Bola panas polemik gedung baru DPR dilempar ke pemerintah
Merdeka.com - Dalam pagu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapat alokasi belanja Rp 5,7 triliun. Di dalamnya tidak hanya untuk gaji anggota DPR saja, tapi juga ada alokasi untuk pembangunan gedung baru bagi para legislator dan pembangunan alun-alun demokrasi.
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Anton Sihombing mengungkapkan, untuk pembangunan gedung baru DPR membutuhkan anggaran sebesar Rp 320,44 miliar. Sedangkan untuk pembangunan alun-alun demokrasi dibutuhkan anggaran sebesar Rp 280 miliar. Sehingga jika ditotal, anggaran yang dibutuhkan untuk kedua proyek itu mencapai Rp 601 miliar.
Kepala Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Anton Sihombing bersama dengan Sekjen DPR Achmad Djuned membandingkan kondisi gedung DPR saat ini dengan gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Konstitusi, dan gedung DPR negara lain. Anton terkesima dan ingin menerapkan di DPR terkait pengamanan di BPK yang menggunakan akses khusus. Dia juga membandingkan fasilitas gedung MK yang ruangannya lengkap, terdapat ruang tamu, bahkan ruang untuk istirahat para hakim MK. Di MK, satu lantai untuk 3 hakim dengan luas kira-kira 300 meter.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa Anggota DPR periode 2024-2029 tidak mendapat Rumah Jabatan? Kondisi rumah yang sudah tua dengan anggaran pemeliharannya sudah tidak balance, dan kalau dalam bentuk tunjangankan lebih fleksible,' kata Indra, saat dihubungi merdeka.com.
-
Apa yang diapresiasi DPR dari Kejagung? 'Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah. Penerapan restorative justice juga terus meningkat setiap tahunnya. Dan selain itu, penyelenggaraan Adhyaksa Awards 2024 malam ini pun merupakan wujud nyata inovasi yang hebat dari Pak Jaksa Agung, pertama dalam sejarah. Ini bisa jadi daya pacu bagi seluruh jajaran untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi dan melayani masyarakat,' ujar Sahroni
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Kenapa DPR nilai efek jera belum optimal? 'Saya rasa masih ada yang kurang optimal di pencegahan dan juga penindakan. Maka saya minta pada pihak-pihak yang berwenang, tolong kasus seperti ini diberi hukuman yang berat, biar jera semuanya. Jangan sampai karena masih remaja atau di bawah umur, perlakuannya jadi lembek. Kalau begitu terus, akan sulit kita putus mata rantai budaya tawuran ini,' jelasnya.
Bahkan dirinya juga membandingkan gedung DPR negara lain yang memiliki pengaman yang super ketat. Ini sangat berbeda dengan yang ada di DPR saat ini semua orang bisa masuk dan keluar dengan mudah.
"Dan inilah yang saya alami kalau keluar negeri saya mengunjungi kantor DPR. Walaupun itu kantor DPR Bangladesh yang masih jauh ketimbang kita 3 kali di-screening untuk bisa masuk ke ruangan anggota DPR atau ke kompleks DPR. Kalau di kita kan boleh sebebas-bebasnya ini pertama dari BPK," jelasnya usai melakukan kunjungan, Jumat (18/8).
Sekjen DPR Achmad Djuned menyebut pembangunan gedung baru DPR adalah proyek prioritas di tahun 2018. Hal ini melihat kondisi gedung DPR saat ini yang dinilai tidak layak digunakan. Beberapa kondisi infrastruktur gedung tersebut dapat membahayakan para anggota DPR dan pegawai yang berkerja atau melakukan aktivitas.
Pembangunan gedung baru ini menuai pro kontra. Sejumlah fraksi menilai pembangunan gedung baru tidak prioritas. Fraksi Gerindra, Demokrat, meminta rencana itu dipikirkan ulang. Sedangkan PKS tegas menolak. Presiden PKS Sohibul Iman menuturkan, membangun gedung DPR bukan prioritas untuk saat ini.
"Kondisi keuangan kita sedang ya anggota DPR kan paling tahu sekarang, defisit anggaran ya kan. Terus juga situasi yang ekonomi sedang tidak memungkinkan. Jadi kami minta ditunda lah sampai kapan," ujar Sohibul.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengusulkan agar DPR memaksimalkan gedung yang sudah ada tapi dengan berbagai perbaikan. Menurutnya, banyak ruangan di gedung DPR sekarang yang bisa dimanfaatkan. "Saya rasa gedung DPR MPR harus dimaksimalkan," kata Roy.
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti termasuk yang mengkritisi keras rencana DPR membangun gedung baru dan apartemen. Dia mengatakan, lebih baik anggota DPR fokus membenahi kinerja yang dinilainya sudah semakin merosot.
"Mereka sebenarnya maunya apa, dulu mau gedung, sekarang mau apartemen, nanti mau kolam renang. Itu semua cita-cita yang mungkin banyak di-iya-kan kalau berbanding lurus dengan kepuasaan publik. Nah sekarang kepuasaan publik di titik paling nadir," katanya.
"Termasuk prolegnas, attitude, dan lain-lain. Jadi saya pikir rakyat susah untuk mengerti selama mereka tidak melihat manfaat gedung atau apartemen," tambah Ray.
Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut berkomentar. Dia mengingatkan para legislator bahwa saat ini masih dalam rangka pemberhentian sementara pembangunan gedung baru institusi pemerintah.
"Sementara ini pemerintah memutuskan masih moratorium pembangunan gedung-gedung baru, terkecuali sekolah, rumah sakit dan balai penelitian," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres di Jakarta, Selasa (15/8).
Setelah mendapat sorotan tajam dan disentil Wapres JK, bola panas pembangunan gedung DPR dilempar ke pemerintah. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyerahkan keputusan pembangunan gedung baru DPR kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kami itu sederhana saja, semua kami serahkan ke eksekutif. Karena bagaimanapun kan yang namanya uang di kantong eksekutif, bendahara itu kan tidak ada di DPR," kara Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, DPR tidak bisa membuat keputusan sepihak. Segala keputusan termasuk soal anggaran pembangunan Gedung DPR harus mendapat persetujuan pemerintah.
"Kalau di kita kan tidak ada sistem jatah. Kalau di negara yang sistem jatah ya kita boleh mengambil sikap sendiri, tapi ini pada akhirnya kan pemerintah setuju atau tidak," terangnya.
Fahri hanya bisa pasrah jika pemerintah akhirnya menganggap pembangunan gedung baru DPR belum diperlukan saat ini. Dia mengklaim rencana pembangunan gedung merupakan suara bulat anggota parlemen yang menilai perlu ada perbaikan fasilitas gedung anggota dewan.
"Jadi ini semua terserah kepada pemerintah, terutama kepada presiden dan wapres. Kita hanya menyampaikan pandangan dan kesimpulan yang diputuskan secara aklamasi dalam paripurna itu saja," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Keuangan masih membahas mengenai rencana ke depan terkait pengelolaan rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaRapat yang digelar ini diketahui hanya beda sehari pascaputusan MK terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPutusan MK sendiri berisi perubahan ambang batas pencalonan dan batas usia calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaBaleg DPR berdalih putusan MK justru akan diakomodir di RUU Pilkada tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
Baca Selengkapnya"Enggak ada, pikiran saja enggak ada, masa (terbitkan Perppu Pilkada)," kata Jokowi kepada wartawan di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaDPR mengesahkan RUU tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi UU dalam rapat paripurna ke-14.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengkritik keras langkah kilat DPR
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaMahasiswa dan masyarakat menggelar demo di gedung DPR/MPR, Kamis 22 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya