Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bawa boneka putri, mahasiswa IISIP laporkan Puan Maharani ke MKD

Bawa boneka putri, mahasiswa IISIP laporkan Puan Maharani ke MKD mahasiswa IISIP laporkan Puan ke MKD. ©2015 Merdeka.com/ferrika

Merdeka.com - Tiga Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Parlemen mendatangi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di Komplek Senayan, Jakarta. Ketiga mahasiswa tersebut meminta MKD mengusut tuntas dua Menteri kabinet kerja, Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo yang kini masih merangkap jabatan sebagai anggota DPR.

"Rangkap jabatan antara Puan dan Tjahjo Kumolo sudah berlangsung sejak keduanya menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri. Mereka terbukti melanggar sejumlah aturan," kata salah satu perwakilan mahasiswa Tintus Pormancius di Jakarta, Selasa (22/9).

Dalam kesempatan itu, mahasiswa jurusan Ilmu Sosial dan Politik ini menilai kedua pejabat tersebut sebagai wakil rakyat semestinya menyelesaikan Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) sehingga tak terjadi kekosongan kursi di DPR.

Orang lain juga bertanya?

"Dengan kekosongan itu, tentu akan merugikan masyarakat. Ada kerja-kerja dewan yang terbengkalai, padahal kerja mereka untuk kepentingan rakyat. Maka fungsi mereka sebagai wakil rakyat tak jalan," jelasnya.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, ketiga mahasiswa tersebut mendatangi MKD dengan membawa boneka putri mengenakan gaun berwarna merah sebagai simbol 'Puan Maharani'.

"Kami juga menyerahkan sebuah boneka perempuan, simbol Puan. Yang berarti Puan berhenti bersikap sebagai tuan putri di istana negara," pungkasnya.

Ada empat hal yang disampaikan Aliansi Mahasiswa Peduli Parlemen kepada MKD DPR di antaranya,

1. Jabatan sebagai Menteri dan anggota DPR RI merupakan pelanggaran peraturan dan perundang-undangan sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 39 tentang Kementrian Negara, pasal 23 huruf a

2. Jabatan sebagai menteri dan anggota DPR RI merupakan pelanggaran kode etik dengan ancaman sanksi berat sebagaimana yang dimaksud pada pasal 20 ayat (4) huruf b

3. Rangkap jabatan yang dilakukan oleh Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo merupakan salah satu bentuk kerugian bagi kinerja DPR RI secara keseluruhan. Pergantian keduanya berimbas pada jumlah keanggotaan DPR RI sejak akhir Oktober 2014, tidak mencapai 560 anggota, sebagaimana termuat dalam UU No. 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, pasal 76 ayat 1

4. Mahkamah Kehormatan DPR RI perlu mengusut dan menindaklanjuti rangkap jabatan tersebut. Rangkap jabatan sebagai bentuk pelanggaran uu dan kode etik.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rektor Unri Beri Tanggapan Terkait Pelaporan Mahasiswa ke Polisi
Rektor Unri Beri Tanggapan Terkait Pelaporan Mahasiswa ke Polisi

Prof Sri maupun mahasiswanya sudah diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Catatan Ketua DPR pada Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Harus Jadi Peringatan
Catatan Ketua DPR pada Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Harus Jadi Peringatan

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi yang masih diabaikan pihak kampus

Baca Selengkapnya
Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Diduga Lebih dari Satu, Salah Satunya Pegawai Honorer
Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Diduga Lebih dari Satu, Salah Satunya Pegawai Honorer

Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan rektor Universitas Pancasila ternyata bukan cuma satu.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Terima Kasih, Kami Terima Ribuan Aspirasi Rakyat
Puan Maharani: Terima Kasih, Kami Terima Ribuan Aspirasi Rakyat

Puan menyebut aspirasi tersebut telah diteruskan kepada Kelengkapan Dewan (AKD) terkait untuk ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya
Misteri Ketum Parpol Terlibat Penganiayaan ke Wanita hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Misteri Ketum Parpol Terlibat Penganiayaan ke Wanita hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Ayah dari selebgram Salmafisunan ini mengunggah story seperti berada di ruang perawatan sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur

MDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta
Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta

Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.

Baca Selengkapnya
Ironis, Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual di NTB Malah Jadi Tersangka ITE Usai Lapor Kasus ke Polisi
Ironis, Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual di NTB Malah Jadi Tersangka ITE Usai Lapor Kasus ke Polisi

Korban malah dijadikan tersangka oleh kubu pelapor karena dianggap suka mengunggah kasusnya dan membuat terlapor terpojok.

Baca Selengkapnya
Puan Berharap Ada Keadilan Bagi Guru Supriyani
Puan Berharap Ada Keadilan Bagi Guru Supriyani

Puan juga prihatin atas banyaknya guru yang terseret kasus hukum karena mendisiplinkan siswa dianggap sebagai pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up

Kasus kekerasan seksual di Indonesia hingga saat ini masih marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan

Baca Selengkapnya
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.

Baca Selengkapnya