Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Yogyakarta contek TemanAhok buat cari pemimpin jalur mandiri

Warga Yogyakarta contek TemanAhok buat cari pemimpin jalur mandiri Jogja Independent. ©2016 merdeka.com/kresna

Merdeka.com - Gelombang gerakan mengusung calon kepala daerah dari jalur independen pada Pilkada Jakarta, dengan munculnya organisasi TemanAhok, membawa dampak di Kota Yogyakarta. Pada 20 Maret lalu, sekelompok masyarakat di Yogyakarta mendeklarasikan gerakan Joint (Jogja Independent), buat mendorong calon kepala daerah dari jalur mandiri pada Pilkada Kota Yogyakarta 2017 mendatang.

Humas Joint, Herman Dodi mengatakan, Joint dideklarasikan pada 20 Maret lalu, oleh sejumlah warga Yogyakarta yang ingin adanya calon Wali Kota berkualitas, dan lahir dari masyarakat.

"Banyak tokoh yang bergabung. Ada pak Busyro Muqoddas, Edi Suandi Hamid, Mahfud MD, dan beberapa tokoh masyarakat lainnya. Kami ingin memberikan pendidikan politik pada masyarakat," kata Herman kepada merdeka.com di Sekretariat Joint di Kedai Kebun, Minggu (27/3).

Menurut Herman, Joint berbeda dari pengusulan calon independen pada umumnya. Joint tidak muncul setelah ada calon independen, tetapi justru membangun gerakan dan mencari calon.

"Kalau TemanAhok sudah jelas calonnya. Di tempat lain, ada calon dulu, baru membuat dukungan. Kita terbalik, ada dukungan dulu, baru kita cari calon yang tepat," ujar Herman.

Buat melakukan penjaringan calon, Joint membuka pendaftaran secara terbuka. Setiap orang yang peduli dengan Yogyakarta boleh mendaftar, dengan syarat bersedia mengikuti konvensi Joint.

"Siapa saja. Kami terbuka, supaya aspirasi rakyat bisa tertampung. Nanti akan ada konvensi, calon yang mendaftar bisa ambil formulir, mengisi lalu mengembalikan ke kami. Setelah itu harus mengikuti proses konvensi," ucap Herman.

Buat mendaftar, calon Walikota hanya perlu mengambil formulir Joint di sekretariat Joint di Kafe Kedai Kebun, jalan Tirtodipuran, Kota Yogyakarta. Pengembalian formulir paling lambat diterima panitia pada 30 Maret.

Sampai saat ini sedikitnya sudah ada tiga calon yang mendaftar, yakni Siti Ruhaini Zuhayatin, Martha Hendry, dan Rommy Heryanto. Pendaftaran calon akan dibuka hingga 30 Maret 2016.

"Formulir diambil di sekretariat dan bisa langsung dikembalikan. Cukup mengisi formulir dan kesediaan mengikuti konvensi Joint," lanjut Herman.

Sementara itu salah satu inisiator Joint, Edi Suandi Hamid mengatakan, jika Joint bukanlah upaya deparpolisasi. Menurut dia, gerakan itu adalah respon masyarakat terhadap calon-calon diusulkan partai politik, yang kerap tidak sesuai aspirasi. Terkadang, calon diusung tidak mewakili kehendak rakyat, sehingga mereka tidak memiliki pilihan lain.

"Banyak tokoh yang tidak berpartai, yang mungkin lebih baik secara kualitas daripada calon yang diusulkan oleh partai. Di Yogyakarta itu banyak, ada sosok yang punya kualitas namun tidak punya kesempatan," kata Edi.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua

Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua

Baca Selengkapnya
Jawaban Tegas Jokowi Dituding Jegal Anies Maju Pilkada Jabar: Apa Urusannya
Jawaban Tegas Jokowi Dituding Jegal Anies Maju Pilkada Jabar: Apa Urusannya

Jokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik

Baca Selengkapnya
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi

Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wajah Santai Jokowi Berubah Jengkel Dituding Dalang Penjegalan Anies di Pilkada
VIDEO: Wajah Santai Jokowi Berubah Jengkel Dituding Dalang Penjegalan Anies di Pilkada

Presiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).

Baca Selengkapnya
AHY Bantah Ditawari Jokowi Jadi Menko Polhukam
AHY Bantah Ditawari Jokowi Jadi Menko Polhukam

Setiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Baca Selengkapnya
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik

KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Isu Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi, Ganjar: Dia Teman Saya, Sudah Lama Bersama
Isu Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi, Ganjar: Dia Teman Saya, Sudah Lama Bersama

Ganjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya