Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Bajak politisi', strategi NasDem mendulang suara di Pemilu 2019

'Bajak politisi', strategi NasDem mendulang suara di Pemilu 2019 surya paloh di rakorsus. ©2017 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh merayu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo untuk bergabung dengan partainya. Bahkan, dia menjanjikan posisi terhormat jika Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan itu bersedia menjadi kader NasDem.

Strategi untuk memenangkan pemilu dengan 'membajak' kader politik telah dilakukan NasDem pada tahun 2014. Kala itu ada beberapa nama yang memutuskan bergabung dengan NasDem, seperti Akbar Faisal, Bachtiar Aly dan T. Taufiqulhadi.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, strategi yang digunakan oleh NasDem merupakan satu dari tiga cara untuk membesarkan partai. Dan ini telah dilakukan sejak pesta demokrasi berlangsung.

"Partai menjadi besar karena pertama faktor tokoh ketua umum yang memiliki sosok basis masa besar, kedua faktor ideologi atau nilai dan ketiga faktor infrastruktur," katanya kepada merdeka.com, Rabu (28/2).

NasDem sampai saat ini masih belum memiliki kader yang dapat diusung pada Pilpres 2019 mendatang. Keputusan untuk mendukung Joko Widodo menjabat dua periode akhirnya diambil. Harapannya ini bisa mempermudah kampanye tahun mendatang.

Namun, dia mengingatkan, tidak hanya NasDem yang memutuskan mendukung Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu sampai saat ini masih menjadi kader PDI Perjuangan. Belum lagi Golkar, PPP dan Hanura telah memutuskan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"NasDem harus berebut pangsa pasar dengan PDIP dan Golkar. Kemudian NasDem tidak kuat dari aliran seperti PDIP. Nasdem cenderung seperti Golkar ke arah kekaryaan memilih jalur tengah," jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, Yunarto menganggap, strategi untuk menjaring kader yang telah memiliki nama dan jaringan atau basis massa sudah tepat. Belum lagi deklarasi dukungan kepada calon kepala daerah juga gencar dilakukan, seperti kepada Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada serentak 2018.

"Melakukan deklarasi sejak awal menjadi cara masuknya sosok tersebut ke NasDem, dan paling buruk memang calon kepala daerah tersebut dikonotasikan dekat dengan NasDem harapannya mempunyai implikasi," ujarnya.

Pilpres dan Pileg yang dilakukan secara bersamaan, akan membuat partai yang mengusung calon presiden mendapatkan keuntungan paling besar. Sebab, 90 persen orang masuk bilik suara akan mencari calon pemimpin negara, baru kemudian menentukan pilihan partai politik dan calon legislatif.

"Sehingga PDIP dan Gerindra paling diuntungkan jauh dari strategi apa pun," tutup Yunarto.

Sebelumnya, Surya Paloh tak segan mengakui bahwa sosok, pribadi, kemampuan yang dimiliki Syahrul Yasin Limpo dibutuhkan NasDem. Menurutnya, kemampuan Syahrul akan semakin besar jika berada di posisi yang bisa menopang itu.

"Sayang dong, kalau kapasitas yang bagus tidak diberi fungsi yang bagus, yang pastinya posisi yang terhormat, sangat terhormat," kata Surya Paloh usai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, seperti dilansir Antara, Rabu (28/2).

Dia berharap Syahrul mempertimbangkan tawarannya. Paloh memberikan deadline dua bulan, sebelum akhir masa jabatan Syahrul sebagai gubernur Sulsel pada April.

"Harus ada batas waktu, tidak boleh main-main," imbuhnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada DKI, Utut: Dia Tidak Merepotkan Ideologi PDIP
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada DKI, Utut: Dia Tidak Merepotkan Ideologi PDIP

Anies pernah menjadi Gubernur bahkan jadi calon presiden 2024, sehingga, merah putih tidak diragukan lagi.

Baca Selengkapnya
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi

Jokowi buka suara terkait sindiran PDIP bahwa Bobby Nasution banyak didukung partai di Pilkada Sumut karena menantu presiden.

Baca Selengkapnya
Ridwan Hisjam Beberkan Jejak Politik Jokowi, Masuk Golkar dan Jadi Kader PDIP karena Maju Wali Kota Solo
Ridwan Hisjam Beberkan Jejak Politik Jokowi, Masuk Golkar dan Jadi Kader PDIP karena Maju Wali Kota Solo

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, Jokowi menjadi kader Golkar sejak menjabat ketua Asmindo Solo Raya periode 1997 sampai 2002.

Baca Selengkapnya
Hasto Ungkit PDIP Beri Karpet Merah ke Bobby di Medan: Tapi Itulah Sisi Gelap dan Ambisi Kekuasaan
Hasto Ungkit PDIP Beri Karpet Merah ke Bobby di Medan: Tapi Itulah Sisi Gelap dan Ambisi Kekuasaan

PDIP meminta Bobby mengembalikan KTA PDIP karena memutuskan mendukung pasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Bobby Nasution Disindir Dapat Dukungan Banyak Partai karena Efek Mertua, Ini Kata Jokowi
Bobby Nasution Disindir Dapat Dukungan Banyak Partai karena Efek Mertua, Ini Kata Jokowi

Jokowi buka suara terkait sindiran terkait pengaruhnya pada pencalonan menantunya Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut.

Baca Selengkapnya
Masa Depan Jokowi Usai Dipecat PDIP, Golkar dan Gerindra Jadi Alternatif Politik Baru
Masa Depan Jokowi Usai Dipecat PDIP, Golkar dan Gerindra Jadi Alternatif Politik Baru

Masa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.

Baca Selengkapnya
Menghadap Jokowi di Istana, Surya Paloh Mengaku Bicara Politik
Menghadap Jokowi di Istana, Surya Paloh Mengaku Bicara Politik

Surya Paloh mengungkapkan isi pertemuanya dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8).

Baca Selengkapnya
PDIP Sindir Bobby Nasution Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut: Karena Bobbynya atau Mertuanya?
PDIP Sindir Bobby Nasution Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut: Karena Bobbynya atau Mertuanya?

PDIP menyindir banyaknya partai politik yang mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk maju di Pilkada Sumut

Baca Selengkapnya
Membedah Kekuatan Barisan Partai-Partai Pendukung Menantu Jokowi di Pilgub Sumut
Membedah Kekuatan Barisan Partai-Partai Pendukung Menantu Jokowi di Pilgub Sumut

Wali Kota Medan itu diperkirakan diusung koalisi gemuk.

Baca Selengkapnya
Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, PDIP: Otomatis Bukan Anggota Partai Lagi
Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, PDIP: Otomatis Bukan Anggota Partai Lagi

Djarot menegaskan, Bobby sudah secara otomatis bukan lagi menjadi kader PDIP.

Baca Selengkapnya
NasDem Buka Peluang Lanjutkan Koalisi dengan PKS dan PKB untuk Pilgub DKI
NasDem Buka Peluang Lanjutkan Koalisi dengan PKS dan PKB untuk Pilgub DKI

NasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya
PKS Tak Masalah Koalisi dengan PDIP di Jakarta, Singgung Pencalonan Jokowi Saat Maju Wali Kota Solo
PKS Tak Masalah Koalisi dengan PDIP di Jakarta, Singgung Pencalonan Jokowi Saat Maju Wali Kota Solo

"Siapa yang mencalonkan wali kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP. Jadi bukan hal yang tabu," kata Jazuli

Baca Selengkapnya