di Boyolali yang berdampingan dengan Dusun Bentrokan di Magelang memiliki keunikan.
Baca SelengkapnyaJalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Baca SelengkapnyaDari hasil pengukuran yang dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar, kemiringan jalan motor di sana mencapai 25 sampai 33 derajat.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaPerkampungan di sana setiap hari tertutup kabut dan mayoritas warganya adalah petani.
Baca SelengkapnyaTerlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Flores yang masih main bola saat ada gunung meletus.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di daerah terpencil, namun warga di sana tampak hidup berkecukupan
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.
Baca Selengkapnya