Agung dan Ical kembali beda haluan, kali ini soal Ahok!
Merdeka.com - Dukungan Partai Golkar untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata belum bulat. Alih-alih terlihat satu suara, partai beringin itu malah terkesan plintat-plintut dalam mendukung calon petahana Gubernur DKI tersebut.
Setidaknya ini ditunjukkan oleh sikap dua pentolan Golkar, yakni Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, yang pernah berkonflik terkait kepengurusan partai beberapa waktu yang lalu.
Ical, sapaan akrab Aburizal, adalah salah satu yang mempertanyakan wacana dukungan Golkar untuk Ahok yang sudah memutuskan menempuh jalur independen.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
"Ahok kan independen," kata Ical saat berkunjung ke kediaman ketua Dewan Kehormatan Golkar, Bacharuddin Jusuf Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Selasa (14/6).
Ditanya apakah dengan demikian Golkar takkan mendukung Ahok, mantan Ketum Golkar ini cuma bilang, "Ya itu tergantung."
Ical bahkan menjelaskan, dukungan yang dideklarasikan untuk Ahok merupakan suara dari DPD Golkar DKI Jakarta saja. Menurutnya, hal ini tidak dapat diartikan seluruh partai berlambang beringin ini mendukung Ahok.
"Tunggu suratnya (dari DPD Golkar DKI), dirapatkan DPP bersama Dewan Pembina," kata Ical di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jakarta Selatan, Rabu (15/6).
Sebaliknya, Agung menilai dukungan Golkar untuk Ahok adalah hal yang realistis dengan berkaca pada sepak terjang dan terobosannya selama memimpin Ibu kota.
"Mayoritas Golkar DKI dan teman-teman lebih realistis melihat pada salah satu kandidat yang sudah membuktikan selama ini prestasi dan karyanya. Yaitu saudara Ahok," kata Agung saat menggelar buka puasa bersama di kediamannya, Jalan Cipinang Cempedak II, Jakarta Timur, Minggu (12/6).
Dalam memberikan dukungan, lanjutnya, Partai Golkar tidak melihat latar belakang Ahok atau sikap politiknya maju secara independen dalam gelaran demokrasi lima tahunan Jakarta itu. Agung menyebut dukungan partainya adalah murni karena figur Ahok yang dinilai baik dan punya elektabilitas tinggi.
Agung, menyadari bahwa saat ini belum ada kader partai Golkar yang mampu menandingi figur, popularitas dan elektabilitas Ahok untuk memimpin ibu kota. Sehingga, menurutnya, dalam mencari sosok pemimpin Jakarta, partai Golkar tidak terpaku pada kader internal.
"Kami belum melihat apakah ada dari partai Golkar figur yang punya karakter. Kalau memang ada bisa saja. Tapi saya sendiri belum melihat sampai sekarang," kata Agung.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaAhok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca Selengkapnya