Dedi Mulyadi Sudah Serahkan Pengunduran Diri ke Golkar, Daftar Caleg Lewat Gerindra
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Gerindra Budi Djiwandono mengatakan, Dedi Mulyadi telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Kader Partai Golkar. Namun, ia tidak mengetahui posisi mantan Bupati Purwakarta tersebut dengan partai berlambang pohon beringin.
"Saya enggak tahu dari Golkar itu posisi mereka saya enggak tahu. Tapi, sesuai apa yang sesuai kemukakan minggu lalu Kang Dedi sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya. Saya rasa sudah didaftarkan juga ke KPU kalau enggak salah," kata Budi kepada wartawan, Selasa (23/5).
"Dan beliau sudah menyatakan komitmen beliau kepada Gerindra dan terhadap Pak Prabowo. Bisa dilihat dari sosmed beliau, jadi silakan teman-teman lihat sendiri itu artinya," sambungnya.
-
Siapa saja yang berhak ikut dalam pemilu? Umum: semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam hal usia berhak ikut dalam pemilihan umum, baik memilih atau dipilih, tanpa diskriminasi.
-
Siapa yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu? Dengan adanya Pemilu, setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam mengambil keputusan politik yang akan memengaruhi masa depan mereka.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa saja yang dapat menjadi peserta pemilu? Menetapkan peserta pemilu, yaitu partai politik, calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh undang-undang.
-
Siapa yang bisa ikut Pilkada? Pilkada: Berfokus pada tingkat lokal, memilih kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota, serta anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
-
Siapa saja yang bisa ikut Pilkada? Calon kepala daerah bisa berasal dari partai politik atau independen dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh KPU.
Selain itu, ia mengaku tidak ada komunikasi antara partainya dengan Golkar terkait soal status Dedi Mulyadi saat ini. Apalagi, keluar atau masuknya seseorang dari partai merupakan hak setiap warga negara.
"Kami tidak ada ya maksudnya ini kan hak setiap WNI untuk bergabung dengan partai, untuk keluar dengan partai, dan teman-teman bisa lihat kita juga ada yang meninggalkan Gerindra juga tidak masalah," ujarnya.
"Teman-teman bisa lihat ada yang meninggalkan partai Gerindra juga, tidak masalah. Ini alam demokrasi, saya rasa kita menghargai hak politik setiap warga negara. Apakah dia mau bergabung dia mau keluar itulah saya rasa di alam demokrasi adalah hal yang biasa," tambahnya.
Ia menegaskan, pihaknya telah menyerahkan hal itu kepada masing-masing pihak. Apalagi, menurutnya setiap orang mempunyai hak serta sikap politik yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa melakukan pemaksaan terhadap seseorang untuk pergi dan bertahan. Karena, pihaknya menghargai setiap pilihan seseorang tersebut.
"Tapi ya itulah suara harapan aspirasi individu masing-masing dan ya kita saling menghargai apapun itu, sebagai parpol partai Gerindra terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dan kita lihat tokoh-tokoh yang bergabung banyak juga dan kami mempersilakan," ungkapnya.
"Saya berulangkali mempersilakan juga bagi teman-teman di Partai Gerindra yang mungkin ya tidak sejalan mempunyai Aspirasi berbeda silakan, karena partai Gerindra sudah menetapkan arah kebijakan partai dan sikap politik sudah kita tentukan dan menghadapi Pemilu 2024 saya dan partai Gerindra," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, partainya masih mendaftarkan Dedi Mulyadi sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) ke KPU pada Minggu (14/5). Diketahui, Partai Gerindra juga mendaftarkan Dedi sebagai bacaleg untuk Pemilu 2024.
"Sampai saat ini namanya masih kami daftarkan sebagai caleg," kata Doli di Gedung KPU, Jakarta Pusat.
Namun, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa partainya mendaftarkan Dedi Mulyadi sebagai bacaleg 2024 pada Sabtu (13/5) kemarin.
"Yang juga baru menyatakan gabung bersama kami ada Kang Dedi Mulyadi," ujar Muzani di kantor KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5).
"Insya Allah beliau nyaleg," ulangnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaBanyak politikus pindah partai dan maju sebagai Caleg di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaWasekjen Partai Golkar Samsul Hidayat membenarkan kabar rencana Gibran gabung Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku siap jika ditugaskan maju pada Pilgub Jabar
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Gibran Rakabuming Raka sudah bukan lagi menjadi bagian keluarga besar PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaNamun belum ada komunikasi antara Gerindra dengan Budiman usai dipecat PDIP.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaKeempat anggota Dewan itu tetap dilantik di Gedung DPRD Kota Batu pada Jumat (30/8).
Baca Selengkapnya