Berdasarkan Survei Interal Golkar, Elektabilitas Jokowi di atas 50 Persen
Merdeka.com - Politikus Golkar Zainudin Amali menegaskan bahwa partainya tak terlalu khawatir dengan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa (19/3) lalu. Sebab, dia meyakini kalau elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin masih stabil di atas 50 persen.
"Saya meyakini bahwa (elektabilitas Jokowi-Ma’ruf) tetap masih di atas 50 persen, bahkan masih 55 persen, masih stabil di situ," tegas Zainudin di Surabaya, Kamis (21/3).
Keyakinan politikus yang juga Ketua Komisi II DPR RI ini, bukan sekadar asal untuk meng-counter hasil survei Litbang Kompas, melainkan berdasarkan survei internal partainya. "Tetapi kami tidak pernah publikasikan (hasil survei partainya) segala macam," dalihnya menolak membeber hasil survei partainya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Dimana Golkar punya kursi terbanyak? Dari keempat partai pengusung Prabowo Subianto, Golkar menjadi pemilik kursi terbanyak di DPR RI.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
Bahkan, tegas Zainudin, dari hasil survei internal partainya, hampir seluruh Pulau Jawa sudah dikuasai incumbent, khususnya di Jawa Timur. "Posisi terakhir itu ya, yang di kami, Jatim tetap di atas Jabar, tetap di atas Jabar. Di situ, karena Jabar, Jabar dalam posisi juga sudah baik, ya, Jawa itu tinggal Wadeng (Gresik), termasuk DKI itu sudah," klaimnya.
Soal survei Litbang Kompas, Zainudin yang juga Plt Ketua DPD Golkar Jawa Timur ini menanggapi, bahwa setiap lembaga survei memiliki metodologi berbeda, termasuk lembaga survei yang dimiliki Golkar.
"Kompas dengan metodologi seperti itu tentu berbeda dengan metode yang lain, nah saya meyakini (Jokowi-Ma’ruf) masih di atas 50 persen," yakinnya lagi.
Jadi intinya, dia kembali menegaskan, survei beberapa lembaga yang memperlihatkan elektabilitas jagoannya menurun, tidak akan berpengaruh pada hasil Pipres 17 April 2019 mendatang. Termasuk operasi tangkap tangan (OTT) Ketua Umum PPP, Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya kira ndak (terpengaruh) lah. Kan pengaruhnya (OTT Rommy) itu ke elektabilitasnya partai, di situ. Jadi eh, lebih kepada partai, biasanya begitu," nilainya.
Lalu Zainudin menyontohkan kasus yang menimpa mantan Ketum Golkar, Setya Novanto. "Dulu kami, waktu kami mengalami itu ke Golkar dampaknya ke Pak Jokowi, enggak, padahal jauh-jauhan hari Golkar sudah menyatakan dukungan kan ke Pak Jokowi," katanya menyontohkan.
Seperti diketahui, survei terbaru Litbang Kompas yang melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi, mencatat angka elektabilitas petahana di kisaran 49,2 persen. Padahal, pada periode Oktober 2018 lalu, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih 50,6 persen.
Sementara pasangan penantang, yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, justru mengalami kenaikan pada hasil survei yang memiliki margin of error sekitar 2,2 persen tersebut. Yaitu dari 17,9 persen di bulan Oktober 2018, naik menjadi 37,4 persen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Elektabilitas PDIP di Jatim Peringkat Pertama, Bagaimana dengan Ganjar?
Baca Selengkapnya39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis survei elektabilitas calon gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAfri menjelaskan, dalam survei sebelumnya, elektabilitas Prabowo-Gibran di wilayah tersebut 45,4 persen. Kini naik menjadi 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih tetap unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Timur
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil yang didapat, 86,5 persen warga Jateng masih puas dengan kinerja Jokowi.
Baca Selengkapnya