Cak Imin: Ada Pejabat yang kepanasan, Bukan Berlindung Masuk Rumah Tapi Mataharinya Dipindah
Ia menyampaikan cerita terakhir. Ada orang yang tidak mau berhenti di lampu merah. Lampu merahnya malah dipindahkan.
Muhaimin Iskandar menyampaikan sejumlah candaan.
Cak Imin: Ada Pejabat yang Kepanasan, Bukan Berlindung Masuk Rumah Tapi Mataharinya Dipindah
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menyampaikan sejumlah candaan. Dalam candaannya itu, politikus yang akrab disapa Cak Imin ini menyinggung seorang penjabat.
Candaan itu disampaikan dalam agenda Launching 1 Juta Jubir Desa AMIN di Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Kamis (7/12). Cak Imin mengatakan, juru bicara itu simbolnya toa yang erat dengan demonstrasi. Lantas, ia menanyakan kepada para jubir siapa yang kini layak didemo.
merdeka.com
"Kalau simbol jubir itu pakai toa, toa ini simbol demonstrasi, memang sudah ada yang layak kita demonstrasi," kata Cak Imin.
Para peserta yang hadir pun berteriak 'ada'.
Kemudian, Cak Imin berkelakar. Ada seorang pejabat di Aceh diingatkan jangan dekat sumur agar tidak terjatuh.
Malah, yang terjadi sumurnya dipindah.
"Soalnya ada penjabat di Aceh, diperingatkan Pak pejabat jangan dekat-dekat sumur itu nanti kepleset bisa, tercebur. Pejabatnya enggak mau minggir malah sumurnya dipindah saudara-saudara," katanya.
"Itu perlu toa di sini, weei. Sumur kok dipindah kamu yang harus pindah agar kamu juga selamat. Itu namanya perubahan," tegas ketua umum PKB ini.
merdeka.com
Cak Imin melanjutkan ceritanya. Bahwa ada pejabat yang kepanasan. Bukannya berlindung masuk rumah, malah mataharinya dipindah.
"Ada pejabat yang kepanasan, bukan berlindung masuk rumah tapi mataharinya dipindah. Dan lain-lain kembangkan sendiri lah," katanya.
merdeka.com
Ia menyampaikan cerita terakhir. Ada orang yang tidak mau berhenti di lampu merah. Lampu merahnya malah dipindahkan.
"Pak sekjen cerita, sampai lampu merah begitu merah lampunya bukan dia berhenti, tapi lampu merahnya suruh bongkar pindah ke tempat lain," kata Cak Imin.
Maka itu, ia mengajak supaya para jubir desa ini bersuara supaya Indonesia tidak salah jalan.
"Ini lah terus kita teriak-teriak supaya Indonesia tidak salah jalan. Supaya Indonesia tetep lurus, sesuai dengan amanah demokrasi dan reformasi," kata Cak Imin.