Buruh Pendukung Jokowi Kecewa dengan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja
Merdeka.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Andi Gani mengaku kecewa dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karena menginisiasi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
Andi mengaku sebagai konfederasi buruh yang dia pimpin merupakan pendukung Jokowi sejak 2012, menilai UU ini aneh dan terkesan disembunyikan.
"Yang paling sedih buat kami, ketika KSPSI sebagai pendukung presiden turun ke jalan ini ada sesuatu yang salah. Karena kami juga bingung ini peraturannya mau dimana dan untuk siapa," kata Andi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andi bercerita, pernah diundang Presiden Joko Widodo secara khusus ke Istana Bogor bahwa akan ada terobosan hukum untuk investasi. Dia saat itu mendukung Jokowi.
Di perjalanan, Andi meminta Jokowi untuk melibatkan kaum buruh dalam pembahasannya. Tapi, yang terjadi malah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membentuk Satgas Omnibus Law, yang ditugaskan untuk merancang UU tersebut, berisi para pengusaha.
Andi mengatakan, para buruh bergejolak menanggapi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja karena ada kesan disembunyikan pemerintah.
"Saya kirim lagi kepada pak Menko dan presiden, untuk mengingatkan masih akan terjadi gejolak di buruh Indonesia. Karena dari awal seperti ada yang disembunyikan," kata dia.
"Seluruh konfederasi buruh bertanya kepada saya, anda konfederasi buruh pendukung presiden kok enggak punya draf? Akhirnya bertanya-tanya ada apa dengan rancangan ini?" sambungnya.
Karenanya, informasi Omnibus Law pun simpang siur. Apalagi sampai ada tujuh draf yang beredar di kalangan buruh yang bikin bingung mana yang benar.
Andi mengaku satu hari menjelang demo hari ini, keluar SK Menko Perekonomian dirinya diangkat dalam tim pengkajian. Namun, hal itu menurutnya telat karena pemerintah telah mengundang buruh dalam pembahasan yang sudah terlanjur dibalas dengan demonstrasi.
"Karena ketika semua sudah menjadi masalah dan terjadi penolakan dimana mana, dan tim itu baru dibentuk mengajak buruh," kata dia.
Andi mengatakan, Jokowi dan Menko Perekonomian serta Menaker berjanji mengajak seluruh stakeholder. Tetapi, KSPSI tiga kali tidak dipenuhi permintaan pembahasan pada Desember, Januari an Februari lalu.
"Presiden sudah menyiapkan di ratas, saya punya jejak digitalnya, bahwa mengingat pak Menko perekonomian, mengingat Menaker ajak seluruh stakeholder. Tapi berapa kali tidak diindahkan, tiga kali presiden menyampaikan Desember, Januari dan Februari," kata Andi.
Harapan buruh sekarang dilibatkan oleh DPR dalam tim pembahasan. Saat ini Omnibus Law menunggu masuk ke DPR agar segera bisa dibahas.
"Yang penting buat kami bagaimana DPR ini bisa mengayomi staf buruh masuk dalam tim pembahasan, jadi biar detail, bisa berargumentasi pasal. Kita siap untuk itu karena kita punya tim dewan pakar. Yang penting buat kami kita diajak bicara kita berargumentasi dengan baik," jelas Andi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa berasal dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Dengan tuntutan mendesak agar Pemerintah segera mencabut Omnibus Law UU No.6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja
Baca SelengkapnyaMassa buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKedua, KSPI menilai pemerintah lepas tanggung jawab untuk mengatasi persoalan perumahan.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tergabung dalam Masyarakat Pencari Kerja menuntut perlindungan untuk Pekerja Migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca SelengkapnyaPresiden KSPSI Andi Gani ditunjuk menjadi penasihat Kapolri bidang Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaSituasi telrihat masih kondusif. Massa buruh hanya duduk sambil mendengarkan orasi politik dari mobil pikap komando.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Tengah mengklaim mengantisipasi agar tak lagi ada PHK massal ke depannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5)
Baca Selengkapnya