Bawaslu sebut pengawasan pemilu di Jateng tekankan upaya pencegahan
Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan sistem pengawasan pelaksanaan pemilu serentak 2019 di Jawa Tengah berada di tengah-tengah alias tidak sangat rawan dan tidak sangat aman.
"Kalau sistem pengawasan di tengah-tengah menekankan upaya pencegahan daripada penindakan," kata anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin di tengah-tengah acara launching pengawasan pemilu 2019 'Bersih dan Bermartabat' di Semarang, Selasa (2/10).
Lebih lanjut, menurutnya, tingkat kerawanan pengawasan di Jawa Tengah berada pada angka 48,50 persen an.
-
Kenapa Bawaslu Jateng menangani pelanggaran Pemilu? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,“
-
Bagaimana Bawaslu DIY menghadapi kerawanan Pilkada 2024? Bawaslu telah meminta pemangku kepentingan terkait, KPU, serta forum komunikasi pemerintah daerah (forkompinda) bersinergi menyiapkan langkah strategis menghadapi kerawanan pilkada itu.
-
Dimana Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Jawa Tengah? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
-
Kenapa Pemilu di Banyuwangi perlu kondusif? “Silaturahmi ini untuk bersinergi dengan anak muda utamanya para mahasiswa untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menuju pemilu serentak,“ kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Bagaimana Bawaslu menangani pelanggaran Pemilu? “Jika ada informasi pelanggaran, Bawaslu di Jawa Tengah akan mengutamakan pencegahan. Jika pencegahan sudah dilakukan tapi tetap terjadi pelanggaran, maka pengawas pemilu akan memproses penanganan pelanggaran,“
-
Kenapa penyelenggara pemilu Jawa Tengah harus menjaga integritas? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
"Sehingga menjadi early warning memposisikan agar upaya pencegahan tidak hanya berhenti di forum," ujarnya.
Berdasarkan pilkada 2018, dalam sistem pengawasan ditemukan sejumlah kasus yang masih terjadi. Beberapa di antaranya adalah mengenai ASN yang terlibat dalam kampanye. Selain itu, kasus politik uang dan isu SARA juga menjadi yang harus diwaspadai dalam pemilu serentak mendatang.
"Orientasi kita pada pencegahan, bukan penindakan, karena kalau penindakan akan ada yang merasa dirugikan. Kami kerjasama untuk bersama-sama mengawasi. Partisipasi semua pihak sangat terbuka," ujarnya.
Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Fajar Subhi mengatakan, pengawasan sudah dilakukan jauh hari sebelum launching dilakukan. Launching ini, lanjutnya, dilakukan karena ada tambahan "Bersih dan Bermartabat" dalam melakukan pengawasan.
"Karena kami paham, Jateng dikenal sebagai provinsi yang warganya adiluhung, jujur dan terbuka serta nilai-nilai baik lainnya," ujarnya.
Dia berharap pemilu dapat memperkuat dan memperkokoh nilai-nilai yang telah dimiliki Jawa Tengah. Tentunya dengan memastikan pemilu berjalan bersih bermartabat.
"Tanpa kecurangan, tanpa politik uang, tidak ada SARA. Pemilu yang berdasarkan peraturan perundang undangan," paparnya.
"Tidak hanya Bawaslu dan jajarannya. Tapi semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu harus melakukan ini," imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyampaikan untuk mencegah pelanggaran para calon dapat melakukan kampanye dengan mengangkat isu-isu yang menjadi persoalan di masyarakat seperti dana desa, persoalan sampah, dan beberapa isu lainnya. Dengan mengangkat isu kampanye ini, para calon tidak akan miskin gagasan dan berpikir hanya untuk menang dengan cara paksa.
"Kalau inginnya menang dengan cara paksa, tanpa memiliki gagasan, maka yang terjadi adalah politik uang," ujarnya.
Ganjar menambahkan, partisipasi partai politik juga penting dalam hal pencegahan pelanggaran. Partisipasi itu yakni parpol mendorong calon untuk berkampanye dengan komunikasi yang menarik dan lucu sehingga bisa menjadi sejuk.
"Insya Allah Jateng lebih bermartabat," kata Ganjar Pranowo.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, masa tenang Pilkada dimulai pada 24 sampai 26 November 2024.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaBeberapa strategi pengawasan pemilu beserta tujuan dan langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaBawaslu mengatakan politik uang dan netralitas ASN menjadi kerawanan Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaSinergitas yang baik antara TNI, Polri, dan Pemprov Jabar menjadi modal kuat dalam mewujudkan hal itu.
Baca SelengkapnyaTujuh wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Magelang dan Kendal
Baca SelengkapnyaBawaslu memetakan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) guna mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah memetakan tingkat kerawanan Pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaIndeks kerawanan Pilkada 2024t akan segera disosialisasikan oleh Bawaslu dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan kepada penyelenggara pemilu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail.
Baca Selengkapnya