Buya Syafii Minta Muhammadiyah Jangan Dibawa Untuk Kepentingan Politik Sesaat
Merdeka.com - Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif memberikan komentarnya tentang proses pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah yang baru saja rampung digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Menurut Buya Syafii, penyelenggaraan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII sudah berjalan dengan baik. Bahkan, dia menilai pemilihan sudah sesuai dengan arahan dari PP Muhammadiyah.
"Mereka (Pemuda Muhammadiyah) sudah berjalan dengan bagus (hasil Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah ke XVII). Mereka sudah baik. Mereka sudah mengikuti petunjuk PP Muhammadiyah," katanya, Jumat (30/11).
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Kenapa Muhammadiyah waspada soal kekuasaan? Muhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan.
-
Bagaimana Muhammadiyah mengelola tahun politik? Terkait dengan tahun politik, ia menawsirkan Al-Qur'an surah Al-Hasyr ayat 18. Menurutnya, tahun politik itu penting karena kalau umat Islam lari dari politik akan dilindas oleh mereka yang memegang kekuasaan politik dan orang-orangnya tidak memiliki tanggung jawab kecerdasan, kepandaian, serta kejujuran.
-
Apa yang diungkapkan Ba'asyir tentang pilpres? Ba'asyir mengatakan bahwa pasangan calon yang paham Islam adalah paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
-
Siapa yang disebut mualaf? Mualaf adalah sebutan untuk orang yang memeluk agama Islam setelah sebelumnya beragama selain Islam.
Dia meminta agar organisasi Muhammadiyah termasuk Pemuda Muhammadiyah bersifat netral dalam pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres). Sikap netral ini harus dipegang organisasi Muhammadiyah sesuai dengan arahan dari PP Muhammadiyah.
"Sebagai organisasi (Muhammadiyah) bersifat netral dalam Pileg dan Pilpres. Sebagai pribadi (anggota Muhammadiyah), sebagai warga negara terserah mereka, diberi kebebasan menentukan pilihan," jelasnya.
Buya Syafii juga meminta agar organisasi-organisasi yang ada di Muhammadiyah jangan sampai diajak untuk mendukung atau pro pada salah satu pihak dalam Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, Muhammadiyah jangan sampai dirusak untuk kepentingan politik sesaat.
"Jangan diajak lagi organisasi (Muhammadiyah) itu untuk pro ini pro itu lah. Menurut saya no lah. Tidak sehat. Apalagi Muhammadiyah itu masyarakat sipil yang menopang keberadaan bangsa dan negara ini sejak ratusan tahun yang lalu. Jangan dirusak untuk kepentingan politik sesaat," ujarnya.
Dia menambahkan, sebagai seorang warga negara, anggota Muhammadiyah bebas untuk menyalurkan aspirasi politiknya. Tetapi aspirasi politik ini jangan sampai membawa-bawa nama organisasi.
"Kalau anggotanya (Muhammadiyah) sebagai warga negara bebas untuk menyalurkan aspirasi politiknya. Tapi organisasi jangan sampai dibawa-bawa. Sikap PP Muhammadiyah standar dan sudah berlangsung sejak yang lalu. Pegang saja itu," tutup Buya Syafii.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Hanya nonaktif saja untuk periode waktu tertentu selama mereka kampanye,"
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan setuju dengan PBNU tidak boleh terlibat politik praktis seperti yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan akan memberikan sanksi kepada pengurus yang mengatasnamakan NU untuk kegiatan politik praktis.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaDin menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga setuju dengan pernyataan Gus Yahya pengurus PBNU tidak boleh mengatasnamakan organisasi dipimpinnya secara politik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan seluruh pengurus organisasinya tak boleh mengatasnamakan PBNU jika memberi dukungan politik.
Baca SelengkapnyaGus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaKhofifah menyebut Muslimat NU hanya membangun politik kebangsaan yang hanya berorientasi pada penegakan konsensus bangsa.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca Selengkapnya