Waspada, penipuan bermodus jual akun CoC
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan game online Clash of Clans atau disingkat (CoC). Game strategi dengan tampilan cukup sederhana ini menjadi permainan terpopuler di Indonesia, bahkan dunia. Saking populernya, permainan ini mengundang banyak penipu untuk menjalankan aksinya.
Pengalaman tidak mengenakkan ini dirasakan oleh Wahid Alhakim. Seperti pemula lainnya, keharusan untuk memulai permainan sejak awal membuatnya merasa cepat bosan. Kondisi ini menimbulkan keinginan untuk mendapatkan akun dengan level yang tinggi.
"Saya cari di grup FB tentang jual beli online dan saya menemukan akun FB yang menjual akun CoC, transaksi via BBM, juga Line untuk memastikan betul atau tidak orangnya, setelah videocall saya percaya," ujar Wahid kepada merdeka.com, Rabu (30/9).
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Dimana saja penipu online menyebarkan informasi undian palsu? Tapi, wajib waspada nih kalau dapat kabar seperti itu. Pasalnya, informasi dari Blibli selalu diumumkan lewat saluran juga kanal resmi seperti Platform: https://www.blibli.com/Website: https://about.blibli.com/idInstagram: @bliblidotcom @sahabatibupintar @lifeatblibliFacebook: bliblidotcomX: @bliblidotcom @bliblicareTiktok: bliblidotcomYoutube: @bliblidotcom.officialLinkedIn: Blibli.comBlog: https://www.blibli.com/friends/Telephone: 0804 1871 871Email: customer.care@blibli.com
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Kenapa penipuan terjadi? 'Kelalaian adalah pemilik data Ataupun korban biasanya itu lengah dengan hal seperti ini. Contohnya seperti ini, maka kelalaian itu juga menyebabkan terjadinya suatu kejahatan cyber karena kelalaian kita sendiri kita tidak wearnes,' ujarnya.
Untuk memastikan, Wahid mencari tahu latar belakang pelaku yang bernama M Alza Baristianto. Saat berbincang dengan korban, Alza mengaku sebagai mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Semula, proses transaksi berjalan normal. Korban telah mentransfer sejumlah uang mulai dari membayar uang muka hingga melunasinya dengan jumlah total Rp 1,2 juta. Setelah itu, pelaku mulai berbuat ulah.
"Setelah saya mendapatkan akses full dengan jumlah transfer Rp 1,2 juta, ternyata setelah beberapa jam kemudian ada orang yang menggunakan akun yang saya beli. Padahal saya sudah ganti password, saya complain saya belum curiga dari situ, dan setelah saya complain dia menawarkan akun yang lebih tinggi, dan saya harus menambah uang lagi dan total semua sekitar Rp 1,8 juta," paparnya.
Hal yang sama terus dia lakukan setelah mendapatkan sejumlah uang dari korbannya. Alza terus mengacaukan akun yang telah dijualnya agar cepat kembali dan kembali menawarkan ke orang lain. Setelah dirasa cukup, pelaku langsung menghapus hubungannya dengan korban.
Namun, upaya penipuan tak berhenti sampai di sana. Sekitar tiga hari berikutnya dia mendapatkan penawaran baru dari seseorang bernama Merli Eka Saputri. Berbeda dengan Alza, dia menawarkan akun CoC miliknya dengan harga Rp 2,5 juta, namun harga itu ditawar hingga Wahid bersedia membayar uang muka sebesar Rp 1 juta.
"Dia (Merli) menawarkan akun dengan harga Rp 2,5 juta, karena saya ragu saya bilang juga ke dia lagi enggak ada uang, dan minta dicicil, tapi saya sanggup bayar DP Rp 1 juta, soalnya dia bilang lagi butuh uang untuk kuliah. Singkat cerita, setelah saya sudah transfer semua, ternyata betul dugaan, dia ngasih akun palsu dan langsung lost contact," keluhnya.
Kembali menjadi korban penipuan, Wahid lantas mencari asal usul Merli. Ternyata, Merli diketahui memiliki hubungan spesial dengan Alza.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca SelengkapnyaPerkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaPelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.
Baca SelengkapnyaAkun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaTerkait pemblokiran 5.000 rekening yang dilakukan PPATK, sejauh ini tidak ada yang mengajukan keberatan atau protes.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaBerkembangnya media sosial saat ini ustru dimanfaatkan oleh sindikat penipu dengan modus berkenalan untuk meraup uang dari para warganet.
Baca SelengkapnyaModus tersangka yakni menjual jasa endorsement terhadap link judi online dengan cara menyebarkan di media sosial Instagram pribadinya.
Baca Selengkapnya